Thursday, July 30, 2015

PERUSAHAAN DAGANG - METODE PERPETUAL

PERUSAHAAN DAGANG

(  AKUNTANSI  PERUSAHAAN DAGANG - METODE PERPETUAL )


1.      Perusahaan  Dagang
Merupakan perusahaan  yang  kegiatan utamanya adalah  membeli  dan menjual barang dagang dengan harapan mendapat keuntungan dari transaksi penjualan tersebut. (Reeve, Fees. 2005:254).

Perbedaan antara perusahaan  jasa dan  perusahaan dagang :

                                                   Perusahaan Jasa                  Perusahaan  Dagang

Kegiatan Utama untuk             Memberikan jasa /                Membeli dan menjual
memperoleh pendapatan         pelayanan                            barang dagang

Laporan Keuangan :
-  Dalam Neraca                        Tidak ada persediaan         Ada persediaan barang
                                                     barang dagang                            dagang

- Dalam Lap. Rugi Laba           Tidak ada harga pokok       Ada harga pokok
                                                 penjualan                       penjualan



Perbedaan didalam laporan laba rugi tampak sbb. :

Perusahaan jasa                           
            Pendapatan jasa      Rp xxx                       
Beban operasi                xxx                      
Laba operasi             Rp xxx                       
                                                                
Perusahaan dagang
Penjualan                             Rp xxx
Harga pokok penjualan            xxx
Laba kotor                             Rp xxx
Beban operasi                      _    xxx
Laba Operasi                        Rp xxx

Pendapatan yang diperoleh pada perusahaan jasa adalah pendapatan atas jasa / pelayanan yang diberikan kepada  para pelanggan.  Pada perhitungan laba rugi untuk perusahaan jasa, pendapatan berasal dari penjualan jasa yang dilaporkan sebagai pendapatan jasa.
Pendapatan yang diperoleh pada perusahaan dagang adalah pendapatan yang diperoleh dari aktivitas membeli dan menjual barang dagang.  Pendapatan akan dilaporkan sebagai penjualan ( sales ), dan harga perolehannya merupakan harga pokok barang yang dijual ( cost of merchandise sold ) atau harga pokok penjualan.
Harga pokok penjualan dikurangkan dari penjualan bersih ( net sales ) akan menghasilkan laba kotor ( Gross Profit ).  Jumlah ini disebut laba kotor karena belum dikurangkan dengan beban operasi yang menghasilkan laba operasi
Barang dagang  yang tidak terijual pada akhir periode akuntansi disebut persediaan akhir barang dagang.  Persediaan barang dagang  ini dilaporkan pada neraca sebagai aktiva lancar.

2.         Akuntansi  Perusahaan  Dagang
Aktivitas  utama perusahaan dagang meliputi berbagai aktivitas yang dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.    Membeli barang dagang
2.    Menerima dan menyimpan barang dagang untuk dijual lagi
3.    Menjual  barang dagngan kepada konsumen
4.    Terjadinya piutang usaha
5.    Penagihan piutang usaha
6.    Penerimaan uang tagihan
Transaksi  yang sering terkait  dalam  kegiatan perusahaan dagang adalah  sebagai  berikut  :
1.    Retur  ( Return )
2.    Potongan ( Discount
3.    Beban angkut ( Transportation Cost )
4.    Pajak ( Tax )

Berkaitan dengan pembelian dan penjualan barang dagang, ada dua metode pencatatan persediaan barang dagang  yaitu :
1.    Metode  Perpetual  
2.    Metode  Physic / Periodic  

2.1       Metode Perpetual
Dalam metode perpetual ( perpetual inventory system ) setiap pembelian dan penjualan barang dagang dicatat pada akun persediaan.  Akibatnya, jumlah barang dagang yang tersedia untuk dijual dan jumlah yang telah dijual secara terus menerus ( sistem perpetual ) tercantum dalam catatan pesediaan.

2.1.1   Akuntansi untuk pembelian barang dagang
Dalam  metode  perpetual,  pembelian barang dagang untuk dijual dicatat pada akun persediaan barang dagang ( merchandise inventory ).  Bila pembelian dilakukan secara kredit, misal dibeli barang dagang secara kredit senilai Rp 1.234.500,-  maka dicatat sebagai berikut

2 Jan              Merchandise Inventory                   1.234.500
                                Account Payable                                       1.234.500

A.           Potongan pembelian ( Purchase Discount )
Syarat-syarat pembelian biasanya dicantumkan pada faktur ( invoice ) atau nota tagihan ( bill ) atau formulir tagihan yang dikirim penjual kepada pembeli.  Syarat-syarat mengenai kapan pembayaran akan dilakukan sesuai kesepakatan pembeli dan penjual disebut syarat-syarat pembayaran  ( Terms of payment ).  Jika pembayaran harus dilakukan pada saat penyerahan barang, maka syaratnya adalah kas atau tunai.  Bila tidak, maka kepada pembeli diberikan tenggang waktu untuk pembayaran yang disebut periode kredit ( credit period )
Untuk mendorong pembeli agar membayar sebelum periode kredit berakhir, penjual bisa menawarkan diskon atau potongan harga.  Sebagi contoh, penjual memberikan potongan 2 % bila pembayaran diterima dalam jangka waktu 10 hari sejak dibuat faktur.  Istilah ini sering dinyatakan dengan 2/10, n/30 yang berarti diskon 2 % dari  n ( penjualan kredit )  bila dibayar dalam jangka waktu 10 hari dengan periode kreditnya 30 hari.
Diskon (potongan) yang diambil oleh pembeli untuk pembayaran yang lebih cepat dari tanggal faktur disebut potongan pembelian ( purchase discounts ).  Diskon tersebut mengurangi harga pokok barang dagang yang dibeli.  Kebanyakan perusahaan merancang sistem akuntansi mereka sehingga semua diskon yang tersedia diambil,  bilamana pembeli akan mengambil keuntungan dari potongan pembelian, pembeli biasanya menggunakan metode perpetual untuk mencatat pembelian persediaan barang dagang dengan jumlah bersih   ( harga jual dikurangi potongan – potongan )

Contoh  :
Pada tgl 2 Januari 2012  Alam’s Computer  membeli barang dagang secara kredit seharga Rp 1.500.000, dengan syarat 3/10, n/30 maka jurnal yang terkait dengan pembelian dan pelunasan adalah sebagai berikut  :

2 Jan              Merchandise Inventory                   1.500.000
Account Payable                             1.500.000

Apabila pelunasan dilakukan pada periode diskon ( maksimal tgl 12 Jan ) maka diberikan potongan pembelian

12 Jan            Account Payable                             1.500.000
                                 Merchandise Inventory                             45.000
                                 Cash                                                           1.455.000

Apabila pelunasan melebihi periode diskon maka tidak diberikan potongan pembelian

15  Jan           Account Payable                             1.500.000
                                 Cash                                                           1.500.000

B.        Retur dan pengurangan / potongan pembelian ( Purchases return and allowances )
Bila barang dagang dikembalikan ( retur pembelian ) atau diperlukan penyesuaian harga ( pengurangan  pembelian ), pembeli ( debitur ) biasanya menghubungi penjual secara tertulis. Dengan mengirimkan surat atau memorandum debit ( debit memorandum ) atau nota debit kepada penjual.  Memorandum debit memberikan informasi kepada penjual mengenai jumlah yang diusulkan oleh pembeli untuk didebit ke hutang usaha yang harus dibayar kepada penjual.  Memorandum tersebut juga mengungkapkan sebab-sebab retur atau potongan tersebut.
Bila pembeli mengembalikan barang dagang atau diberi potongan sebelum membayar faktur, maka jumlah memorandum debit dikurangkan dari nilai faktur.  Jumlah tersebut dikurangkan sebelum diskon pembelian diperhitungkan.
Misalnya,  pada tanggal  2 Januari  Alam’s Computer  membeli barang dagang secara kredit  senilai Rp 2.345.000 dari Sidola  dengan syarat 2/10 , n/30.  Pada tanggal  4 Januari,  Alam’s Computer  mengembalikan sebagian barang dagang tersebut senilai Rp 345.000, karena cacat  dan pada tanggal 11 Januari  Alam’s Computer  melunasi utangnya setelah dikurangi dengan retur.  Alam’s Computer mencatat transaksi ini sebagai berikut :

 2  Jan            Merchandise Inventory                               2.345.000
Account Payable - Sidola                               2.345.000
( pembelian barang dagang )

 4                     Account Payable - Sidola                                345..000
Merchandise Inventory                                        345.000
( Retur barang dagang )

11                    Account Payable -               2.000.000
Cash                                                              1.960.000
Merchandise Inventory                                    40.000*
( faktur dibayar  )

* [ (Rp 2.345.000 - Rp 345.000) x 2 % = Rp 40.000 ; Rp 2.000.000 – Rp 40.000 = Rp 1.960.000 ]

C.           Biaya transportasi (Transportation Cost )
Syarat perjanjian  jual beli antara pembeli dengan penjual meliputi ketentuan yang menyangkut kapan kepemilikan (hak) atas barang dagang  tersebut berpindah kepada pembeli.  Hal ini menentukan pihak mana, yang harus menanggung biaya transportasi ( ongkos kirim ),  penjual atau pembeli.
v  Jika kepemilikan berpindah kepada pembeli ketika penjual menyerahkan barang dagang kepada perusahaan pengiriman, maka pembeli yang akan membayar biaya transportasi dan syarat ini disebit Franko gudang penjual ( FOB* shipping point * FOB = Free On Board
v  Jika kepemilikan berpindah kepada pembeli ketika barang dagang diterima oleh pembeli, maka penjual yang akan membayar biaya transportasi dan syarat ini disebut Franko gudang pembeli ( FOB Destination )

D.           FOB Shipping point
Bila persyaratan dalam jual beli ditentukan FOB Shipping point, maka biaya pengiriman menjadi tanggungan pembeli, maka pembeli mencatatnya dalam akun persediaan barang dagang (  Merchandise Inventory  ) sehingga  akan menambah komponen harga pokok pembelian.
1.    Bila barang yang dibeli berdasarkan franko gudang penjual.( FOB Shipping Point ) dan dibayarkan tunai oleh pembeli  maka  akan dijurnal :
Merchandise Inventory                   Rp xxx
            Cash                                                  Rp xxx

2.    Bila barang yang dibeli berdasarkan franko gudang penjual.( FOB Shipping Point )  tetapi penjual membayar dimuka biaya transportasi dan menambahkan   ke faktur, akan dijurnal :
Merchandise Inventory                   Rp xxx
                                    Cash                                                  Rp xxx

3.    Bila barang yang dibeli berdasarkan franko gudang pembeli  ( FOB Destination ) maka tidak ada penjurnalan :
No Entry

Contoh  :
1)    Dibeli barang dagang senilai Rp 1.000.000,- FOB shipping point.  Ongkos kirim  Rp 50.000,- dibayar tunai di tujuan, maka akan dijurnal :                                     
Merchandise Inventory       1.050.000                 
Account  Payable                        1.000.000                     
                                    Cash                                                    50.000

2)    Dibeli barang dagang senilai Rp 1.000.000,-.  ongkos kirim Rp 50.000,- FOB Destination.
Merchandise Inventory       1.000.000
Account  Payable                                    1.000.000

3)    Dijual barang dagang senilai Rp 1.000.000,-.  FOB Shipping point. Ongkos kirim Rp 50.000,- dibayar oleh penjual ke pihak jasa angkutan dan ditagih kepada pembeli dengan ditambahkan kedalam faktur.

Merchandise Inventory       1.050.000                 
                                    Account  Payable                                        1.050.000                         
                                                                                            

2.1.2   Akuntansi untuk penjualan barang dagang
Pendapatan dari penjualan barang dagang  biasanya dicatat dalam buku besar sebagai penjualan ( sales ).  Adakalanya perusahaan menggunakan istilah yang lebih tepat  yaitu penjualan barang  dagang  ( sales of merchandise ).

A.           Penjualan secara  tunai
Misalnya dilakukan penjualan tunai  tanggal  3 Januari senilai  Rp 250.000, maka hal itu bisa dicatat sebagai berikut :

3 jan                           Cash                          300.000
Sales                          300.000

Dalam sistem persediaan perpetual, harga pokok penjualan dan pengurangan persediaan barang dagang dapat dicatat pada akhir hari tersebut.  Misalnya diketahui bahwa  harga pokok penjualan barang dagang  tersebut  adalah Rp 275.000  Ayat jurnal untuk mencatat harga pokok penjualan dan pengurangan persediaan barang dagang  adalah sebagai berikut :

3 Jan              Cost  of  merchandise  sold                       275.000
Merchandise Inventory                   275.000

B.           Penjualan secara kredit
Apabila penjualan dilakukan secara kredit ( sales on account ) maka penjual akan mencatat transaksi tersebut  dengan mendebit perkiraan piutang usaha dan kredit ke penjualan. Misalnya dilakukan penjualan secara kredit  sebesar Rp 800.000,- dengan harga pokok Rp 675.000,-  akan dicatat :

8  Jan                         Account receivable              800.000
Sales                                      800.000

8  Jan                         Cost of merchandise  sold                         675.000
Merchandise Inventory                               675.000



C.           Potongan / diskon penjualan  ( sales discount )
Seperti dibahas pada transaksi pembelian, penjual dapat menawarkan syarat-syarat kredit ( pembayaran )  kepada pembeli dengan syarat pembayaran yang meliputi potongan untuk pembayaran awal, misalkan 2/10, n/30.  Potongan demikian diberikan oleh penjual yang disebut potongan penjualan ( sales discount )
Misal , jika pelunasan diterima dalam periode potongan ( 10 hari ) dari penjualan kredit Rp 800.000,- dengan ketentuan 2/10, n/30.

17 Jan                        Cash                                        784.000
Sales discount                         16.000
Account receivable                          800.000

Jika pelunasan diterima  melebihi  periode potongan ( 10 hari ) dari penjualan kredit

27 Jan                        Cash                                        800.000
Account receivable                          800.000


D.           Retur dan pengurangan / potongan penjualan (sales return and allowances)
Barang dagang yang telah terjual mungkin dikembalikan kepada penjual ( sales return ), misalnya karena cacat atau tidak sesuai pesanan maka kepada pembeli  akan diberikan pengurangan dari harga semula barang yang dijual tsb ( pengurangan penjualan / sales allowance ).  Bila retur penjualan atau pengurangan penjualan dari penjualan kredit, penjual biasanya mengirimkan kepada pembeli suatu nota kredit ( credit memorandum )
Sebagai contoh, dikembalikan barang dagang senilai Rp 250.000 oleh pembeli karena cacat,  harga pokok barang yang dikembalikan adalah Rp 225.000.  Nota kredit yang dicatat oleh Alam’s Computer adalah sebagai berikut :

11 Jan                        Sales return and allowance                       250.000
Account receivable                                      250.000

11  Jan                       Merchandise Inventory                               225.000
                                                Cost of Merchandise  Sold                         225.000


E.           Pajak penjualan ( Sales Tax )
Dalam penjualan tunai,  penjual langsung memungut pajak penjualan.  Bila penjualan dilakukan secara kredit, pajak penjualan dibebankan kepada pembeli dengan mendebet piutang usaha.  Penjual mengkredit akun penjualan sebesar jumlah penjualannya saja dan mengkredit jumlah pajak ke akun hutang pajak penjualan.

Misal penjualan kredit Rp 200.000 dikenakan pajak sebesar 10 %, akan dijurnal  sebagai berikut  :
12  Januari                Account receivable              220.000
Sales                                      200.000
Sales tax payable                 20.000

F.            Potongan perdagangan / rabat ( Trade discount )
Potongan perdagangan ( Trade discount ) diberikan oleh penjual jika pembeli melakukan pembelian dalam jumlah tertentu ( berkaitan dengan kuantitas pembelian). Contoh pedagang grosir menawarkan diskon khusus kepada  pembeli tertentu seperti pemerintah atau perusahaan yang memesan dalam jumlah besar

G.           Beban angkut penjualan ( Transportation out )
Bila persyaratan dalam jual beli ditentukan FOB destination, maka biaya angkut menjadi tanggungan penjual, maka penjual mencatatnya dalam akun Transportation out / Freight.
Dapat saja beban angkut yang menjadi tanggungan pembeli tetapi sementara dibayar terlebih dahulu oleh penjual karena sesuatu hal,  kemudian akan menagih beban angkut barang tersebut setelah barang sampai ketempat pembeli, atau ditambahkan ke dalam faktur penjualan.
            Untuk lebih jelasnya, berikut  penjurnalan beban angkut pengiriman yang harus di catat penjual berdasarkan kesepakatan siapa yang menaggung ongkos pengiriman.
1.            Bila barang yang dibeli berdasarkan franko gudang penjual.( FOB Shipping Point )
Tidak ada penjurnalan
2.            Bila barang yang dibeli berdasarkan franko gudang penjual ( FOB Shipping Point ),  tetapi penjual membayar dimuka biaya transportasi dan menambahkan   ke faktur.
                         Account Receivable           Rp xxx
Cash                          Rp xxx
3.            Bila barang yang dibeli berdasarkan franko gudang pembeli  ( FOB Destination ).
Transportation Out               Rp  xxx
Cash                          Rp  xxx

Contoh  :
1.    Dijual barang dagang senilai Rp 1.000.000,- FOB shipping point.  Ongkos kirim  Rp 50.000,- dibayar tunai di tujuan
Account Receivable                        Rp 1.000.000
Sales                          Rp 1.000.000

2.    Dijual barang dagang senilai Rp 1.000.000,-.  ongkos kirim Rp 50.000,- FOB Destination dibayar tunai.
Account Receivable                        Rp 1.000.000
Transportation Out               Rp      50.000
Sales                                      Rp 1.000.000
Cash                                      Rp    50.000



3.    Dijual barang dagang senilai Rp 1.000.000,-.  FOB Shipping point. Ongkos kirim Rp 50.000,- dibayar oleh penjual ke pihak jasa angkutan dan ditagih kepada pembeli dengan ditambahkan kedalam faktur.
Account Receivable                        Rp 1.050.000
Sales                                      Rp 1.000.000
Cash*                                     Rp      50.000
* kepihak angkutan



















1 comment: