Wednesday, July 29, 2015

GAYA KEPEMIMPINAN

1.      Dari keberhasilan mengembangkan Restoran Mbah Jingkrak, apakah pemilik dan manajemen Restoran Mbah Jingkrak bisa dikategorikan sebagai orang yang kreatif? Kreatifitas-kreatifitas apakah yang dilakukan dan diterapkan oleh manajemen dalam mengembangkan bisnis tersebut? Jelaskan!
Pemilik Restoran Mbah Jingkrak tentu saja dikategorikan sebagai orang yg kreatif. Lihatlah teori berikut ini:
ciri – ciri pemikiran kreatif secara umum yaitu :
a. sensitif terhadap masalah-masalah,
b. mampu menghasilkan sejumlah ide besar,
c. fleksibel,
d. keaslian,
e. mau mendengarkan perasaan,
f. keterbukaan pada gejala bawah sadar,
g. mempunyai motivasi,
h. bebas dari rasa takut gagal,
i. mampu berkonsentrasi, 
Kreatifitas yg dikembangkan dalam bisnis tersebut:
1.      Menghasilkan sebuah ide yg brilian mendirikan sebuah resto masakan yg namanya pun unik yaitu “Mbah Jingkrak”.
2.      Dia (pemilik dan Management) berprinsip sangat bagus “ masak adalah art”. Dengan begitu ia akan selalu senang dan bersemangat dalam berwirausaha karena masak bagia dia adalah seni dan karya yang tak akan ada habisnya untuk dikembangkan.
3.    Dia mempunyai keaslian bakat yaitu mamasak. Dia mampu memodifikasi masakan masakan hingga terciptanya masakan masakan yg digemari banyak orang.
4.    Dia mempunyai motivasi yang sangat besar dalam berusaha. Hingga berhasil dari mulai membuka warung nasi hingga resto yg modern tetapi tidak meninggalkan keunikan khas Jawanya.
5.    Kegagalan bukan sesuatu yang ditakutinya. Karena tujuan utama dari pada bekerja ditangan orang lain, ia bertekad untuk mulai mendirikan usaha tanpa memikirkan resiko resiko yang akan terjadi. Awalnya sih mendirikan Bentuman Pizza dan roti tapi kurang berhasil hanya bertahan sampai 3 bln lalu ia mendrikan mbah jingkrak. Hingga nekat membuka sistem franchisee.

2.      Gaya kepemimpinan apakah yang dikembangkan dalam Restoran Mbah Jingkrak? Untuk mendukung kepemimpinan tersebut, strategi-strategi apakah yang dilakukan oleh Top Management terhadap semua karyawan? Apakah menurut anda berhasil kepemimpinan tersebut?
Macam-Macam Gaya Kepemimpinan
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
Gaya kepemimpinan yang dikembangkan oleh Ny. Ajeng Astri Denaya adalah gaya kepemimpinan Demokratis. Strategi yang dilakukannya yaitu :
1.       Pada sistem franchise disusun oleh management sendiri. Hingga secara rutin memberikan training kepada karyawannya agar semua pekerjaan sesuai SOPnya.
2.       Bekerja sama dengan karyawan. Saling berkomunikasi dalam setiap hal pekerjaan.
3.       Sangat mensejahterakan karyawannya hingga memikirkan kehidupan pribadinya seperti memberi fasilitas cicilamn mobil, dsb
4.       Akan terus membuat semua karyawannya merasa senang karna hal tersebut bisa membuat mereka lepas dan tidak ada beban dalam bekerja
5.       Tidak menemprioritaskan umur seorang pegawai dan tidak harus berpendidikan tinggi juga. Yang penting ia pandai memasak dan yg paling penting mempunyai citarasa yang enak terutama harus memegang masakan leluhur.
Kepemimpinan Ajeng Astri Denaya tentunya berhasil sekali. Karena tipe kepemimpinan demokratis seperti dia akan dapat membangun usaha yang sukses. Terutama dalam usaha kuliner, stategi-strategi kepemimpinannya sangat luar biasa dapat mensejahterakan banyak orang.
3.      Jelaskan resiko-resiko yang mungkin muncul dalam bisnis restoran terkait dengan Restoran Mbah Jingkrak? Apa yang harus dilakukan untuk meminimalisir resiko-resiko tersebut? faktor-faktor apa sajakah yang menjadi penentu keberhasilan seseorang atau perusahaan bisa meminimalkan resiko-resiko usaha?
Dalam berbisinis kuliner, banyak sekali resiko-resiko yang harus dihadapi. Karena makanan adalah salah satu kebutuhan pokok semua kalangan dari yang muda hingga yang tua. Sehingga jika memkuni bisnis kuliner tentu saja memiliki peluang untuk laris dan banyak pembelinya. Namun semua bisnis tentu saja mempunyai resiko. Resiko resiko yang mungkin terjadi pada resto Mbah Jingkrak diantaranya:
1. Resiko terjadinya perubahan  selera konsumen dari yang tadinya suka pedas menjadi tidak suka. Sehingga tingkat konsumen menurun.
2. Resiko bahan baku atau masakan yang tidak tahan lama hingga akan merugikan perusahan.
3. Resiko rasa yang berbeda. Ada istilah “beda tangan beda rasa”. Jadi koki sangat berperan penting untuk urusan citarasa.
4. Resiko adanya pesaing dari luar. Pesaing yang membuka resto yang sama atau menjiplak menu makananya.
5. Resiko pemilihan lokasi.  Dalam mementukan lokasi, tentu saja akan mempengaruhi tingkat konsumen.

Secara teori  beberapa hal yang bisa menjadi pertimbangan dalam meminimalisasi risiko bisnis kuliner :
1.      Pahami produk kuliner anda.
Sebelum memulai bisnis kuliner, anda harus mempelajari produk kuliner yang akan anda jual. Membuka rumah makan, membuat kue, menjadi agen produk kuliner, atau menjual bahan makanan setengah jadi. Setiap produk kuliner memiliki keunikan dan faktor resiko tersendiri. Untuk rumah makan faktor resiko pasti lebih besar dibanding yang lain, karena menyangkut berbagai jenis makanan yang jika tidak habis akan menimbulkan kerugian lebih besar sehingga anda harus benar-benar mempelajari pangsa pasar sebelum memulai
2.      Kuantitas
Untuk meminimalisasi resiko dalam bisnis kuliner, ketika baru memulai dan belum bisa memprediksikan jenis menu apa saja yang akan dibeli konsumen, maka perlu strategi agar tidak banyak membuang makanan sisa. Caranya adalah membuat dalam jumlah kecil terlebih dahulu, sambil melihat selera pasar. Setelah berjalan beberapa saat akan mulai terlihat selera pasar sehingga bisa menjadi pertimbangan makanan apa yang bisa disediakan dalam jumlah yang banyak dan menu makanan apa yang sebaiknya tetap disediakan dengan porsi yang lebih sedikit.
3.      Sistem Pesanan
Meminimalisasi resiko dalam bisnis kuliner dapat pula dilakukan dengan system made by order. Sehingga tidak mendisplay semua menu namun hanya membuat sesuai pesanan saja.  Untuk tetap menjangkau banyak konsumen bisa dengan alat bantu promosi lain, misal dengan menyebarkan brosur atau dengan memasang iklan.


Jika dilihat dari teori dan resiko-resiko yang terjadi maka kita dapat meminimalisir resiko tersebut, diantaranya:
1.    Mempertahankan cita rasa yang digemari konsumen. Jangan sangan sampai konsumen bosan untuk membeli masakan yg dijual.
2.    Menciptakan menu menu baru agar konsumen tidak bosan dalam menu yg kita sajikan.
3.    Menciptakan inovasi-inovasi baru agar pesaing kita kalah dan pelanggan kita pun tidak akan lari kepada pesaing kita
4.    Kualitas koki harus dipertahankan karena sangat berpengaruh sekali pada citarasa.
5.    Pilihlah tempat yang stategis dalam membuka cabang. Pilih sesuai jenis usaha yang kita buat dan siapa sasaran konsumennya

4.        Beberapa tahun yang lalu, Restoran Mbah Jingkrak pernah membuka cabangnya di Bandung tepatnya di Jalan Aceh. Tetapi setahun kemudian tutup. Menurut anda mengapa restoran tersebut tidak dapat berkembang sementara di kota lainnya berkembang pesat? Jelaskan secara rinci dari sisi bauran pemasarannya!
       Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Arti pemasaran biasanya sering disalah artikan dengan pengertian penjualan, perdagangan dan distribusi. Padahal istilah-istilah tersebut hanya merupakan satu bagian dari aktivitas pemasaran secara keseluruhan. Proses pemasaran dimulai jauh sebelum barang diproduksi dan tidak berakhir dengan penjualan tetapi bagaimana dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.
Tiga unsur konsep pemasaran:
  1. Orientasi pada Konsumen
  2. Penyusunan kegiatan pemasaran secara integral
  3. Kepuasan Konsumen
Strategi pemasaran di kota bandung mungkin kurang berjalan dengan lancar. Lokasi resto juga kurang strategis sehingga banyak orang yang belum tau . Selain itu sasaran konsumen juga salah karena warga bandung kurang menggemari masakan jawa. Rasanya yang manis dan banyak bumbu serta menu-menunya kurang disukai masyarakat Bandung.

5.    Apakah ada keterkaitan antara apa yang sudah dibahas di pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ke tujuh? Jelaskan keterkaitan antara berpikir perubahan, berpikir kreatif, berorientasi pada tindakan, pengambilan resiko, kepemimpinan dan etika bisnis! Bagaimana anda menerapkan hal-hal tersebut dalam kehidupan anda di masa depan?
Berpikir perubahan itu perlu dilakukan karena dengan berpikir perubahan seseorang bisa melakukan banyak hal, mulai dari dapat mencoba hal-hal baru yang belum pernah dilakukan, dapat menyelamatkan nasib orang lain atau dapat digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan seseorang dalam melakukan sesuatu.
berpikir perubahan sangatlah banyak, diantaranya adalah:
1.Merubah kebiasaan yang mungkin dahulunya tidak baik, menjadi lebih bermakna dan lebih baik
2. Dapat memotivasi untuk mencoba hal baru yang lebih bermanfaat
3. Meningkatkan kemampuan berkreasi dalam diri seseorang
4. Membuat orang semakin percaya diri dalam menjalani kehidupan
5. Meningkatkan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah
Seperti yang telah diuraikan diata ciri – ciri pemikiran kreatif secara umum yaitu :
a. sensitif terhadap masalah-masalah,
b. mampu menghasilkan sejumlah ide besar,
c. fleksibel,
d. keaslian,
e. mau mendengarkan perasaan,
f. keterbukaan pada gejala bawah sadar,
g. mempunyai motivasi,
h. bebas dari rasa takut gagal,
     i. mampu berkonsentrasi, 
Macam-Macam Gaya Kepemimpinan
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
Berdasarkan semua teori diatas, antara berpikir perubahan, berpikir kreatif, berorientasi pada tindakan, pengambilan resiko, kepemimpinan dan etika bisnis itu sangat keterkaitan. Dalam jiwa seorang wirausaha tentunya harus mempunyai sikap seperti teori-teori diatas. Awal mulanya diawali dengan perubahan pola pikir, terus mengambil suatu tindakan atau mencoba memulai usaha, dengan menghadapi resiko resiko yang ada hingga mengatasi semua resiko resiko tersebut. Lalu seorang wirausaha tentunya harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik agar usah aberjalan dengan lancar dan mensejahterakan karyawannya.
Cara saya menerapkannya:

Saya akan merubah polapikir terlebih dahulu. Bahkan dari mulai saya belajar kewirausahaan termotivasi untuk menjadi seorang wirausaha. Ingin membuka usaha dan berhenti bekerja disuatu perusahaan. Karna menjadi seorang pegawai itu jenuh sekali. Dengan itu saya berpikir membangun jiwa seorang wirausaha. Setelah menjadi seorang wirausaha tentunya saya akan menghadapi semua resiko yang menimpa hingga menyelesaikan permasalahannya. Dan tentunya saya akan menjadi seorang pengusaha yang mempunyai jiwa kepemimpinan yg dapat mensejahterkan karyawannya.

No comments:

Post a Comment