Wednesday, July 29, 2015

AKUNTANSI - PERUSAHAAN MANUFAKTUR

MATERI SESI 2

AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR


TUJUAN BELAJAR
Setelah mempelajari Materi sesi ini, diharapkan Anda dapat :
1.    Memahami data akuntansi biaya dalam perusahaan manufaktur
2.    Memahami kegiatan dan membuat laporan keuangan perusahaan manufaktur

PENDAHULUAN

Pertemuan  ini membahas tentang perusahaan manufaktur dan bagaimana mengolah data akuntansi biaya sehingga dapat membuat laporan biaya produksi dan laporan laba rugi.
Contoh Perusahaan Manufaktur
PT Ultra Jaya menghasilkan produk salah satunya adalah susu Ultra
PT Tempo mencetak buku-buku yang diterbitkan oleh Gramedia

PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Setelah mempelajari perusahaan jasa dan perusahaan dagang dimateri kuliah pengantar akuntansi,  Dalam pembahasan materi  ini, dibahas mengenai proses akuntansi untuk Perusahaan Manufaktur yang pada dasarnya tidak banyak berbeda dengan proses akuntansi untuk Per­usahaan Perdagangan.
Sistem akuntansi untuk operasi manufaktur dapat didasarkan pada :
a)        Sistem akuntansi umum
       Sistem ini merupakan perluasan dari sistem perusahaan dagang  ke perusahaan manufaktur yang menggunakan prosedur persediaan secara periodik.
       Contoh : Pabrik kecil yang tidak memiliki bagian akuntansi biaya.
b)        Sistem akuntansi biaya
Menggunakan prosedur persediaan secara perpetual dan menyediakan informasi yang lebih rinci mengenai biaya produksi.
       Contoh : Pabrik besar yang struktur organisasinya memiliki bagian akuntansi biaya.

Materi sesi ini seluruhnya akan membahas sistem akuntansi umum dalam perusahaan manufaktur yang disederhanakan.


KEGIATAN PERUSAHAAN INDUSTRI :

    Pengadaan                           Proses                          Penyimpanan               Penjualan
    Barang & Jasa                     Produksi                      Barang selesai             Barang selesai


Penjelasan
Pengadaan barang  meliputi pembelian bahan baku dan bahan lainnya yang diperlukan untuk aktivitas produksi.
Pengadaan jasa meliputi pembayaran gaji dan upah kepada para pekerja
Proses produksi adalah aktivitas yang menimbulkan biaya produksi, biaya produksi akan terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik(lihat kembali materi sesi sebelumnya). Biaya produksi diberi nama akunya yaitu Work in Process (WIP)
Pada saat bahan setesasi diproduksi menjadi barang selesai yang siap dijual, maka disimpan terlebih dahulu dengan nama akun Persediaan Finished Goods
Penjualan berarti adan akun yang digunakan yaitu akun sales dan Cost of good sold (COGS) 

LAPORAN KEUANGAN
Sebagaimana halnya pada Perusahaan Perdagangan, akuntansi untuk Perusahaan Manufaktur menghasilkan Laporan Keuangan yang terdiri atas : Laporan posisi keuangan, Laporan Rugi-Laba dan Laporan Saldo laba.

LAPORAN POSISI KEUANGAN
Pos-pos Aset, Liabilitas dan Modal perusahaan yang terdapat pada Laporan posisi keuangan Perusahaan Manufaktur pada prinsipnya tidak banyak berbeda dengan yang terdapat pada Laporan posisi keuangan Perusahaan Perdagangan.  Hanya saja karena jenis operasinya yang berbeda pada Perusahaan Manufaktur, yaitu mengolah bahan mentah menjadi produk jadi, maka pada sisi Aset dalam hal ini pos Persediaan, terdiri atas Persediaan Bahan Baku, Persediaan Bahan Pembantu, Persediaan Produk Dalam Proses dan Persediaan Produk Selesai.
Untuk memberi­kan gambaran yang lebih jelas mengenai hal tersebut, berikut ini di­berikan contoh mengenai Laporan posisi keuangan dari Perusahaan Manufaktur (Per­hatikan pos Persediaan  dan Aset tidak lancar dalam Laporan posisi keuangan tersebut)


Gambar 1
                               PT JAKARTA
                    Statement of Financial position
                             December 31, 2010
Assets


Liabilities and stockholder equity


Cash

 62.000
Current liabilities


Accounts Receivable
160.000

Accounts Payable
 60.000

Allowance for bad debt
 2000
158.000
Payroll Payable
 15.000

Prepaid Insurance

1.000 
         Total Current liabilities

75.000
Material Inventories
38.000




Work in Process inventories
80.000

Long term liabilities


Finished Goods inventories
60.000
178.000 
Mortgage Payable, 10%

200.000
           Total current Assets

399.000 
         Total liabilities

275.000
Property, Plant, Equipment





Factory Building
400.000




Accum Deprec- Factory building
 60.000 
340.000
Stock holders equity


Factory Equipment
460.000

Share ordinary - $5 Par Value
600.000

Accum Deprec- Factory Equipment
138.000 
322.000
Retained Earnings
218.000

Land

32.000 
         Total Stock holders equity

818.000
 Total Property, Plant, Equipment

694.000 



   Total Assets

1.093.000 
Total liabilities and stockholder equity
1.093.000

Untuk membuat Laporan posisi keuangan pada akhir periode datanya diambil Laporan posisi keuangan lajur yang telah dibuat
Penjelasan Laporan posisi keuangan :
Persediaan Bahan Baku     Merupakan harga pokok bahan baku yang ada pada tanggal Laporan posisi keuangan. Bahan baku tersebut akan dipergunakan dalam proses produksi perusahaan yang bersang­kutan,
                                           Contoh : kayu pada perusahaan meubelair.

Persediaan Bahan Pembantu Merupakan harga pokok bahan pembantu yang ada pada tanggal Laporan posisi keuangan. Bahan Pembantu, diperlukan dalam pengolahan bahan baku dalam proses pro­duksi.
                                           Contoh : cat kayu pada perusaha­an meubelair.
                                         Persediaan bahan baku dan bahan pembantu biasanya digabung menjadi persediaan bahan (Material inventory)
Persediaan
Produk Dalam Proses        Merupakan harga pokok produk dalam proses yang ada pada tanggal Laporan posisi keuangan. Yaitu Produk yang belum selesai dan masih me­merlukan pengolahan lebih lanjut untuk menjadi Produk Selesai.
                                           Contoh : pembuatan meja yang hampir selesai, disebut produk              dalam proses, karena meja tersebut masih memerlukan penger-                    jaan lebih lanjut untuk siapdijaul 
Persediaan Produk Selesai Merupakan harga pokok produk yang telah selesai diolah dan siap untuk dijual kepada konsumen, yang ada pada tanggal Laporan posisi keuangan.
                                           Contoh : Meja yang sudah siap dijual
Penjelasan Gambar 1
Bila diperhatikan Neraca perusahaan pada gambar 1 diatas memberikan contoh akun yang khas yang terdapat dalam perusahaan manufaktur seperti Persediaan barang dalam Proses untuk sub current Asset, sedangkan untuk kelompok non Current Asset terdapat akun khusus yaitu Factory Equipment.

LAPORAN LABA-RUGI
Pada pembahasan mengenai Laporan Rugi-Laba dari Perusaha­an Perdagangan dikenal apa yang dinamakan dengan Harga Pokok Penjualan, yaitu harga perolehan dari barang yang dijual oleh per­usahaan yang bersangkutan, yang dihitung dengan cara sebagai ber­ikut

Gambar 2 : Harga pokok penjualan dari perusahaan dagang
Merchandise Inventory, Jan, 1, 2010


23,700
Purchases

67,800

Less: Purchases Return and Allowance
1,200


           Purchases Discount
1,300
2,500

   Net Purchases

65,300

Plus: Freight – in

3,900

Cost of goods purchased


69,200
Cost of goods available for sale


92,900
Less: Merchandise Inventory, Dec, 31, 2010


18,500
Cost of goods sold


74,400

Harga Pokok Penjualan Per­usahaan Manufaktur dihitung dengan cara sebagai berikut :
Gambar 3
Finished goods inventory, beginning
56.000
Add:  Cost of good manufactured
1.176.000
Good available for sale 
1.232.000
Less: Finished goods inventory, ending
60.000
Cost of good sold
1.172.000

Penjelasan gambar 2 dan gambar 3
Bahwa perhitungan cost of good sold untuk perusahaan dagang dan manufaktur sama hanya bedanya dalam perusahaan dagang produk yang dijual dari hasil pembelian (ada akun cost of Purchased) sedangkan dalam perusahaan manufaktur dari haeil proses produksi sehingga akun yang digunakan cost of good manufactured

Cara menghitung harga pokok produksi, perusahaan Manufaktur adalah sebagai berikut :
         Gambar 4 : Perhitungan Harga pokok produksi :
Direct Material



Material Purchases
480.000


Freight in
6.000


Purchases return
(0)


Net purchases

486.000

Material inventory, beginning

40.000

Material available for use

526.000

Material inventory, ending

38.000

Direct Material used


488.000
Direct Labour


371.000
Factory overhead


   304.000
Cost of productions


1.163.000
Work in Process inventory, beginning


84.000



1.247.000
Work in Process inventory, ending


80.000
Cost of good manufactured


1.167.000

Sebelum menghitung harga pokok produksi, harus dihitung atau diketahui lebih dahulu biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
produksi tidak langsung (biaya overhead pabrik). Karena menggunakan prosedur persediaan periodic, maka semua data biaya produksi dan harga pokok produksi diolah dan diambil dari Kertas Kerja (worksheet) . 

Penjelasan Laporan laba-rugi :
Biaya produksi terdiri dari
Biaya Bahan Baku      adalah bahan baku yang dipergunakan dalam proses produksi pada periode yang bersangkutan. Untuk menghitung biaya bahan baku, adalah sebagai berikut : persediaan bahan baku awal periode ditambah pembelian bersih (lihat perhitungan tersebut di atas) dikurangi persediaan bahan baku akhir periode.

Biaya Tenaga Kerja
Langsung                    adalah gaji atau upah dari tenaga kerja atau pekerja yang jasanya dapat diperhitungkan langsung dengan produk yang dihasilkan. Sedangkan Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung adalah gaji atau upah yang dibayarkan kepada pekerja yang secara tidak langsung terlibat dalam pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya tersebut harus dipisahkan dengan biaya tenaga kerja langsung, masuk ke biaya overhead pabrik .
Biaya Overhead
Pabrik                          adalah semua jenis biaya, kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, yang diperlukan dalam produksi. Misalnya : biaya bahan pembantu, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya listrik pabrik, Biaya reparasi dan Pemeliharaan mesin pabrik, penyusutan mesin produksi, penyusutan bangunan pabrik dan sebagainya.

Persediaan Produk Dalam Proses awal periode : adalah produk dalam penyelesaian yang terdapat pada awal periode akuntansi, nilainya diperhitungkan untuk menambah biaya produksi yang ter­jadi pada periode tersebut.

Persediaan Produk Dalam Proses akhir periode : adalah nilai produk dalam proses pada akhir periode akuntansi diperhitungkan sebagai pengurang dari jumlah nilai persediaan produk dalam proses awal dan biaya produksi.

Perhitungan harga pokok produksi sebagaimana dibahas ter­sebut di atas, biasanya disajikan dalam bentuk laporan harga pokok produksi yaitu sebagai lampiran dari Laporan Rugi Laba perusahaan. Penyajian Income statement secara keseluruhan adalah sebagai berikut :

 

Gambar 5

PT JAKARTA
Income Statement
For the year ended December 31, 2010
Sales

1.800.000
Finished goods inventory, beginning
56.000

Add:  Cost of good manufactured (gambar 4)
1.176.000

Good available for sale 
1.232.000

Less: Finished goods inventory, ending
60.000

Cost of good sold

1.172.000
Gross Profit

628.000
     Selling expense
200.000

     Administrative Expenses
185.000

     Interest expense
20.000
305.000
Income from operations before tax

323.000
     Income tax

107.000
Net Income

216.000

Berikut diberikan contoh menyeluruh untuk mengaplikasikan sesuai gambar  4 dan gambar  5. Data dalam soal ini bersifat parsial, sebenarnya datanya dapat diambil dari sebuah Trial balance yang sudah dilakukan penyesuaian.

Contoh : Perhitungan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan 
Berikut ini data yang disajikan oleh PT NAIF tahun 2014 :
a) data yang berhubungan dengan persediaan :
diasumsikan ketiga jenis persediaan khas perusahaan manufaktur  mempunyai persediaan baik awal maupun akhir sbb :
Persediaan
Persediaan Awal
Persediaan Akhir
Bahan baku
Rp   2.000.000
Rp   3.000.000
Barang dalam proses
Rp   4.500.000
Rp   5.000.000
Barang jadi
Rp   8.000.000
Rp   7.000.000

b) data  yang berhubungan dengan transaksi selama tahun 2014
berikut rransaksi yang akan mempengaruhi jenis biaya produksi dalam proses produksi
Pembelian bahan baku
Rp 41.000.000
Biaya tenaga kerja langsung
Rp 30.000.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung
Rp   6.500.000
Biaya bahan penolong
Rp   6.000.000
Macam-macam biaya overhead pabrik
Rp   7.500.000

Berikut solusinya untuk dapat menyajikan suatu laporan laba rugi perusahaan manufaktur

Tabel 1 : menghitung biaya bahan baku
Persediaan awal Bahan baku
Rp    2.000.000
Pembelian bahan baku
Rp  41.000.000
Siap dipakai
Rp  43.000.000
Persediaan akhir bahan baku
Rp    3.000.000
Biaya bahan baku
Rp  40.000.000
Catatan :
Perhitungan ini terjadi bila perusahaan menggunakan metode fisik dalam mencatat persediaan barang-barangnya.

Tabel 2 : menghitung biaya produksi
Biaya bahan baku
Rp  40.000.000
Biaya upah langsung
Rp  30.000.000
Biaya overhead pabrik
Rp  20.000.000
Biaya produksi
Rp  90.000.000
Catatan :
Biaya bahan baku diperoleh dari table 1
Biaya upah langsung dari rable b
Biaya overhead pabrik diperoleh dengan menjumlah biaya bukan bahan baku dan biaya upah langsung yaitu = Rp 6.500.000 + Rp 6.000.000 + Rp 7.500.000 = Rp 20.000.000

Tabel 3 menghitung harga pokok produksi
Biaya produksi
Rp  90.000.000
Persediaan awal barang dalam proses
Rp    4.500.000
Siap diproduksi 
Rp  94.500.000
Persediaan akhir barang dalam proses
Rp    5.000.000
Harga pokok produksi
Rp  89.500.000
Catatan :
Harga pokok produksi jumlah bisa sama dengan jumlah biaya produksi, hal ini terjadi bila perusahaan tidak memilliki persediaan barang dalam proses baik awal maupun akhir.


Tabel 4 menghitung harga pokok penjualan
Harga pokok produksi
Rp   89.500.000
Persediaan awal barang jadi
Rp     8.000.000
 Siap dijual
Rp   97.500.000
Persediaan akhir barang jadi
Rp     7.000.000
Harga pokok penjualan
Rp   90.500.000
Catatan
Dengan dapat ditentukannya harga pokok penjualan, maka digabungkan dengan data lainnya sehingga dapat menyusun laporan laba rugi sebagaimana gambar 5


RANGKUMAN

Pemahaman kegiatan perusahaan manufaktur diperlukan untuk memahami akuntansi biaya yang diperlukan dan laporan-laporan lain yang diperlukan. Data biaya memberikan informasi dalam menetapkan baik harga pokok produksi maupun harga pokok penjualan. Penetapan harga pokok tersebut diperlukan untuk menyusun laporan laba-rugi dan Laporan posisi keuangan perusahaan.

1 comment: