Wednesday, July 29, 2015

RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO

I.                  GAMBARAN  UMUM EKNOMI MAKRO
1.PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO
Teori atau analisis dasar dalam ilmu ekonomi dibedakan menjadi dua bentuk mikroekonomi dan makroekonomi. Analisis-analisis dalam teori mikroekonomi pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Dalam teori mikroekonomi yang dianalisis adalah kegiatan seorang konsumen, suatu perusahaan atau suatu pasar.

Analisis-analisis dalam teori makroekonomi lebih global atau lebih menyeluruh sifatnya, dalam makroekonomi yang diperhatikan adalah tindakan konsumen secara keseluruhan, kegiatan-kegiatan keseluruhan pengusaha dan perubahan-perubahan keseluruhan bagian ekonomi. Secara rinci dapat dijelaskan rung lingkup dan focus analisis mikroekonomi lebih menitik beratkan kepada analisis mengenai masalah membuat pilihan untuk :
1. Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumberdaya ( resources)
2. Mencapai kepuasan yang maksimal.

Sedangkan analisis-analisis dalam makroekonomi menerangkan tentang ;
1. Bagaimanakah segi permintaaan dan penawaran menetukan tingkat kegiatan dalam perekonomian,
2. Masalah-masalah utama yang selalu dihadapi perekonomian, 3) Peranan kebijakan dan campur tangan peeintah untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi.

Analisis-analisis teori mikroekonomi bertitik tolak dari pandanagan yang menganggap bahawa faktor-faktor sumber-sumber daya yang terbatas, sementara keinginan manusia yang tidak terbatas. Sehingga masyarakat harus membuat pilihan-pilihan yang meliputi dua aspek yaitu (i) dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa (ii) dalam kegiatan menggunakan barang dan jasa.

Dalam menganalisis teori mikroekonomi terdapat 3 pertanyaan dikemukakan yaitu ;
1. Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang harus diproduksi ? pertanyaan ini merupakan bentuk-bentuk penentuan kegiatan-kegiatan ekonomi yang dijalankan dalam perekonomian yang merupakan interaksi diantara produsen dan konsumen ( penjual dan pembeli). Hal ini dijelaskan dalam pembahasan dalam teori penawaran dan permintaaan
2. Bagaimanakah caranya memproduksi berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan tersebut ? pertanyaan ini sangat terkait dengan keterbatasan sumber daya-sumberdaya dan berapa biaya-biaya yang harus dikeluarkan dalam mencapai tingkat efiensi. Dalam menjawab pertanyaan ini sangat terkait dengan teori produksi, biaya produksi dan struktur pasar
3. Untuk siapakah berbagai barang dan jasa tersebut diproduksi ?. Pertanyaan ini sangat terkait dengan teori distribusi, teori ini menerangkan tentang i) sifat umum dari interaksi diantara penggguna dan penjual faktor-faktor produksi ii) cara memperoleh pendapatan dari faktok produksi ( upah, sewa, bunga dan keuntungan0 yang ditentukan dipasar.

Isu-Isu Utama dalam analisis Makroekonomi
Makroekonomi membahasa isu-isu penting yang selalu dihadapi dalam suatu perekonomian. Analisis ini berusaha memberikan jawaban kepada pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan yaitu;
1. Faktor-faktor apakah yang menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian ? ,
2. Mengapa pertumbuhan ekonomi tidak selalu teguh ?,
3. Mengapa kegiatan ekonomi tidak berkembang dengan stabil ?,
4. Mengapa pengangguran dan kenaikan harga-harga selalu berlaku ?.
Disamping pertanyaan yang dikemukan diatas , makroekonomi juga menerangkan pula langkah-langkah yang dapat digunakan pemerintah untuk mengatasi masala-masalahtersebut.
Salah satu aspek penting dari ciri kegiatan perekonomian yang menjadi titik tolak analisis dalam teori makroekonomi adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak selalu dapat mewujudkan :
(i) penggunaan tenaga kerja penuh,
(ii) kestabilan harga-harga, dan
(iii) pertumbuhan ekonomi yang teguh (konsisten).
Masalah –masalah ini mengakibatkan dampak buruk bagi mastarakat dan harus dhindari atau dapat dikurangi. Aspek-aspek penting yang dapat dipelajari dalam makroekonomi adalah kebijakan fiscal (kebijakan pemerintah dalam perpajakan dan penggunaannya), kebiakan moneter ( kebijakan pemerintah dalam mengatur penawaran uang dan suku bunga), dan kebijakan ekonomi terbuka.

Dari uraian secara ringkas diatas diterangkan masalah makroekonomi utama yang selalu dihadapi oleh suatu negara dapat dirincikan sebagai berikut :
1. Masalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai ; perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena factor-faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang modal, teknologi yang digunakan, tenaga kerja bertambah akibat perkembanagn penduduk dan perkembanagan tingkat pendidikan.
2. Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi. Ahli-ahli ekonomi berkeyakinan bahwa dalam suatu perekonomian yang sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar, siklus kegiatan ekonomi sangat labil, siklus kegiatan ekonomi seperti ini dapat menyebabkan akibat buruk kepada perekonomian dan masyarakat.
3. Masalah pengangguran. Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaaan tetapi belum dapat memperolehnya.
4. Masalah kenaikan harga-harga (inflasi). Inflasi dapat didefisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam perekonomian
5. Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Istilah perekonomian terbuka berarti suatu perekonomian dengan menjalankan kegiatan ekspor dan import dengan negara-negara lain. K etidakseimbanagan diantara ekspor dan impor dalam aliran keluar/masuk modal dapat menimbulkan masalah serius dalam kestabilan suatu perekonomian.

Kebijakan-kebijakan makroekonomi yang akan dilakukan suatu negara tergantung kepada tujuan-tujuan yang ingin dicapai, tujuan-tujuan kebijakan makroekonomi dapat dibedakan kepada lima aspek berikut :
1. Menstabilkan kegiatan ekonomi
2. Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi
3. Menghindari masalah inflasi
4. Menciptakan pertumbuhan yang teguh
5. Mewujudkan kekukuhan neraca pembayaran dan kurs valuta asing







2.SEJARAH  DAN PERKEMBANGAN EKONOMI  MAKRO

Zaman Pra Klasik

a)    Merkantilisme
Tergolong aliran poloitik yang berlangsung hingga akhir abad 18 kaum merkantilisme tidak mengenal seorang pemimpin kecuali suatu stelsel campur tangan pemerintah dalam ashubungan dengan perdagangan internasional, dengan politik proteksi.
Tujuan politik perniagaan ptoteksionis adalah untuk mencapai suatu neraca perdaganan aktif, supaya dengan neraca perdangan aktif dapat diperoleh saldo eksport yang dibayar dengan mas dan perak dari luar negeri.
Tiga dalil terkenal dari Merkantilisme adalah:
1.    Juka sesuatu Negara mempunyai neraca perdaganan positif maka, hal itu merupakan suatu kekayaan.
2.    Kaum merkantilisme menganggap bahwa uang sama dengan kekayaan.
3.    Juka dua Negara mengadakan tukar menukar, salah satu pihak mendapatkan keuntungan dan pihak lain mengalami kerugian.

b)    Fisiokrat
Ajaran-ajaran penting fisiokrat
  1. Hanya tanah saja yang dapat memberi sumbangan netto kepada pendapatan nasional. “Jadi hanya tanah yang produktif”.
  2. Produk netto yang dihasilkan oleh tanah dengan jalan pertukaran dibagi kepada berbagai kelas penduduk.
  3. Kaum fisiokrat terkenal dengan penemuan arus lingkaran kegiatan ekonomi (curcular flow of ecomomic actifity) oleh seorang dokter bangsa Perancis Francois Quesnay (1964-1974) dianggap sebagai bapak ekonomi (sebenarnya)
  4. Terdapat hubungan erat antara kaum fisiokrat dengan ajaran rasionalisme
II.    Kaum Klasik
Pendiri/pelopor kaum klasik adalah Adam Smith yang terkenal dengan bukunya
“An inquiri in to the nature and causes of the wealth of nations”
Adam Smith diakui sebagai bapak ilmu ekonomi (liberal) dengan dasar-dasar pemikiran antara lain:
  1. Ajaran penyesuaian permintaan dan penawaran berdasarkan hokum Say (Jean Baptise Say) “every supply crated its own demand”. Baik pasar produk akhir maupun pasar input tenaga kerja, perekonomian selalu dalam keadaan equilibirium pada kondisi full amployement.
  2. Pasar selalu dalam kondisi persaingan sempurna. Teori klasik bertujuan untuk menunjukkan bahwa suatu politik non intervensi pemerintah mengakibatkan keseimbangan ekonomi.
  3. Teori harga disusun berdasarkan sisi penawaran klasik mengajarkan bahwa “harga wajar” (harga keseimbangan hanya ditentukan oleh biaya-biaya produksi, sedangakan sisi permintaan pasar seperti terabaikan). Kecenderungan ini muncul karena pengaruh hokum Say.
  4. Produk bagi kaum klasik dipahami sebagai prodiksi materil sebagai usaha mengahasilkan benda-benda materil kecuali Jean Babtise Say yang mengajarkan pengertian produksi modern.
  5. Mahzab klasik pelopor politik “Laissez Faire, lassesze passer, le monde va, de luui meme” (politik kebabasan individu berdasarkan mekanisme hokum alam, tanpa intervensi pemerintah dalam proses ekonomi). Pemimpin mahzab klasik di Inggris David Ricardo (bukunya berjudul The Principle of Political Economy and Taxation) Ricardo meletakkan dasar bagi teori harga, bahwa harga sesuai benda ditentukan oleh jumlah jam kerja dalam proses produksi (teori biaya tenaga kerja)
Teman sealirannya Thomas R. Maltus yang terkenal dengan teori penduduk (penduduk bertambah menurut deret ukur sedangakan bahan makanan menurut deret hitung)

Pelopor mahzab klasik di Perancis yaitu Jean Babtise Say terkenal melalui bukunya “Traite d’economice politique”, juga Frederick Bastiat yang mengajarkan bahwa tanpa campur tangan pemerintah dalam bentuk apapun juga dalam proses ekonomi secara otomatis akan timbul pemecahan masalah dan akan terjadi sesuatu harmoni antara semua kepentingan ekonomi.

III.    Neo Klasik
Tokoh neo klasik adalah Alfred Marshall (1842-1924) pemimpin mahzab Cambridge dengan karya utama “The Principle of Economic”. Marshall menjadi terkenal dengan usahanya mempersatukan teori baru, teori guna batas dengan teori klasik dari Richardo.

IV.    Keynes
Pelopor perkembangan kesempatan kerja adalah John Maynerd Keynes (1981-1946) ahli ekonomi Inggris dengan bukunya “The General Theory of Employment Interest and Money” (1936). Keynes menyatakan bahwa mekanisme pasar bebas tidak secara otomatis menciptakan stabilitas dan keseimbangan ekonomi karena adanya kekakuan dalam berbagai sector ekonomi oleh sebab itu untuk menciptakan stabilitas dan keseimbangan ekonomi diperlukan peranan pemerintah secara aktif.
Keynes menolak asumsi dari klasik yang menyatakan bahwa investasi tidak merubah pendapatana (income). Sebab perubahan investasi mempunyai pengaruh terhadap pendapatan nasional dan employment. Seterusnya Keynes berpendapat bahwa tinggi rendahnya Rate of Interst (tingkat bunga) bukan hanya ditentukan oleh supply dan demand daripada saving tetapi tergantung pada liquity of prevence dari supply of money.

V.    Pasca Keyes
•   Ajaran Monetaris
Ajaran ini dikembangakan di Universitas Chicago (biasa disebut mahzab Chicago) yang dipimpin oleh Milton Friedman. Inti ajaran monetaris pada hakekatnya sama dengan mahzab klasik, mahzab monetaris menghendaki juga agar campur tangan pemerintah dibidang ekonomi dikurangai. Pemerintah sebaiknya memperhatikan tingkat laju pertumbuhan uang yang beredar, kebijaksanaan moneter yang tepat akan memacu pertumbuhan ekonomi

•    Ratex
Ajaran Ratex menekankan campur tangan pemerintah dikurangi dalam mengatur kegiatan ekonomi. Rational Expetation (Ratex) menerangkan bahwa ekspetasi masyarakat adalah rasional dalam aplikasinya dibidang ekonoi, Ratex mengembankan teori game. Teori game dikembangkan pertama kali pada tahun 1944 oleh John von Neumann dan Oscar Morgenstern dalam bukunya yang berjudul “Theory of Game and Economic Behavior” diterangkan bahwa bentuk persaingan dalam pasar kompetitif bercirikan suatu games artinya tingkah laku dari saingan kita menjadi patokan tingkah laku kita.


3.PERANAN PEMERINTAH  DALAM PEREKONOMIAN


Tidak ada satu negarapun di dunia ini yang tidak melibatkan peran pemeritah dalam sistem perekonomiannya. Tidak juga di negara yang menganut sistem kapitalis yang mengkehendaki peran swasta lebih dominan dalam mengelola perekonomiannya. Karena tidak ada satupun negara kapitalis di dunia ini yang menganut sistem kapitalis murni. Menurut Adam Smith, ahli ekonomi kapitalis, mengemukakan teorinya bahwa dalam perekonomian segala sesuatunya akan berjalan sendiri-sendiri menyesuaikan diri menuju kepada keseimbangan menurut mekanisme pasar. Tarik-menarik kekuatan dalam sistem perekonomian itu seperti dikendalikan oleh “the invisible hand”, sehingga dengan demikian tidak memerlukan begitu banyak campur tangan pemerintah. Maka menurut Adam Smith peranan pemerintah hanya meliputi tiga fungsi saja, yaitu:
  1. Memelihara keamanan dan pertahanan dalam negeri
  2. Menyelenggarakan peradilan
  3. Menyediakan barang-barang yang tidak bisa disediakan oleh swasta
Dlam masa sekarang ini, banyaknya perkembangan dan kemajuan akibat semakin majunya teknologi dan banyaknya penemu-penemu baru serta semakin terbukanya perekonomian antar negara, menyebabkan begitu banyak kepentingan yang saling terkait dan berbenturan. Hal ini menyebabkan peran pemerintah semakin dibutuhkan dalam mengatur jalannya sistem perekonomian, karena tidak sepenuhnya semua bidang perekonomian itu dapat ditangani oleh swasta. Dengan demikian dalam sistem perekonomian modern, peranan pemerintah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu:
  1. Peranan alokasi
  2. Peranan distribusi
  3. Peranan stabilisasi
¨    Peranan Alokasi
Peranan alokasi oleh pemerintah ini sangat dibuthkan terutama dalam hal penyediaan barang-barang yang tidak dapat disediakan oleh swasta yaitu barang-barang umum atau disebut jugabarang publik. Karena dalam sistem perekonomian suatu negara, tidak semua barang dapat disediakan oleh swasta dan dapat diperoleh melalui sistem pasar. Dalam hal seperti ini maka pemerintah harus bisa menyediakan apa yang disebut barang publik tadi. Tidak dapat tersedianya barang-barang publik tersebut melalui sistem pasar disebut dengan kegagalan pasar. Hal ini dikarenakan manfaat dari barang tersebut tidak dapat dinikmati hanya oleh yang memiliki sendiri, tapi dapat dimiliki/dinikmati pula oleh yang lain, dengan kata lain, barang tersebut tidak mempunyai sifat pengecualian seperti halnya barang swasta. Contohnya seperti udara bersih, jalan umum, jembatan, dll.
Kegiatan dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi maupun barang-barang dan atau jasa-jasa untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu maupun kebutuhan masyarakat yang secara efektif tidak dapat dipuaskan oleh mekanisme pasar. Contohnya dalam kegiatan pendidikan, pertahanan dan keamanan, serta keadilan.
¨    Peranan Distribusi
Peranan distribusi ini merupaka peranan pemerintah sebagai distribusi pendapatan dan kekayaan. Tidak mudah bagi pemerintah dalam menjalankan peranan ini, karena distribusi ini berkaitan erat dengan dengan masalah keadilan. Sedangkan masalah keadilan sudah ini sudah terlalu kompleks, sebab keadilan ini merupakan satu masalah yang bisa ditinjau dari berbagai presepsi, bahkan masalah keadilan ini juga tergantung dari pandangan masyarakat terhadap keadilan itu sendiri, karena keadilan itu merupakan masalah yang relatif dan dinamis. Kegiatan dalam mengadakan redistribusi pendapatan atau mentransfer penghasilan ini memberikan koreksi terhadap distribusi penghasilan yang ada dalam masyarakat.
Pemerintah dapat merubah distribusi pendapatn masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung misalnya dengan pajak progresif, yaitu membebankan pajak yang relatif lebih besar bagi orang kaya dan  rlatif lebih kecil bagi orang misin, disertai subsidi bagi golongan miskin. Secara tidak langsung, bisa melalui kebijaksanaan pengeluaran pemerintah, misalnya:pembangunan perumahan tipe sederhana (RS) dan tipe sangat sederhana (RSS) yang lebih banyak porsinya dibanding rumah mewah, untuk golongan pendapatn tertentu, subsidi untuk pupuk petani, dan lain sebagainya.
¨    Peranan Stabilisasi
Kegiatan menstabilisasikan perekonomian yaitu dengan menggabungkan kebijakan-kebijakan moneter dan kebijakan-kebijakan lain seperti kebijakan fiskal dan perdagangan untuk meningkatkan atau mengurangi besarnya permintaan agregat sehingga dapat mempertahankan fullemployment dan menghindari inflasi maupun deflasi. Peranan tabilisasi pemerintah dibutuhkan jika terjadi gangguan dalm menstabilkan perekonomian, seperti: terjadi deflasi, inflasi, penurunan permintaan/penawaran suatu barang, yang nantinya masalah-masalah tersebut akan mengangkibatkan timbulnya masalah yang lain secara berturut-turut, seperti pengangguran, stagflasi, dll.
Permasalahannya sekarang ialah bagaimana menyelaraskan seluruh kebijaksanaan yang akan diterapkan jika terjadi suatu masalah, tanpa bertentangan dengan kebijaksanaan yang lain dan tanpa menimbulkan masalah baru. Baik itu kebijaksanaan dalam rangka peranan pemerintah sebagai alat untuk mengalokasikan sumber-sumber ekonomi agar efisien, distribusi pendapatan agar merata dan adil, serta stabilitas ekonomi. Demikian juga halnya kebijaksanaan dibidang-bidang lain. Oleh karenanya dituntut kebijaksanaan yang betul-betul  seimbang dari pemerintah demi kesejahteraan masyarakat.

4.MASALAH, KEBIJAKAN DAN TUJUAN  EKONOMI  MAKRO
Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi
Masalah Utama Perekonomian
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai perkembangan kegiatan perekonomian yang menyebabkan bertambahnya jumlah barang dan jasa yang diproduksi masyarakat.
Perkembangan teknologi juga mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Teknologi produksi yang makin maju menyebabkan jumlah produksi bertambah dengan sangat baik.
Salah satu faktor penting penentu pertumbuhan ekonomi adlaah pendapatan nasional. Bila pendapat nasional terus-menerus meningkat dengan tajam bisa diharapkan pertumbuhan ekonomi juga meningkat.
2. Ketidakstabilan Perkembangan Ekonomi
Perekonomian selalu mengalami kondisi naik turun dari satu period eke periode lainnya. Hal ini bisa diakibatkan oleh kondisi perusahaan-perusahaan yang berada dalam perekonomian tersebut.
Bila suatu Negara menerapkan sistem ekonomi liberal yang sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar, perkembangan ekonomi di Negara tersebut cenderung labil. Para ahli ekonomi percaya bahwa dalam suatu perekonomian yang sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar/liberal perkembangan ekonomi memang labil.
3. Pengangguran
Factor utama penyebab pengangguran adalah kekurangan pengeluaran agregat. Dalam suatu perekonomian, pada umumnya pengeluaran agregat yang terjadi lebih rendah daripada pengeluaran agregat yang diperlukan untuk mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh (full employment). Hal ini menyebabkan terjadinya pengangguran. Selain itu, pengangguran bisa juga disebabkan oleh karena pekerja mencari pekerjaan yang lebih baik, penggunaan peralatan yang lebih modern.
Pengangguran berdampak buruk terhadap perekonomian dan sosial individu yang mengalaminya. Seorang yang menganggur tidak memiliki pendapat sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan keluarganya. Hal ini bisa menjadi tekanan bagi pelakunya dan bisa menimbulkan masalah sosial seperti kejahatan danp encurian, bahkan pembunuhan.

4. Inflasi
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut :
a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa
b. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.
c. Kenaikan harga barang impor
d. Penambahan penawaran uang dengan cara mencetak uang baru
e. Kekacauan politik dan ekonomi seperti yang pernah terjadi di Indonesia tahun 1998. akibatnya angka inflasi mencapai 70%.
5. Ketidakseimbangan Neraca Perdagangan dan Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan transaksi yang menunjukkan aliran pembayaran dari Negara-negara lain ke dalam negeri dan dari dalam negeri ke Negara-negara lain dalam satu tahun tertentu.
1. sumber daya manusia
  1. jumlah tenaga kerja (kurang)
  2. restruktur perusahaan
2. masalah globalisasi ekonomi
  1. masuknya produk Negara berkembang ke negra maju
  2. perpindahan investasi dari Negara maju ke Negara berkembang
  3. krisis ekonomiu di Negara berkembang
3 masalah hidup


TUJUAN EKONOMI
TUJUAN EKONOMI YANG DIDAMBAKAN

  1. Pertumbuhan Ekonomi. Diharapkan standar hidup masyarakat lebih tinggi. Produksilah lebih banyak barang dan jasa dengan kualitas lebih baik atau kembangkan standar kehidupan yang lebih tinggi.
  2.  Efisiensi ekonomi (manfaat maksimum). Diusahakan dengan biaya minimal dari produktifitas terbatas yang tersedia.
  3. Kesempatan kerja penuh. Pekerjaan cocok harus tersedia bagi semua orang yang mampu dan tersedia untuk bekerja.
  4. Stabilitas tingkat harga. Inflasi dan deflasi perlu dihindari. Kebijakan ekonomi disusun atau dirancang guna mencapai tujuan-tujuan ekonomi tertentu.
  5.  Kebebasan ekonomi. Para eksekutif bisnis- pekerja dan para konsumen perlu diberi kebebasan tinggi dalam menjalankan aktivitas mereka.
  6. Distribusi pendapatan yang adil (an Equitable Distribution of Income) tidak boleh adanya pihak yang teramat miskin sedangkan pihak lain berkecukupan secara berlebihan.
  7.  Kepastian ekonomi
  8. Neraca perdagangan (Balance of Trade). Perlu diupayakan adanya keseimbangan dalam perniagaan internasional dan transaksi-transaksi finansial.


KEBIJAKAN PEMERINTAH
DI BIDANG EKONOMI
A. Arah Kebijakan dan Sasaran Ekonomi Makro
Pertumbuhan ekonomi didorong terutama dengan meningkatkan investasi dan ekspor serta mendorong indstri pengolahan. Peningkatan investasi dan ekspor didorong dengan meningkatkan daya tarik inestasi baik di dalam maupun di luar negeri; mengurangi hambatan prosedur perizinan, administrasi perpajakan dan kepabeanan; meningkatkan kepastian hukum termasuk terhadap peraturan-peraturan daerah yang menghambat serta meningkatkan diversifikasi pasar ekspor dan mendorong komoditi nonmigas yang bernilai tambah tinggi.
1. Pertumbuhan Ekonomi dan Kebutuhan Investasi
Pertumbuhan ekonomi didorong dengan meningkatkan investasi, menjaga ekspor nonmigas, serta memberi stimulus fiscal dalam batas kemampuan keuangan Negara untuk menggerakkan semua sector produksi, terutama industri dan pertanian.
2. Stabilitas Ekonomi
Stabilitas ekonomi, tercermin dari kondisi neraca pembayaran, moneter, dan keuangan Negara.
3. Pengangguran dan Kemiskinan
Dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, stabilitas ekonomi yang terjaga, serta berbagai kegiatan pembangunan yang diarahkan untuk mengurangi jumlah penduduk miskin dan pengangguran, jumlah penduduk miskin dan pengangguran terbuka menurun.

B.  INFLASI
Cara-cara Mengatasi Inflasi
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah di bidang moneter (keuangan) yang dilakukan melalui Bank Indonesia (bank sentral) tujuannya menjaga kestabilan moneter agar kesejahteraan rakyat meningkatkan.
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah sejalan dengan kebijakan moneter, ada 3 (tiga) cara yang dilakukan dalam kebijakan fiscal, yaitu sebagai berikut.
a. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah
b. Menaikkan tarif pajak.
c. Mengadakan pinjaman pemerintah.
3. Kebijakan Nonmoneter (Kebijakan Riil)
Kebijakan ini bisa ditempuh dengan cara berikut.
a. Menaikkan hasil produksi agar tingkat konsumsi bertambah, sehingga akan menambah uang beredar.
b. Kebijakan upah yang disepakati dengan serikat-serikat buruh agar tidak terjadi banyak tuntutan selama inflasi.
c. Pengawasan dan epnetapan harga karena pengawasan yang tidak intensif dapat menimbulkan pasar gelap (black market).
d. Dampak Inflasi
1) Dampak inflasi terhadap perekonomian sebagai berikut.
a) invenstasi berkurang akibat turunnya nilai uang yang mengurangi minat orang untuk menabung dan pertumbuhan output nasional dapat turun.
b) Mendorong tingkat bunga melalui lembaga keuangan/perbankan untuk menghindari merosotnya nilai uang.
c) Mendorong tindakan spekulatif.

5.MODEL EKONOkMI  MAKRO
Model Ekonomi adalah suatu penyederhanaan dari kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam perekonomian.
Penyederhanaan hubungan antara variabel dan beberapa variabel-variabel lainnya, yang diungkapkan secara verbal, grafis, diagram, dan matematis.
Model ekonomi dibagi 4 model yaitu ;
  1. Model secara verbal : “Bila suku bunga naik investasi turun”
  2. Model matematis : Y = C + S  C=a + bY dan S = -a + (1-b)Y.
  3. Model Grafis
4.       Model circular Flow


6.PELAKU KEGIATAN EKONOMIkonomi CIRCULAR FLOW DIAGRAM

1.    Pelaku Kegiatan Ekonomi
a)    Rumah Tangga Produksi (Perusahaan)
Rumah tangga produksi disebut juga perusahaan atau produsen. Perusahaan adalah kelompok anggota masyarakat yang tugasnya memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
b)   Rumah Tangga Konsumsi (Konsumen)
Rumah tangga konsumsi disebut juga dengan konsumen. Konsumen adalah rumah tangga yang melakukan kegiatan konsumsi untuk memenuhi kebutuhan. Rumah tangga konsumsi membutuhkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh rumah tangga produksi untuk hidup.
Penerimaan yang didapat rumah tangga konsumsi dari rumah tangga produksi, yaitu sewa, upah/ gaji, bunga, dan laba, yang akan dibelanjakan untuk disalurkan kembali ke rumah tangga produksi untuk membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan. Pengeluaran ini disebut juga dengan “biaya konsumsi”. Selain itu rumah tangga konsumsi adalah pemasok faktor produksi yang disalurkan kepada rumah tangga produksi.
c)    Rumah Tangga Negara (Pemerintah)
Tidak ada perekonomian yang berjalan tanpa campur tangan sama sekali dari pemerintahnya. Bahkan di negara dengan sistem ekonomi pasar terdapat peran pemerintah meskipun sedikit. Oleh karena itu, pemerintah juga merupakan pelaku ekonomi, karena tanggung jawab pemerintah adalah mengatur negara.
d)   Masyarakat Luar Negeri
Masyarakat ekonomi luar negeri pada dasarnya merupakan pelaku ekonomi yang berhubungan dengan transaksi luar negeri. Sektor ini mencakup eksport dan import barang/ jasa, juga aliran modal yang berkaitan dengan transaksi investasi serta perbankan. Kerja sama dalam bidang ekonomi lainnya dapat berupa pertukaran tenaga kerja, penanaman modal, pinjaman, dan bantuan.
2.    Peran Produsen dan Konsumen dalam Kegiatan Ekonomi
a)    Rumah Tangga Konsumen (RTK)
Bisakah kalian jelaskan apa sebabnya makan, minum, berpakaian, bekerja dan aktivitas lain pada dasarnya adalah konsumsi? Sebab makan, minum, berpakaian, bekerja, tidur, mandi dan kegiatan lainnya yang kita lakukan adalah dalam rangka menggunakan barang/jasa baik dengan menghabiskan sekaligus atau mengurangi nilai gunanya.
Kelompok rumah tangga konsumen berperan melakukan kegiatan sebagai berikut:
1)   Bertindak mengkonsumsi (membeli) barang dan jasa.
2)   Menyediakan faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal, dan skill) dan menjualnya kepada Rumah Tangga Produksi.
3)   Memperoleh imbalan (kompensasi) atas faktor produksi yang telah diberikan. Imbalan tersebut berupa upah/gaji dari menjual tenaga, sewa dari penyewaan tanah atau gedung, bunga dari hasil jasa modal, dan laba atau keuntungan dari keahlian untuk menghimpun usaha.
4)   Membayar pajak kepada pemerintah.
5)   Membelanjakan penghasilan untuk membeli barang/jasa yang dihasilkan produsen.
b)   Rumah Tangga Perusahaan (RTP)
Rumah tangga ekonomi yang melakukan kegiatan produksi barang dan jasa dalam hal ini perusahaan sebagai produsen. Kegiatannya tersebut dilakukan dengan menggunakan faktor-faktor produksi dari rumah tangga konsumen.
Peran rumah tangga perusahaan pada umumnya dalam kegiatan ekonomi adalah sebagai berikut.
1)   Perusahaan menjual hasil produksinya kepada rumah tangga konsumen, rumah tangga pemerintah, dan masyarakat luar negeri.
2)   Membayar kompensasi/balas jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi berupa upah/gaji, sewa, bunga, dan keuntungan atau laba.
3)   Memproduksi barang dan jasa yang diperoleh dari faktor-faktor produksi.
4)   Berkewajiban membayar pajak kepada pemerintah.
c)    Rumah Tangga Pemerintah (RTG)
Di Indonesia, pemerintah yang ada baik pemerintah pusat maupun daerah, berperan penting dalam kegiatan perekonomian, diantaranya:
1)   Membelanjakan penerimaan negara untuk membeli barang-barang kebutuhan pemerintah. Mengadakan pengeluaran pemerintah dengan membeli barang dan jasa dengan tujuan meningkatkan fasilitas untuk kepentingan umum/publik. Contohnya anggaran yang digunakan menggaji para pegawai negeri, pengaspalan jalan, dan membuat jembatan.
2)   Menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat luas dengan melakukan produksi barang dan jasa melalui BUMN. Contohnya : di Indonesia PLN dengan menyediakan listrik kepada masyarakat.
3)   Menciptakan iklim yang kondusif dan sehat bagi dunia usaha dengan melakukan bimbingan, pengarahan, pengaturan dan pengawasan dengan membuat peraturan/perundang-undangan bersama dengan DPR yang berhubungan dengan perekonomian nasional. Contohnya undang-undang anti trust (monopoli) dan undang-undang ekspor-impor.
4)   Menjaga stabilitas ekonomi dengan kebijakan-kebijakan ekonomi. Contohnya adalah pada tahun 2005 pemerintah Indonesia menerapkan beberapa kebijakan yaitu, kebijakan moneter dengan mengurangi subsidi terhadap BBM dan menetapkan harga BBM khusus untuk Industri. Sedangkan dana yang digunakan untuk subsidi BBM sebelumnya, digunakan pemerintah untuk memberikan dana kompensasi kepada warga miskin sehingga pemerataan distribusi pendapatan masyarakat semakin merata.
d)   Masyarakat Luar Negeri
Keterlibatan perekonomian negara lain bertujuan untuk mencapai sasaran pembangunan dan pertumbuhan ekonomi sehingga suatu negara akan melakukan kerjasama dengan negara lain, baik di dalam satu kawasan maupun di kawasan internasional. Contohnya adalah negara Indonesia menjual barang komoditas yang diekspor berupa kelapa sawit kepada Cina, sebaliknya Indonesia mengimpor barang komoditas motor dari Cina. Peran masyarakat luar negeri adalah melakukan investasi pada perusahaan yang mengeluarkan obligasi, saham, maupun sekuritas lain sehingga perusahaan tersebut dapat melaksanakan kegiatan produksi.
3.    Model Circular Flow Diagram
Circular flow diagram dapat diartikan sebagai sebuah gambaran interaksi timbal balik antara pelaku ekonomi dalam perekonomian yang menunjukan arus lingkaran dan membentuk suatu sistem tertentu. Pelaku ekonomi dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu : rumah tangga produsen (RTP), rumah tangga konsumen (RTK), pemerintah, dan masyarakat ekonomi di luar negeri.
a)    Circular Flow Diagram dalam Perekonomian Dua Sektor
Terdiri dari dua pelaku ekonomi yaitu rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen. Diagramnya sebagai berikut.

Konsumen menyediakan faktor-faktor produksi (tenaga kerja, sumber daya alam, modal dan kewirausahaan) kemudian atas ketersediaan faktor produksi, rumah tangga memperoleh balas jasa yang berupa upah atau gaji, sewa, bunga modal dan laba. Produsen mengkombinasikan faktor-faktor produksi tersebut untuk menghasilkan barang dan jasa. Barang dan jasa dijual kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhannya dengan pendapatan yang diperoleh konsumen. Jadi, dalam interaksi tersebut produsen menyerahkan barang dan jasa. Imbalannya, produsen menerima uang dari konsumen. Sebaliknya konsumen menyerahkan faktor-faktor produksi dan imbalannya berupa sewa, upah, bunga, dan laba.
b)   Circular Flow Diagram dalam Perekonomian Tiga Sektor   
Meliputi rumah tangga konsumen, produsen, dan pemerintah. Perekonomian ini tergantung pada sistem ekonomi apa yang dianut oleh suatu negara tersebut. Peranan pemerintah dalam kegiatan ekonomi tercermin pada anggaran pendapatan dan belanja negara. Disini pemerintah bertindak sebagai produsen dan konsumen yang menyediakan barang dan jasa guna memenuhi kebutuhan publik.
Dalam diagram aliran melingkar, adanya pemerintah digambarkan sebagai berikut.
c)    Circular Flow Diagram dalam Perekonomian Empat Sektor
Dalam diagram aliran melingkar, peranan perdagangan internasional dapat digambarkan sebagai berikut.
Kegiatan ekonomi yang bersifat lebih kompleks, pelaku yang terlibat dalam perekonomian ini meliputi dua kelompok yaitu masyarakat dalam negeri dan masyarakat luar negeri. Masyarakat dalam negeri terdiri atas rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Kelompok ekonomi dalam dan luar negeri saling berinteraksi membentuk arus lingkaran dan jasa, faktor produksi serta uang.
Perdagangan Internasional terdiri atas ekspor dan impor. Ekspor adalah kegiatan menjual barang dan jasa ke luar negeri. Sebaliknya, impor adalah pembelian barang dan jasa dari luar negeri.
Manfaat Circular Flow Diagram
Circular flow diagram ini digunakan untuk membantu dalam memahami bagaimana kegiatan ekonomi berlangsung dalam kondisi tertentu, dan dapat memperkirakan kegiatan ekonomi yang akan terjadi sebagai akibat suatu kebijakan. Manfaat circular flow diagram dijelaskan sebagai berikut.
Bagi Pemerintah:
1)   Membuat pola pembangunan nasional
2)   Mengatur dan mengontrol arus barang dan jasa
3)   Mengatur dan mengontrol arus barang dan jasa serta faktor-faktor produksi
4)   Membuat APBN
5)   Mengatur distribusi pendapatan nasional
6)   Menentukan struktur ekonomi nasional
7)   Mengetahui hak dan kewajiban pemerintah kepada masyarakat
Bagi Masyarakat
1)   Untuk mengetahui hak dan kewajiban masyarakat
2)   Untuk mengetahui jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh masyarakat
3)   Untuk memperluas wawasan



7.HUBUNGAN PELAKU EKONOMI DALAM KONSEP CIRCULAR FLOW OF ECONOMIC
   ACTIVITY
          Keterkaitan pelaku-pelaku ekonomi dalam menyelenggarakan  kegiatan  ekonomi  suatu Negara dapat diamati melalui konsep circular  flow of economic activity , artinya konsep yang menganalisis tentang hubungan timbal balik antar pelaku-pelaku ekonomi dalam kegiatan perekonomian secara keseluruhan .
          Konseo circular flow of economic activity dapat digunakan untuk menganalisis kegiatan ekonomi baik untuk perekonomian dua sektor , tiga sektor , empat sektor maupun lima sektor .
1.Model Circular Flow Ekonomi dua sektor ( 2 sektor )
Teori Lazez Faire “ Kesejahteraan atau Kemakmuran masyarakat akan tercapai tanpa campur tangan pemerintah “. Disebut dua sektor karena yang diamati adalah hubungan dua pelaku ekonomi atau dalam kegiatan ekonomi diasumsikan pelaku ekonomi hanya dua , yaitu RTK dan RTP . mereka saling berinteraksi dalam mencari kepuasan optimal bagi RTK dan keuntungan optimal bagi RTP . Perekonomiaan model dua sektor dikatakan bersifat tertutup dan sederhana karena belum ada hubungan dengan luar negeri dan belum ada peranan pemerintah


Ket :
S : Tabungan
C : Konsumsi
I : Investasi

Sesuai dengan Gambar diatas :
1.      RTK menyerahkan factor- factor  produksi berupa SDA,SDM,Modal dan Skill kepada RTP
2.      RTP menyerahkan balas jasa atas faktor produksi yang berupa uang sewa , gaji , bunga dan laba kepada RTK
3.      RTP mengolah faktor faktor produksi menjadi barang dan jasa yang kemudian  akan dikonsumsi oleh RTK
4.      RTK memberikan  imbalan kepada RTP , atas barang dan jasa yang digunakan


            Hubungan komponesn C , S dan I dengan Y ( pendapatan atau produk nasional )  dapat dikemukakan dalam bentuk model matematis sebagai berikut :
a)      Ditinjau dari sisi penerimaan atau pendapatan nasional :  Y = C + S
b)      Ditinjau dari sisis pengeluaran atau produk nasional : Y = C + I
c)      Bila nilai pendapatan nasional sama dengan nulai produk nasional , maka perekonomian dikatakan dalam keadaan seimbang ( equilibrium )

Komponen Tabungan (S) : merupakan variabel kebocoran arus uang dan akan memperkecil jumlah uang yang beredar dalam kegiatan perekonomian
          Komponen Investasi (I) : merupakan variabel injeksi arus uang dan variabel investasi dapat memperbesar jumlah uang yang beredar dalam kegiatan perekonomian

2 .Model Circular Flow Ekonomi tiga sektor ( 3 sektor )
          Teori Makro Keynes “ kesejahteraan / kemakmuran masyarakat akan tercapai dengan campur tangan pemerintah “
Pada model tiga sektor ini diasumsikan dalam analisis perekonomian terdapat tiga pelaku ekonomi yang terdiri dari RTK , RTP  , dan juga RTN . ini berarti sudah ada peranan pemerintah dalam kegiatan ekonomi , yaitu berupa belanja Negara ( Government Ecpenditure ) dan penerimaan Negara dalam bentuk pajak ( tax )
          Ketiga pelaku ekonomi tersebut saling berinteraksi dan berupaya dalam mengoptimalkan kepuasan bagi RTK . mengoptimalkan laba bagi RTP , dan mengoptimalkan kesejahteraan masyarakat bagi RTN . perekonomian model tiga sektor dikatakan masih terutup karena belum memasukan pelaku RTLN .

Ket :
a)      Konsumsi  dinyatakan dengan lambing C
b)     Tabungan dinyatakan dengan lambang S
c)      Pengeluaran pemerintah dinyatakan dengan lambang G
d)     Penerimaan pemerintah dinyatakan dengan lambang T
Kebijakan fiscal adalah Kebijakan pemerintah menyangkut pajak dan pengeluaran.
3. Model Circular Flow Ekonomi Empat Sektor
Pada model empat sektor diasumsikan bahwa dalam analisis perekonomian terdiri dari : RTK, RTP, RTN dan Perbankan. Keempat pelaku ekonomi tersebut saling berinteraksi dan berupaya dalam mengoptimalkan tujuan dari aktivitas mereka masing-masing. Bagi RTK mengoptimalkan keuntungan, bagi RTN mengoptimalkan kesejahteraan masyarakat. Dan Bagi perbankan untuk memperoleh laba dan mengatur peredaran uang yang beredar di masyarakat .(Sadono sukirno edisi ke 3 hal 152)
Sumber Gambar : Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika Makro , Hal – 21

KET :
a)      Konsumsi  dinyatakan dengan lambing C
b)     Tabungan dinyatakan dengan lambang S
c)      Pengeluaran pemerintah dinyatakan dengan lambang G
d)     Penerimaan pemerintah dinyatakan dengan lambang T
e)      Investasi yang dinyatakan dengan lambang I

Kebijakan moneter adalah Alat yang digunakan oleh Federal Reserve (Bank Sentral) untuk mengendalikan penawaran uang dan peredaran uang.
Hubungan komponen C,S,I,G dan T dengan Y (pendapatan atau produk nasional ) yang dapat dikemukakan dalam bentuk model matematis sebagai berikut :
A.     Ditinjau dari sisi penerimaan atau pendapatan nasional Y = C + S + T
B.     Ditinjau dari sisi pengeluaran atau produk nasional Y = C + I +G
C.      Bila nilai pendapatan nasional sama dengan nilai produk nasional , maka perekonomian dikatakan dalam keadaan seimbang ( equilibrium )


4 . Model ekonomi lima sektor
            Kegiatan ekonomi lima sektor sering disebut perekonomian terbuka karena kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri, tetapi juga masyarakat ekonomi di luar negeri.
          Pada model lima sektor diasumsikan bahawa analisis perekonomian terdiri dari RTK , RTP ,RTN,Lembaga Keuangan dan RLTN . pada model ekonomi ini sudah ada peranan luar negeri yang berupa ekspor dan impor .



KET  :
Ø  Konsumsi dinyatakan dengan lambang C
Ø  Tabungan diinyatakan dengan lambang S
Ø  Investasi dinyatakan dengan lambang I
Ø  Pengeluaran pemerintah dinyatakan dengan lambang G
Ø  Penerimaan pemerintah dari pajak dilambangkan dengan T
Ø  Pembelanjaan untuk barang impor diinyatakan dengan lambang M
Ø  Penerimaan atas barang ekspor dilambangkan dengan lambang X

Kebijakan perdagangan luar negeri adalah Serangkaian sasaran yang menjelaskan bagaimana suatu Negara berinteraksi dengan Negara lain di bidang-bidang ekonomi,politik,social,militer serta dalam tingkatan yang lebih rendah mengenai bagaimana Negara berinteraksi dengan organisasi-organisasi  non Negara (www.google.com)
KET :
·   Rumah tangga memberikan tenaga dan pikiran ke pasar tenaga kerja
·   Rumah tangga berinvestasi ke pasar uang & lembaga keuangan.
·   Pasar tenaga kerja memberikan bahan baku, modal dan lain lain ke perusahaan
·   Perusahaan memberikan pajak kepada pemerintah
·   Pemerintah memberikan tunjangan, subsidi, gaji pegawai negeri kepada rumah tangga
·   Pasar barang menerima uang dari pemerintah rumah tangga dan pasar luar negeri
·   Perusahaan menghasilkan barang dan jasa ke pasar barang
·   Rumah tangga memberikan simpanan ke pasar uang
o   Pasar tenaga kerja memberikan gaji, upah kepada rumah tangga
o   Perusahaan  meberikan gaji, upah kepada pasar tenaga kerja
o   Pemerintah memberikan subsidi kepada perusahan
o   Rumah tangga memberikan pajak penghasilan kepada pemerintah
o   Pasar barang memberikan barang kepada pemerintah rumah tangga dan pasar luar negeri
o   Perusahaan menerima uang dari pasar barang
          Hubungan komponen C,S,I,G,T,M dan X dengan Y ( pendapatan atau produk nasional ) dapat dikemukakan dalam bentuk model matematis sebagai berikut :
a)      Ditinjau dari sisi penerimaan atau pendapatan Nasional Y=C+S+T+M
b)     Ditinjau dari sisi pengeluaran atau produk nasional Y=C+I+G+X
c)      Bila nilai pendapatan nasional sama dengan nilai produk nasional , maka perekonomian dikatakan dalam keadaan seimbang ( equilibrium )\




8.KONSEP AGGREGATE DEMAND DAN AGREGATE  SUPPLY

Dalam pembahasan ini akan diuraikan mengenai penawaran agregat (aggregat suply) dan permintaab agregat (aggregat demand) sebagai model analisis dalam teori makroekonomi, terutama dalam kaitannya dengan bagaimana tingkat harga ditentukan. Selain itu, juga akan dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dan menentukan permintaan agregat (AD) dan penawaran agregat (AS).
Dalam analisis AD-AS istilah penawaran agregat mempunyai pengertian yang sedikit berbeda. Pertama, dalam analisis AD-AS penawaran agregat diartikan sebagai penawaran barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam suatu Negara. Berarti penawaran agregat sama dengan barang dan jasa yang ditawarkan (diproduksikan) perusahaan-perusahaan dalam perekonomian. Perbedaan lainnya, yang merupakan perbedaan yang lebih penting, bersumber dari ciri pokok konsep tersebut. Dalam analisis AD-AS cirri penawaran agregat dikaitkan dengan tingkat harga.
Untuk lebih jelasnya, pemakalah akan mencoba sedikit menjelaskan tentang Model Permintaan dan Penawaran Agregat.
A. Penawaran Agregat (aggregate suply)
Adapun yang dimaksud dengan penawaran agregat (AS) adalah jumlah seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan pada berbagai tingkat harga. Atau dengan kata lain penawaran agregat merupakan nilai total dari seluruh barang akhir dan jasa yang di hasilkan dalam perekonomian.
Penawaran agregat di dalam suatu perekonomian dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
1. besarnya angkatan kerja,
2. besarnya stok kapital,
3. keadaan atau tingkat tekhnologi,
4. tingkat pengangguran alamiah, dan
5. harga faktor-faktor produksi.
Berkaitan dengan penewaran agregat ini penting untuk dibedakan antara permintaan agregat jangka pendek (short-run aggregate supply,SRAS), dan penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate suply,LRAS). Dan pengertian penawaran agregat diatas adalah dalam artian penawaran agregat jangka pendek (SRAS). Sedangkan penawaran agregat jangka panjang (LRAS) lebih menunjuk kepada jumlah ooutput riil yang ditawarkan ketika upahdan harga-harga telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga masing-masing perusahaan memproduksi output yang memaksimimkan keuntungannya dan perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment level).
Penawaran agregat jangka panjang tersebut dipengaruhi oleh factor-faktor yang mempengaruhi SRAS, kecuali harga faktor produksi. Dengan asumsi harga lain-lainnya tetap, apabila semakin besar jumlah angkatan kerja, semakin rendah tingkat pengangguran alamiah, semakin besar jumlah stok kapital, dan semakin produkktif tekhnologi yang tersedia, maka akan semakin besar pula penawaran agregat jangka panjang.

Ciri-ciri Kurva AS
• Ketika tingkat pengangguran masih tinggi, kurva permintaan agregat relative landai. Maksudnya, penambahan produksi nasional dapat dilakukan perusahaan-perusahaan pada harga yang relative tetap karena tingkat penggunaan barang modal belum mencapai kapsitasnya yang optimum dan upah masih relative tetap.
• Pada tingkat kesempatan kerja penuh, kurva AS bertambah tingkat kenaiikannya. Sebabnya ialah : pengangguran semakin merosot dan kapasitas pabrik-pabrik mencapai optimum.
• Sesudah tingkat kesempatan keja penuh kurva AS keadaannya semakin tegak.
Kurva penawaran agregat pada hakikatnya menggambarkan tentang hubungan antara tingkat harga yang berlaku dalam ekonomi dan nilai produksi riil (pendapatan nasional riil) yang akan ditawarkan dan diproduksi oleh semua perusahaan dalam suatu perekonomian.
B. Permintaan Agregat (aggregate demand)
Permintaan agregat (aggregate demand,AD) adalah jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam perekonomian yang diminta pada berbagai tingkat harga. Sementara yang disebut dengan kurva penawaran agregat (aggregate demand curve) adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara jumlah output agregat yang diminta dengan tingkat harga, dengan asumsi hal-hal lainnya tetap. Kurva permintaan agregat tersebut memilki slope negativ yang menunjukkan bahwa antara jumlah output yang diminta dengan tingkat harga hubungannya adalah negativ.
Kurva AD selalu merupakan suatu garis yang menurun dari kiri-atas kekanan-bawah. Atrinya semakin rendah tingkat harga, semakin besar permintaan agregat dalam perekonomian. Sifat kurva AD yang menurun ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan agregat didalam suatu perekonomian adalah :
• Pendapatan disposibel (Yd) atau pengeluaran konsumsi (C)
• Tingkat bunga (i)
• Investasi (I)
• Jumlah uang beredar riil (real money supply atau Ms/P)
• Pengeluaran pemerintah (G)
• Pajak (T)
• Pendapatan luar negeri (Yf)
• Harga luar negeri (Pf)
• Nilai tukar riil (Exchange rate atau ER)
Kenaikan di dalam pendapatan disposibel (Yd), pengeluaran konsumsi (C), pengeluaran investasi (I), penawaran uang riil (Ms/P), pengeluaran pemerintah (G), pendapatan luar negeri (Yf), tingkat harga luar negeri (Pf) dan penurunan tingkat bunga (i), pajak (T) dan nilai tukar atau kurs mata uang (ER) akan membawa kenaikan didalam permintaan agregat, atau menggeser kurva permintaan agregat kekanan. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan di dalam Yd,C,I,Ms/P,G,Yf,Pf, dan kenaikan di dalam I,T,ER tersebut, akan menurunkan AD atau mengserkan kurva AD ke kiri atas.



No comments:

Post a Comment