MATERI SESI
2
AKUNTANSI
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
TUJUAN BELAJAR
Setelah mempelajari Materi sesi ini, diharapkan Anda dapat :
1. Memahami data akuntansi biaya dalam
perusahaan manufaktur
2. Memahami kegiatan dan membuat laporan
keuangan perusahaan manufaktur
PENDAHULUAN
Pertemuan ini membahas tentang
perusahaan manufaktur dan bagaimana mengolah data akuntansi biaya sehingga
dapat membuat laporan biaya produksi dan laporan laba rugi.
Contoh Perusahaan Manufaktur
PT Ultra Jaya menghasilkan produk salah satunya adalah susu Ultra
PT Tempo mencetak buku-buku yang diterbitkan oleh Gramedia
PERUSAHAAN
MANUFAKTUR
Setelah
mempelajari perusahaan jasa dan perusahaan dagang dimateri kuliah pengantar
akuntansi, Dalam pembahasan materi ini, dibahas mengenai proses akuntansi untuk
Perusahaan Manufaktur yang pada dasarnya tidak banyak berbeda dengan proses
akuntansi untuk Perusahaan Perdagangan.
Sistem
akuntansi untuk operasi manufaktur dapat didasarkan pada :
a)
Sistem akuntansi umum
Sistem ini merupakan perluasan dari sistem
perusahaan dagang ke perusahaan
manufaktur yang menggunakan prosedur persediaan secara periodik.
Contoh : Pabrik kecil yang tidak memiliki
bagian akuntansi biaya.
b)
Sistem akuntansi biaya
Menggunakan prosedur persediaan secara perpetual dan menyediakan informasi
yang lebih rinci mengenai biaya produksi.
Contoh : Pabrik besar yang struktur
organisasinya memiliki bagian akuntansi biaya.
Materi sesi ini seluruhnya akan membahas sistem akuntansi umum dalam
perusahaan manufaktur yang disederhanakan.
KEGIATAN PERUSAHAAN INDUSTRI :
Pengadaan Proses Penyimpanan Penjualan
Barang & Jasa Produksi Barang selesai Barang selesai
Penjelasan
Pengadaan barang meliputi pembelian
bahan baku dan bahan lainnya yang diperlukan untuk aktivitas produksi.
Pengadaan jasa meliputi pembayaran gaji dan upah kepada para pekerja
Proses produksi adalah aktivitas yang menimbulkan biaya produksi, biaya
produksi akan terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik(lihat kembali materi sesi sebelumnya). Biaya produksi
diberi nama akunya yaitu Work in Process (WIP)
Pada saat bahan setesasi diproduksi menjadi barang selesai yang siap
dijual, maka disimpan terlebih dahulu dengan nama akun Persediaan Finished
Goods
Penjualan berarti adan akun yang digunakan yaitu akun sales dan Cost of
good sold (COGS)
LAPORAN
KEUANGAN
Sebagaimana halnya pada Perusahaan
Perdagangan, akuntansi untuk Perusahaan Manufaktur menghasilkan Laporan
Keuangan yang terdiri atas : Laporan posisi keuangan, Laporan Rugi-Laba dan
Laporan Saldo laba.
LAPORAN
POSISI KEUANGAN
Pos-pos
Aset, Liabilitas dan Modal perusahaan yang terdapat pada Laporan posisi
keuangan Perusahaan Manufaktur pada prinsipnya tidak banyak berbeda dengan yang
terdapat pada Laporan posisi keuangan Perusahaan Perdagangan. Hanya saja karena jenis operasinya yang
berbeda pada Perusahaan Manufaktur, yaitu mengolah bahan mentah menjadi produk
jadi, maka pada sisi Aset dalam hal ini pos Persediaan, terdiri atas Persediaan Bahan Baku, Persediaan Bahan Pembantu,
Persediaan Produk Dalam Proses dan Persediaan Produk
Selesai.
Untuk memberikan
gambaran yang lebih jelas mengenai hal tersebut, berikut ini diberikan contoh
mengenai Laporan posisi keuangan dari Perusahaan Manufaktur (Perhatikan pos
Persediaan dan Aset tidak lancar dalam Laporan
posisi keuangan tersebut)
Gambar 1
PT JAKARTA
Statement of Financial
position
December 31, 2010
Assets
|
|
|
Liabilities and stockholder equity
|
|
|
Cash
|
|
62.000
|
Current
liabilities
|
|
|
Accounts
Receivable
|
160.000
|
|
Accounts Payable
|
60.000
|
|
Allowance for
bad debt
|
2000
|
158.000
|
Payroll Payable
|
15.000
|
|
Prepaid
Insurance
|
|
1.000
|
Total Current liabilities
|
|
75.000
|
Material
Inventories
|
38.000
|
|
|
|
|
Work
in Process inventories
|
80.000
|
|
Long term
liabilities
|
|
|
Finished Goods
inventories
|
60.000
|
178.000
|
Mortgage
Payable, 10%
|
|
200.000
|
Total current Assets
|
|
399.000
|
Total liabilities
|
|
275.000
|
Property,
Plant, Equipment
|
|
|
|
|
|
|
400.000
|
|
|
|
|
Accum Deprec-
Factory building
|
60.000
|
340.000
|
Stock holders
equity
|
|
|
Factory
Equipment
|
460.000
|
|
Share ordinary -
$5 Par Value
|
600.000
|
|
Accum Deprec-
Factory Equipment
|
138.000
|
322.000
|
Retained Earnings
|
218.000
|
|
Land
|
|
32.000
|
Total Stock holders equity
|
|
818.000
|
Total Property, Plant, Equipment
|
|
694.000
|
|
|
|
Total Assets
|
|
1.093.000
|
Total
liabilities and stockholder equity
|
1.093.000
|
Untuk membuat Laporan posisi keuangan pada akhir periode
datanya diambil Laporan posisi keuangan lajur yang telah dibuat
Penjelasan Laporan posisi
keuangan :
Persediaan Bahan Baku Merupakan harga pokok bahan baku yang ada pada tanggal Laporan posisi
keuangan. Bahan baku tersebut akan dipergunakan dalam proses
produksi perusahaan yang bersangkutan,
Contoh : kayu pada perusahaan meubelair.
Persediaan
Bahan Pembantu Merupakan harga pokok bahan pembantu yang ada pada tanggal Laporan posisi
keuangan. Bahan Pembantu, diperlukan dalam pengolahan bahan baku dalam proses
produksi.
Contoh : cat kayu pada perusahaan meubelair.
Persediaan bahan baku dan bahan pembantu biasanya digabung menjadi
persediaan bahan (Material inventory)
Persediaan
Produk
Dalam Proses Merupakan harga pokok produk dalam proses yang ada pada tanggal Laporan
posisi keuangan. Yaitu Produk yang belum selesai dan masih memerlukan
pengolahan lebih lanjut untuk menjadi Produk Selesai.
Contoh
: pembuatan meja yang hampir selesai, disebut produk dalam proses, karena meja tersebut masih memerlukan
penger- jaan lebih
lanjut untuk siapdijaul
Persediaan
Produk Selesai Merupakan harga pokok produk yang telah selesai diolah dan siap untuk
dijual kepada konsumen, yang ada pada tanggal Laporan posisi keuangan.
Contoh
: Meja yang sudah siap dijual
Penjelasan Gambar 1
Bila diperhatikan Neraca
perusahaan pada gambar 1 diatas memberikan contoh akun yang khas yang terdapat
dalam perusahaan manufaktur seperti Persediaan barang dalam Proses untuk sub
current Asset, sedangkan untuk kelompok non Current Asset terdapat akun khusus
yaitu Factory Equipment.
LAPORAN LABA-RUGI
Pada pembahasan mengenai Laporan
Rugi-Laba dari Perusahaan Perdagangan dikenal apa yang dinamakan dengan Harga
Pokok Penjualan, yaitu harga perolehan dari barang yang dijual oleh perusahaan
yang bersangkutan, yang dihitung dengan cara sebagai berikut
Gambar 2 : Harga pokok penjualan dari perusahaan
dagang
Merchandise Inventory, Jan, 1, 2010
|
|
|
23,700
|
Purchases
|
|
67,800
|
|
Less: Purchases Return and Allowance
|
1,200
|
|
|
Purchases Discount
|
1,300
|
2,500
|
|
Net Purchases
|
|
65,300
|
|
Plus: Freight – in
|
|
3,900
|
|
Cost of goods purchased
|
|
|
69,200
|
Cost of goods available for sale
|
|
|
92,900
|
Less: Merchandise Inventory, Dec, 31, 2010
|
|
|
18,500
|
Cost of goods sold
|
|
|
74,400
|
Harga Pokok Penjualan Perusahaan Manufaktur
dihitung dengan cara sebagai berikut :
Gambar 3
56.000
|
|
Add: Cost of good manufactured
|
1.176.000
|
Good
available for sale
|
1.232.000
|
Less:
Finished goods inventory, ending
|
60.000
|
Cost of
good sold
|
1.172.000
|
Penjelasan gambar 2 dan gambar 3
Bahwa perhitungan cost of good
sold untuk perusahaan dagang dan manufaktur sama hanya bedanya dalam perusahaan
dagang produk yang dijual dari hasil pembelian (ada akun cost of Purchased)
sedangkan dalam perusahaan manufaktur dari haeil proses produksi sehingga akun
yang digunakan cost of good manufactured
Cara menghitung harga pokok produksi, perusahaan
Manufaktur adalah sebagai berikut :
Gambar 4 : Perhitungan Harga
pokok produksi :
Direct
Material
|
|
|
|
Material
Purchases
|
480.000
|
|
|
Freight
in
|
6.000
|
|
|
Purchases
return
|
(0)
|
|
|
Net
purchases
|
|
486.000
|
|
Material
inventory, beginning
|
|
40.000
|
|
Material
available for use
|
|
526.000
|
|
Material
inventory, ending
|
|
38.000
|
|
Direct
Material used
|
|
|
488.000
|
Direct
Labour
|
|
|
371.000
|
Factory
overhead
|
|
|
304.000
|
Cost of
productions
|
|
|
1.163.000
|
Work in
Process inventory, beginning
|
|
|
84.000
|
|
|
|
1.247.000
|
Work in
Process inventory, ending
|
|
|
80.000
|
Cost of
good manufactured
|
|
|
1.167.000
|
Sebelum menghitung harga
pokok produksi, harus dihitung atau diketahui lebih dahulu biaya produksi yang
terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
produksi
tidak langsung (biaya overhead pabrik). Karena menggunakan prosedur persediaan
periodic, maka semua data biaya produksi dan harga pokok produksi diolah dan
diambil dari Kertas Kerja (worksheet) .
Penjelasan Laporan laba-rugi :
Biaya Bahan Baku adalah bahan baku yang
dipergunakan dalam proses produksi pada periode yang bersangkutan. Untuk
menghitung biaya bahan baku, adalah sebagai berikut : persediaan bahan baku
awal periode ditambah pembelian bersih (lihat perhitungan tersebut di atas)
dikurangi persediaan bahan baku akhir periode.
Biaya
Tenaga Kerja
Langsung adalah
gaji atau upah dari tenaga kerja atau pekerja yang jasanya dapat diperhitungkan
langsung dengan produk yang dihasilkan. Sedangkan Biaya Tenaga Kerja Tidak
Langsung adalah gaji atau upah yang dibayarkan kepada pekerja yang secara tidak
langsung terlibat dalam pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya
tersebut harus dipisahkan dengan biaya tenaga kerja langsung, masuk ke biaya
overhead pabrik .
Biaya
Overhead
Pabrik adalah
semua jenis biaya, kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung,
yang diperlukan dalam produksi. Misalnya : biaya bahan pembantu, biaya tenaga
kerja tidak langsung, biaya listrik pabrik, Biaya reparasi dan Pemeliharaan
mesin pabrik, penyusutan mesin produksi, penyusutan bangunan pabrik dan sebagainya.
Persediaan Produk Dalam Proses
awal periode : adalah
produk dalam penyelesaian yang terdapat pada awal periode akuntansi, nilainya
diperhitungkan untuk menambah biaya produksi yang terjadi pada periode
tersebut.
Persediaan Produk Dalam Proses
akhir periode : adalah
nilai produk dalam proses pada akhir periode akuntansi diperhitungkan sebagai
pengurang dari jumlah nilai persediaan produk dalam proses awal dan biaya
produksi.
Perhitungan
harga pokok produksi sebagaimana dibahas tersebut di atas, biasanya disajikan
dalam bentuk laporan harga pokok produksi yaitu sebagai lampiran dari
Laporan Rugi Laba perusahaan. Penyajian Income statement secara keseluruhan adalah
sebagai berikut :
Gambar 5
PT JAKARTA
Income Statement
For the year ended December 31, 2010
Sales
|
|
1.800.000
|
Finished
goods inventory, beginning
|
56.000
|
|
Add: Cost of good manufactured (gambar 4)
|
1.176.000
|
|
Good
available for sale
|
1.232.000
|
|
Less:
Finished goods inventory, ending
|
60.000
|
|
Cost of
good sold
|
|
1.172.000
|
Gross
Profit
|
|
628.000
|
Selling expense
|
200.000
|
|
Administrative Expenses
|
185.000
|
|
Interest expense
|
20.000
|
305.000
|
Income
from operations before tax
|
|
323.000
|
Income tax
|
|
107.000
|
Net
Income
|
|
216.000
|
Berikut diberikan contoh menyeluruh
untuk mengaplikasikan sesuai gambar 4
dan gambar 5. Data dalam soal ini
bersifat parsial, sebenarnya datanya dapat diambil dari sebuah Trial balance
yang sudah dilakukan penyesuaian.
Contoh :
Perhitungan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan
Berikut ini data yang disajikan oleh PT NAIF tahun 2014
:
a) data yang berhubungan dengan persediaan :
diasumsikan ketiga jenis persediaan khas perusahaan
manufaktur mempunyai persediaan baik
awal maupun akhir sbb :
Persediaan
|
Persediaan
Awal
|
Persediaan
Akhir
|
Bahan
|
Rp 2.000.000
|
Rp 3.000.000
|
Barang dalam proses
|
Rp 4.500.000
|
Rp 5.000.000
|
Barang jadi
|
Rp 8.000.000
|
Rp 7.000.000
|
b) data yang berhubungan dengan
transaksi selama tahun 2014
berikut rransaksi yang akan mempengaruhi jenis biaya produksi dalam proses
produksi
Pembelian
bahan baku
|
Rp 41.000.000
|
Biaya tenaga
kerja langsung
|
Rp 30.000.000
|
Biaya tenaga kerja tidak langsung
|
Rp 6.500.000
|
Biaya bahan
penolong
|
Rp 6.000.000
|
Macam-macam
biaya overhead pabrik
|
Rp 7.500.000
|
Berikut solusinya untuk dapat menyajikan
suatu laporan laba rugi perusahaan manufaktur
Tabel 1 : menghitung biaya bahan baku
Persediaan
awal Bahan
|
Rp
2.000.000
|
Pembelian
bahan
|
Rp
41.000.000
|
Siap dipakai
|
Rp
43.000.000
|
Persediaan
akhir bahan
|
Rp
3.000.000
|
Biaya bahan
|
Rp
40.000.000
|
Catatan :
Perhitungan ini
terjadi bila perusahaan menggunakan metode fisik dalam mencatat persediaan
barang-barangnya.
Tabel 2 : menghitung biaya produksi
Biaya bahan
|
Rp 40.000.000
|
Biaya upah langsung
|
Rp 30.000.000
|
Biaya overhead pabrik
|
Rp 20.000.000
|
Biaya
produksi
|
Rp 90.000.000
|
Catatan :
Biaya bahan baku
diperoleh dari table 1
Biaya upah
langsung dari rable b
Biaya overhead
pabrik diperoleh dengan menjumlah biaya bukan bahan baku dan biaya upah
langsung yaitu = Rp 6.500.000 + Rp 6.000.000 + Rp 7.500.000 = Rp 20.000.000
Tabel 3 menghitung harga pokok produksi
Biaya produksi
|
Rp 90.000.000
|
Persediaan awal barang dalam proses
|
Rp 4.500.000
|
Siap diproduksi
|
Rp 94.500.000
|
Persediaan akhir barang dalam proses
|
Rp 5.000.000
|
Harga
pokok produksi
|
Rp 89.500.000
|
Catatan :
Harga pokok
produksi jumlah bisa sama dengan jumlah biaya produksi, hal ini terjadi bila
perusahaan tidak memilliki persediaan barang dalam proses baik awal maupun
akhir.
Tabel 4 menghitung harga pokok penjualan
Harga pokok produksi
|
Rp 89.500.000
|
Persediaan awal barang jadi
|
Rp 8.000.000
|
Siap
dijual
|
Rp 97.500.000
|
Persediaan akhir barang jadi
|
Rp 7.000.000
|
Harga
pokok penjualan
|
Rp 90.500.000
|
Catatan
Dengan dapat
ditentukannya harga pokok penjualan, maka digabungkan dengan data lainnya
sehingga dapat menyusun laporan laba rugi sebagaimana gambar 5
RANGKUMAN
Pemahaman kegiatan perusahaan manufaktur diperlukan untuk memahami
akuntansi biaya yang diperlukan dan laporan-laporan lain yang diperlukan. Data
biaya memberikan informasi dalam menetapkan baik harga pokok produksi maupun
harga pokok penjualan. Penetapan harga pokok tersebut diperlukan untuk menyusun
laporan laba-rugi dan Laporan posisi keuangan perusahaan.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete