I.
GAMBARAN UMUM EKNOMI
MAKRO
1.PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO
Teori atau analisis dasar dalam ilmu ekonomi dibedakan menjadi dua bentuk
mikroekonomi dan makroekonomi. Analisis-analisis dalam teori mikroekonomi pada
umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian.
Dalam teori mikroekonomi yang dianalisis adalah kegiatan seorang konsumen,
suatu perusahaan atau suatu pasar.
Analisis-analisis dalam teori makroekonomi lebih global atau lebih menyeluruh sifatnya, dalam makroekonomi yang diperhatikan adalah tindakan konsumen secara keseluruhan, kegiatan-kegiatan keseluruhan pengusaha dan perubahan-perubahan keseluruhan bagian ekonomi. Secara rinci dapat dijelaskan rung lingkup dan focus analisis mikroekonomi lebih menitik beratkan kepada analisis mengenai masalah membuat pilihan untuk :
1. Mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumberdaya ( resources)
2. Mencapai kepuasan yang maksimal.
Sedangkan analisis-analisis dalam makroekonomi menerangkan tentang ;
1. Bagaimanakah segi permintaaan dan penawaran menetukan tingkat kegiatan dalam perekonomian,
2. Masalah-masalah utama yang selalu dihadapi perekonomian, 3) Peranan kebijakan dan campur tangan peeintah untuk mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi.
Analisis-analisis teori mikroekonomi bertitik tolak dari pandanagan yang menganggap bahawa faktor-faktor sumber-sumber daya yang terbatas, sementara keinginan manusia yang tidak terbatas. Sehingga masyarakat harus membuat pilihan-pilihan yang meliputi dua aspek yaitu (i) dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa (ii) dalam kegiatan menggunakan barang dan jasa.
Dalam menganalisis teori mikroekonomi terdapat 3 pertanyaan dikemukakan yaitu ;
1. Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang harus diproduksi ? pertanyaan ini merupakan bentuk-bentuk penentuan kegiatan-kegiatan ekonomi yang dijalankan dalam perekonomian yang merupakan interaksi diantara produsen dan konsumen ( penjual dan pembeli). Hal ini dijelaskan dalam pembahasan dalam teori penawaran dan permintaaan
2. Bagaimanakah caranya memproduksi berbagai macam barang dan jasa yang dibutuhkan tersebut ? pertanyaan ini sangat terkait dengan keterbatasan sumber daya-sumberdaya dan berapa biaya-biaya yang harus dikeluarkan dalam mencapai tingkat efiensi. Dalam menjawab pertanyaan ini sangat terkait dengan teori produksi, biaya produksi dan struktur pasar
3. Untuk siapakah berbagai barang dan jasa tersebut diproduksi ?. Pertanyaan ini sangat terkait dengan teori distribusi, teori ini menerangkan tentang i) sifat umum dari interaksi diantara penggguna dan penjual faktor-faktor produksi ii) cara memperoleh pendapatan dari faktok produksi ( upah, sewa, bunga dan keuntungan0 yang ditentukan dipasar.
Isu-Isu Utama dalam analisis Makroekonomi
Makroekonomi membahasa isu-isu penting yang selalu dihadapi dalam suatu perekonomian. Analisis ini berusaha memberikan jawaban kepada pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan yaitu;
1. Faktor-faktor apakah yang menentukan tingkat kegiatan suatu perekonomian ? ,
2. Mengapa pertumbuhan ekonomi tidak selalu teguh ?,
3. Mengapa kegiatan ekonomi tidak berkembang dengan stabil ?,
4. Mengapa pengangguran dan kenaikan harga-harga selalu berlaku ?.
Disamping pertanyaan yang dikemukan diatas , makroekonomi juga menerangkan pula langkah-langkah yang dapat digunakan pemerintah untuk mengatasi masala-masalahtersebut.
Salah satu aspek penting dari ciri kegiatan perekonomian yang menjadi titik tolak analisis dalam teori makroekonomi adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak selalu dapat mewujudkan :
(i) penggunaan tenaga kerja penuh,
(ii) kestabilan harga-harga, dan
(iii) pertumbuhan ekonomi yang teguh (konsisten).
Masalah –masalah ini mengakibatkan dampak buruk bagi mastarakat dan harus dhindari atau dapat dikurangi. Aspek-aspek penting yang dapat dipelajari dalam makroekonomi adalah kebijakan fiscal (kebijakan pemerintah dalam perpajakan dan penggunaannya), kebiakan moneter ( kebijakan pemerintah dalam mengatur penawaran uang dan suku bunga), dan kebijakan ekonomi terbuka.
Dari uraian secara ringkas diatas diterangkan masalah makroekonomi utama yang selalu dihadapi oleh suatu negara dapat dirincikan sebagai berikut :
1. Masalah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat didefinisikan sebagai ; perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena factor-faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang modal, teknologi yang digunakan, tenaga kerja bertambah akibat perkembanagn penduduk dan perkembanagan tingkat pendidikan.
2. Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi. Ahli-ahli ekonomi berkeyakinan bahwa dalam suatu perekonomian yang sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar, siklus kegiatan ekonomi sangat labil, siklus kegiatan ekonomi seperti ini dapat menyebabkan akibat buruk kepada perekonomian dan masyarakat.
3. Masalah pengangguran. Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaaan tetapi belum dapat memperolehnya.
4. Masalah kenaikan harga-harga (inflasi). Inflasi dapat didefisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam perekonomian
5. Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Istilah perekonomian terbuka berarti suatu perekonomian dengan menjalankan kegiatan ekspor dan import dengan negara-negara lain. K etidakseimbanagan diantara ekspor dan impor dalam aliran keluar/masuk modal dapat menimbulkan masalah serius dalam kestabilan suatu perekonomian.
Kebijakan-kebijakan makroekonomi yang akan dilakukan suatu negara tergantung kepada tujuan-tujuan yang ingin dicapai, tujuan-tujuan kebijakan makroekonomi dapat dibedakan kepada lima aspek berikut :
1. Menstabilkan kegiatan ekonomi
2. Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi
3. Menghindari masalah inflasi
4. Menciptakan pertumbuhan yang teguh
5. Mewujudkan kekukuhan neraca pembayaran dan kurs valuta asing
2.SEJARAH
DAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
Zaman Pra Klasik
a) Merkantilisme
Tergolong aliran poloitik yang berlangsung hingga akhir abad 18 kaum merkantilisme tidak mengenal seorang pemimpin kecuali suatu stelsel campur tangan pemerintah dalam ashubungan dengan perdagangan internasional, dengan politik proteksi.
Tujuan politik perniagaan ptoteksionis adalah untuk mencapai suatu neraca perdaganan aktif, supaya dengan neraca perdangan aktif dapat diperoleh saldo eksport yang dibayar dengan mas dan perak dari luar negeri.
Tiga dalil terkenal dari Merkantilisme adalah:
1. Juka sesuatu Negara mempunyai neraca perdaganan positif maka, hal itu merupakan suatu kekayaan.
2. Kaum merkantilisme menganggap bahwa uang sama dengan kekayaan.
3. Juka dua Negara mengadakan tukar menukar, salah satu pihak mendapatkan keuntungan dan pihak lain mengalami kerugian.
b) Fisiokrat
Ajaran-ajaran penting fisiokrat
a) Merkantilisme
Tergolong aliran poloitik yang berlangsung hingga akhir abad 18 kaum merkantilisme tidak mengenal seorang pemimpin kecuali suatu stelsel campur tangan pemerintah dalam ashubungan dengan perdagangan internasional, dengan politik proteksi.
Tujuan politik perniagaan ptoteksionis adalah untuk mencapai suatu neraca perdaganan aktif, supaya dengan neraca perdangan aktif dapat diperoleh saldo eksport yang dibayar dengan mas dan perak dari luar negeri.
Tiga dalil terkenal dari Merkantilisme adalah:
1. Juka sesuatu Negara mempunyai neraca perdaganan positif maka, hal itu merupakan suatu kekayaan.
2. Kaum merkantilisme menganggap bahwa uang sama dengan kekayaan.
3. Juka dua Negara mengadakan tukar menukar, salah satu pihak mendapatkan keuntungan dan pihak lain mengalami kerugian.
b) Fisiokrat
Ajaran-ajaran penting fisiokrat
- Hanya
tanah saja yang dapat memberi sumbangan netto kepada pendapatan nasional.
“Jadi hanya tanah yang produktif”.
- Produk
netto yang dihasilkan oleh tanah dengan jalan pertukaran dibagi kepada
berbagai kelas penduduk.
- Kaum
fisiokrat terkenal dengan penemuan arus lingkaran kegiatan ekonomi
(curcular flow of ecomomic actifity) oleh seorang dokter bangsa Perancis
Francois Quesnay (1964-1974) dianggap sebagai bapak ekonomi (sebenarnya)
- Terdapat
hubungan erat antara kaum fisiokrat dengan ajaran rasionalisme
II. Kaum Klasik
Pendiri/pelopor kaum klasik adalah Adam Smith yang terkenal dengan bukunya
“An inquiri in to the nature and causes of the wealth of nations”
Adam Smith diakui sebagai bapak ilmu ekonomi (liberal) dengan dasar-dasar pemikiran antara lain:
Pendiri/pelopor kaum klasik adalah Adam Smith yang terkenal dengan bukunya
“An inquiri in to the nature and causes of the wealth of nations”
Adam Smith diakui sebagai bapak ilmu ekonomi (liberal) dengan dasar-dasar pemikiran antara lain:
- Ajaran
penyesuaian permintaan dan penawaran berdasarkan hokum Say (Jean Baptise
Say) “every supply crated its own demand”. Baik pasar produk akhir maupun
pasar input tenaga kerja, perekonomian selalu dalam keadaan equilibirium
pada kondisi full amployement.
- Pasar
selalu dalam kondisi persaingan sempurna. Teori klasik bertujuan untuk
menunjukkan bahwa suatu politik non intervensi pemerintah mengakibatkan
keseimbangan ekonomi.
- Teori
harga disusun berdasarkan sisi penawaran klasik mengajarkan bahwa “harga
wajar” (harga keseimbangan hanya ditentukan oleh biaya-biaya produksi,
sedangakan sisi permintaan pasar seperti terabaikan). Kecenderungan ini
muncul karena pengaruh hokum Say.
- Produk
bagi kaum klasik dipahami sebagai prodiksi materil sebagai usaha
mengahasilkan benda-benda materil kecuali Jean Babtise Say yang
mengajarkan pengertian produksi modern.
- Mahzab
klasik pelopor politik “Laissez Faire, lassesze passer, le monde va, de
luui meme” (politik kebabasan individu berdasarkan mekanisme hokum alam,
tanpa intervensi pemerintah dalam proses ekonomi). Pemimpin mahzab klasik
di Inggris David Ricardo (bukunya berjudul The Principle of Political
Economy and Taxation) Ricardo meletakkan dasar bagi teori harga, bahwa
harga sesuai benda ditentukan oleh jumlah jam kerja dalam proses produksi
(teori biaya tenaga kerja)
Teman sealirannya Thomas R. Maltus yang terkenal dengan teori penduduk
(penduduk bertambah menurut deret ukur sedangakan bahan makanan menurut deret
hitung)
Pelopor mahzab klasik di Perancis yaitu Jean Babtise Say terkenal melalui bukunya “Traite d’economice politique”, juga Frederick Bastiat yang mengajarkan bahwa tanpa campur tangan pemerintah dalam bentuk apapun juga dalam proses ekonomi secara otomatis akan timbul pemecahan masalah dan akan terjadi sesuatu harmoni antara semua kepentingan ekonomi.
III. Neo Klasik
Tokoh neo klasik adalah Alfred Marshall (1842-1924) pemimpin mahzab Cambridge dengan karya utama “The Principle of Economic”. Marshall menjadi terkenal dengan usahanya mempersatukan teori baru, teori guna batas dengan teori klasik dari Richardo.
IV. Keynes
Pelopor perkembangan kesempatan kerja adalah John Maynerd Keynes (1981-1946) ahli ekonomi Inggris dengan bukunya “The General Theory of Employment Interest and Money” (1936). Keynes menyatakan bahwa mekanisme pasar bebas tidak secara otomatis menciptakan stabilitas dan keseimbangan ekonomi karena adanya kekakuan dalam berbagai sector ekonomi oleh sebab itu untuk menciptakan stabilitas dan keseimbangan ekonomi diperlukan peranan pemerintah secara aktif.
Keynes menolak asumsi dari klasik yang menyatakan bahwa investasi tidak merubah pendapatana (income). Sebab perubahan investasi mempunyai pengaruh terhadap pendapatan nasional dan employment. Seterusnya Keynes berpendapat bahwa tinggi rendahnya Rate of Interst (tingkat bunga) bukan hanya ditentukan oleh supply dan demand daripada saving tetapi tergantung pada liquity of prevence dari supply of money.
V. Pasca Keyes
• Ajaran Monetaris
Ajaran ini dikembangakan di Universitas Chicago (biasa disebut mahzab Chicago) yang dipimpin oleh Milton Friedman. Inti ajaran monetaris pada hakekatnya sama dengan mahzab klasik, mahzab monetaris menghendaki juga agar campur tangan pemerintah dibidang ekonomi dikurangai. Pemerintah sebaiknya memperhatikan tingkat laju pertumbuhan uang yang beredar, kebijaksanaan moneter yang tepat akan memacu pertumbuhan ekonomi
• Ratex
Ajaran Ratex menekankan campur tangan pemerintah dikurangi dalam mengatur kegiatan ekonomi. Rational Expetation (Ratex) menerangkan bahwa ekspetasi masyarakat adalah rasional dalam aplikasinya dibidang ekonoi, Ratex mengembankan teori game. Teori game dikembangkan pertama kali pada tahun 1944 oleh John von Neumann dan Oscar Morgenstern dalam bukunya yang berjudul “Theory of Game and Economic Behavior” diterangkan bahwa bentuk persaingan dalam pasar kompetitif bercirikan suatu games artinya tingkah laku dari saingan kita menjadi patokan tingkah laku kita.
Pelopor mahzab klasik di Perancis yaitu Jean Babtise Say terkenal melalui bukunya “Traite d’economice politique”, juga Frederick Bastiat yang mengajarkan bahwa tanpa campur tangan pemerintah dalam bentuk apapun juga dalam proses ekonomi secara otomatis akan timbul pemecahan masalah dan akan terjadi sesuatu harmoni antara semua kepentingan ekonomi.
III. Neo Klasik
Tokoh neo klasik adalah Alfred Marshall (1842-1924) pemimpin mahzab Cambridge dengan karya utama “The Principle of Economic”. Marshall menjadi terkenal dengan usahanya mempersatukan teori baru, teori guna batas dengan teori klasik dari Richardo.
IV. Keynes
Pelopor perkembangan kesempatan kerja adalah John Maynerd Keynes (1981-1946) ahli ekonomi Inggris dengan bukunya “The General Theory of Employment Interest and Money” (1936). Keynes menyatakan bahwa mekanisme pasar bebas tidak secara otomatis menciptakan stabilitas dan keseimbangan ekonomi karena adanya kekakuan dalam berbagai sector ekonomi oleh sebab itu untuk menciptakan stabilitas dan keseimbangan ekonomi diperlukan peranan pemerintah secara aktif.
Keynes menolak asumsi dari klasik yang menyatakan bahwa investasi tidak merubah pendapatana (income). Sebab perubahan investasi mempunyai pengaruh terhadap pendapatan nasional dan employment. Seterusnya Keynes berpendapat bahwa tinggi rendahnya Rate of Interst (tingkat bunga) bukan hanya ditentukan oleh supply dan demand daripada saving tetapi tergantung pada liquity of prevence dari supply of money.
V. Pasca Keyes
• Ajaran Monetaris
Ajaran ini dikembangakan di Universitas Chicago (biasa disebut mahzab Chicago) yang dipimpin oleh Milton Friedman. Inti ajaran monetaris pada hakekatnya sama dengan mahzab klasik, mahzab monetaris menghendaki juga agar campur tangan pemerintah dibidang ekonomi dikurangai. Pemerintah sebaiknya memperhatikan tingkat laju pertumbuhan uang yang beredar, kebijaksanaan moneter yang tepat akan memacu pertumbuhan ekonomi
• Ratex
Ajaran Ratex menekankan campur tangan pemerintah dikurangi dalam mengatur kegiatan ekonomi. Rational Expetation (Ratex) menerangkan bahwa ekspetasi masyarakat adalah rasional dalam aplikasinya dibidang ekonoi, Ratex mengembankan teori game. Teori game dikembangkan pertama kali pada tahun 1944 oleh John von Neumann dan Oscar Morgenstern dalam bukunya yang berjudul “Theory of Game and Economic Behavior” diterangkan bahwa bentuk persaingan dalam pasar kompetitif bercirikan suatu games artinya tingkah laku dari saingan kita menjadi patokan tingkah laku kita.
3.PERANAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN
- Memelihara keamanan dan pertahanan dalam negeri
- Menyelenggarakan peradilan
- Menyediakan barang-barang yang tidak bisa disediakan oleh swasta
- Peranan alokasi
- Peranan distribusi
- Peranan stabilisasi
Peranan alokasi oleh pemerintah ini sangat dibuthkan terutama dalam hal penyediaan barang-barang yang tidak dapat disediakan oleh swasta yaitu barang-barang umum atau disebut jugabarang publik. Karena dalam sistem perekonomian suatu negara, tidak semua barang dapat disediakan oleh swasta dan dapat diperoleh melalui sistem pasar. Dalam hal seperti ini maka pemerintah harus bisa menyediakan apa yang disebut barang publik tadi. Tidak dapat tersedianya barang-barang publik tersebut melalui sistem pasar disebut dengan kegagalan pasar. Hal ini dikarenakan manfaat dari barang tersebut tidak dapat dinikmati hanya oleh yang memiliki sendiri, tapi dapat dimiliki/dinikmati pula oleh yang lain, dengan kata lain, barang tersebut tidak mempunyai sifat pengecualian seperti halnya barang swasta. Contohnya seperti udara bersih, jalan umum, jembatan, dll.
Kegiatan dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi maupun barang-barang dan atau jasa-jasa untuk memuaskan/memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi kegiatan ini untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu maupun kebutuhan masyarakat yang secara efektif tidak dapat dipuaskan oleh mekanisme pasar. Contohnya dalam kegiatan pendidikan, pertahanan dan keamanan, serta keadilan.
¨ Peranan Distribusi
Peranan distribusi ini merupaka peranan pemerintah sebagai distribusi pendapatan dan kekayaan. Tidak mudah bagi pemerintah dalam menjalankan peranan ini, karena distribusi ini berkaitan erat dengan dengan masalah keadilan. Sedangkan masalah keadilan sudah ini sudah terlalu kompleks, sebab keadilan ini merupakan satu masalah yang bisa ditinjau dari berbagai presepsi, bahkan masalah keadilan ini juga tergantung dari pandangan masyarakat terhadap keadilan itu sendiri, karena keadilan itu merupakan masalah yang relatif dan dinamis. Kegiatan dalam mengadakan redistribusi pendapatan atau mentransfer penghasilan ini memberikan koreksi terhadap distribusi penghasilan yang ada dalam masyarakat.
Pemerintah dapat merubah distribusi pendapatn masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung misalnya dengan pajak progresif, yaitu membebankan pajak yang relatif lebih besar bagi orang kaya dan rlatif lebih kecil bagi orang misin, disertai subsidi bagi golongan miskin. Secara tidak langsung, bisa melalui kebijaksanaan pengeluaran pemerintah, misalnya:pembangunan perumahan tipe sederhana (RS) dan tipe sangat sederhana (RSS) yang lebih banyak porsinya dibanding rumah mewah, untuk golongan pendapatn tertentu, subsidi untuk pupuk petani, dan lain sebagainya.
¨ Peranan Stabilisasi
Kegiatan menstabilisasikan perekonomian yaitu dengan menggabungkan kebijakan-kebijakan moneter dan kebijakan-kebijakan lain seperti kebijakan fiskal dan perdagangan untuk meningkatkan atau mengurangi besarnya permintaan agregat sehingga dapat mempertahankan fullemployment dan menghindari inflasi maupun deflasi. Peranan tabilisasi pemerintah dibutuhkan jika terjadi gangguan dalm menstabilkan perekonomian, seperti: terjadi deflasi, inflasi, penurunan permintaan/penawaran suatu barang, yang nantinya masalah-masalah tersebut akan mengangkibatkan timbulnya masalah yang lain secara berturut-turut, seperti pengangguran, stagflasi, dll.
Permasalahannya sekarang ialah bagaimana menyelaraskan seluruh kebijaksanaan yang akan diterapkan jika terjadi suatu masalah, tanpa bertentangan dengan kebijaksanaan yang lain dan tanpa menimbulkan masalah baru. Baik itu kebijaksanaan dalam rangka peranan pemerintah sebagai alat untuk mengalokasikan sumber-sumber ekonomi agar efisien, distribusi pendapatan agar merata dan adil, serta stabilitas ekonomi. Demikian juga halnya kebijaksanaan dibidang-bidang lain. Oleh karenanya dituntut kebijaksanaan yang betul-betul seimbang dari pemerintah demi kesejahteraan masyarakat.
4.MASALAH, KEBIJAKAN DAN TUJUAN EKONOMI MAKRO
Masalah-masalah
yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi
Masalah Utama Perekonomian
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai perkembangan kegiatan
perekonomian yang menyebabkan bertambahnya jumlah barang dan jasa yang
diproduksi masyarakat.
Perkembangan teknologi juga mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Teknologi
produksi yang makin maju menyebabkan jumlah produksi bertambah dengan sangat
baik.
Salah satu faktor penting penentu pertumbuhan ekonomi adlaah pendapatan
nasional. Bila pendapat nasional terus-menerus meningkat dengan tajam bisa
diharapkan pertumbuhan ekonomi juga meningkat.
2. Ketidakstabilan Perkembangan Ekonomi
Perekonomian selalu mengalami kondisi naik turun dari satu period eke
periode lainnya. Hal ini bisa diakibatkan oleh kondisi perusahaan-perusahaan
yang berada dalam perekonomian tersebut.
Bila suatu Negara menerapkan sistem ekonomi liberal yang sepenuhnya diatur
oleh mekanisme pasar, perkembangan ekonomi di Negara tersebut cenderung labil.
Para ahli ekonomi percaya bahwa dalam suatu perekonomian yang sepenuhnya diatur
oleh mekanisme pasar/liberal perkembangan ekonomi memang labil.
3. Pengangguran
Factor utama penyebab pengangguran adalah kekurangan pengeluaran agregat.
Dalam suatu perekonomian, pada umumnya pengeluaran agregat yang terjadi lebih
rendah daripada pengeluaran agregat yang diperlukan untuk mencapai tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh (full employment). Hal ini menyebabkan terjadinya
pengangguran. Selain itu, pengangguran bisa juga disebabkan oleh karena pekerja
mencari pekerjaan yang lebih baik, penggunaan peralatan yang lebih modern.
Pengangguran berdampak buruk terhadap perekonomian dan sosial individu yang
mengalaminya. Seorang yang menganggur tidak memiliki pendapat sehingga tidak
bisa memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan keluarganya. Hal ini bisa menjadi
tekanan bagi pelakunya dan bisa menimbulkan masalah sosial seperti kejahatan
danp encurian, bahkan pembunuhan.
4. Inflasi
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu
perekonomian. Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai
berikut :
a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasa
b. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja.
c. Kenaikan harga barang impor
d. Penambahan penawaran uang dengan cara mencetak uang baru
e. Kekacauan politik dan ekonomi seperti yang pernah terjadi di Indonesia
tahun 1998. akibatnya angka inflasi mencapai 70%.
5. Ketidakseimbangan Neraca Perdagangan dan
Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu
ringkasan transaksi yang menunjukkan aliran pembayaran dari Negara-negara lain
ke dalam negeri dan dari dalam negeri ke Negara-negara lain dalam satu tahun
tertentu.
1. sumber
daya manusia
- jumlah
tenaga kerja (kurang)
- restruktur
perusahaan
2. masalah
globalisasi ekonomi
- masuknya
produk Negara berkembang ke negra maju
- perpindahan
investasi dari Negara maju ke Negara berkembang
- krisis
ekonomiu di Negara berkembang
3 masalah
hidup
TUJUAN
EKONOMI
- Pertumbuhan Ekonomi. Diharapkan standar hidup
masyarakat lebih tinggi. Produksilah lebih banyak barang dan jasa dengan
kualitas lebih baik atau kembangkan standar kehidupan yang lebih tinggi.
- Efisiensi
ekonomi (manfaat maksimum). Diusahakan dengan biaya minimal dari
produktifitas terbatas yang tersedia.
- Kesempatan kerja penuh. Pekerjaan cocok harus
tersedia bagi semua orang yang mampu dan tersedia untuk bekerja.
- Stabilitas tingkat harga. Inflasi dan deflasi
perlu dihindari. Kebijakan ekonomi disusun atau dirancang guna mencapai
tujuan-tujuan ekonomi tertentu.
- Kebebasan
ekonomi. Para eksekutif bisnis- pekerja dan para konsumen perlu diberi
kebebasan tinggi dalam menjalankan aktivitas mereka.
- Distribusi pendapatan yang adil (an Equitable
Distribution of Income) tidak boleh adanya pihak yang teramat miskin
sedangkan pihak lain berkecukupan secara berlebihan.
- Kepastian
ekonomi
- Neraca perdagangan (Balance of Trade). Perlu
diupayakan adanya keseimbangan dalam perniagaan internasional dan
transaksi-transaksi finansial.
KEBIJAKAN PEMERINTAH
DI BIDANG
EKONOMI
A. Arah Kebijakan dan Sasaran Ekonomi Makro
Pertumbuhan ekonomi didorong terutama dengan meningkatkan investasi dan
ekspor serta mendorong indstri pengolahan. Peningkatan investasi dan ekspor
didorong dengan meningkatkan daya tarik inestasi baik di dalam maupun di luar
negeri; mengurangi hambatan prosedur perizinan, administrasi perpajakan dan
kepabeanan; meningkatkan kepastian hukum termasuk terhadap peraturan-peraturan
daerah yang menghambat serta meningkatkan diversifikasi pasar ekspor dan
mendorong komoditi nonmigas yang bernilai tambah tinggi.
1. Pertumbuhan Ekonomi dan Kebutuhan Investasi
Pertumbuhan ekonomi didorong dengan meningkatkan investasi, menjaga ekspor
nonmigas, serta memberi stimulus fiscal dalam batas kemampuan keuangan Negara
untuk menggerakkan semua sector produksi, terutama industri dan pertanian.
2. Stabilitas Ekonomi
Stabilitas ekonomi, tercermin dari kondisi neraca pembayaran, moneter, dan
keuangan Negara.
3. Pengangguran dan Kemiskinan
Dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, stabilitas ekonomi yang
terjaga, serta berbagai kegiatan pembangunan yang diarahkan untuk mengurangi
jumlah penduduk miskin dan pengangguran, jumlah penduduk miskin dan
pengangguran terbuka menurun.
B. INFLASI
Cara-cara Mengatasi Inflasi
1. Kebijakan
Moneter
Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah di bidang moneter
(keuangan) yang dilakukan melalui Bank Indonesia (bank sentral) tujuannya
menjaga kestabilan moneter agar kesejahteraan rakyat meningkatkan.
2. Kebijakan
Fiskal
Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah sejalan dengan kebijakan moneter,
ada 3 (tiga) cara yang dilakukan dalam kebijakan fiscal, yaitu sebagai berikut.
a. Mengatur
penerimaan dan pengeluaran pemerintah
b. Menaikkan
tarif pajak.
c.
Mengadakan pinjaman pemerintah.
3. Kebijakan Nonmoneter (Kebijakan Riil)
Kebijakan
ini bisa ditempuh dengan cara berikut.
a. Menaikkan hasil produksi agar tingkat konsumsi bertambah, sehingga akan
menambah uang beredar.
b. Kebijakan upah yang disepakati dengan serikat-serikat buruh agar tidak
terjadi banyak tuntutan selama inflasi.
c. Pengawasan dan epnetapan harga karena pengawasan yang tidak intensif
dapat menimbulkan pasar gelap (black market).
d. Dampak Inflasi
1) Dampak inflasi terhadap perekonomian sebagai berikut.
a) invenstasi berkurang akibat turunnya nilai uang yang mengurangi minat
orang untuk menabung dan pertumbuhan output nasional dapat turun.
b) Mendorong tingkat bunga melalui lembaga keuangan/perbankan untuk
menghindari merosotnya nilai uang.
c) Mendorong tindakan spekulatif.
5.MODEL EKONOkMI MAKRO
Model
Ekonomi adalah suatu penyederhanaan dari kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam
perekonomian.
Penyederhanaan
hubungan antara variabel dan beberapa variabel-variabel lainnya, yang
diungkapkan secara verbal, grafis, diagram, dan matematis.
Model
ekonomi dibagi 4 model yaitu ;
- Model
secara verbal : “Bila suku bunga naik investasi turun”
- Model
matematis : Y = C + S C=a + bY dan S = -a + (1-b)Y.
- Model
Grafis
4.
Model
circular Flow
6.PELAKU KEGIATAN EKONOMIkonomi CIRCULAR FLOW DIAGRAM
1.
Pelaku Kegiatan Ekonomi
a) Rumah Tangga
Produksi (Perusahaan)
Rumah tangga produksi disebut juga
perusahaan atau produsen. Perusahaan adalah kelompok anggota masyarakat yang
tugasnya memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
b) Rumah Tangga Konsumsi (Konsumen)
Rumah tangga konsumsi disebut juga
dengan konsumen. Konsumen adalah rumah tangga yang melakukan kegiatan konsumsi
untuk memenuhi kebutuhan. Rumah tangga konsumsi membutuhkan barang dan jasa
yang dihasilkan oleh rumah tangga produksi untuk hidup.
Penerimaan yang didapat rumah tangga
konsumsi dari rumah tangga produksi, yaitu sewa, upah/ gaji, bunga, dan laba,
yang akan dibelanjakan untuk disalurkan kembali ke rumah tangga produksi untuk
membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan. Pengeluaran ini disebut juga
dengan “biaya konsumsi”. Selain itu rumah tangga konsumsi adalah pemasok faktor
produksi yang disalurkan kepada rumah tangga produksi.
c) Rumah Tangga
Negara (Pemerintah)
Tidak ada perekonomian yang berjalan
tanpa campur tangan sama sekali dari pemerintahnya. Bahkan di negara dengan
sistem ekonomi pasar terdapat peran pemerintah meskipun sedikit. Oleh karena
itu, pemerintah juga merupakan pelaku ekonomi, karena tanggung jawab pemerintah
adalah mengatur negara.
d) Masyarakat Luar Negeri
Masyarakat ekonomi luar negeri pada
dasarnya merupakan pelaku ekonomi yang berhubungan dengan transaksi luar
negeri. Sektor ini mencakup eksport dan import barang/ jasa, juga aliran modal
yang berkaitan dengan transaksi investasi serta perbankan. Kerja sama dalam
bidang ekonomi lainnya dapat berupa pertukaran tenaga kerja, penanaman modal,
pinjaman, dan bantuan.
2.
Peran Produsen dan Konsumen dalam
Kegiatan Ekonomi
a)
Rumah Tangga
Konsumen (RTK)
Bisakah kalian jelaskan apa sebabnya makan, minum, berpakaian, bekerja dan
aktivitas lain pada dasarnya adalah konsumsi? Sebab makan, minum, berpakaian,
bekerja, tidur, mandi dan kegiatan lainnya yang kita lakukan adalah dalam
rangka menggunakan barang/jasa baik dengan menghabiskan sekaligus atau
mengurangi nilai gunanya.
Kelompok rumah tangga konsumen berperan melakukan kegiatan sebagai berikut:
1)
Bertindak
mengkonsumsi (membeli) barang dan jasa.
2)
Menyediakan
faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal, dan skill) dan menjualnya
kepada Rumah Tangga Produksi.
3)
Memperoleh
imbalan (kompensasi) atas faktor produksi yang telah diberikan. Imbalan
tersebut berupa upah/gaji dari menjual tenaga, sewa dari penyewaan tanah atau
gedung, bunga dari hasil jasa modal, dan laba atau keuntungan dari keahlian
untuk menghimpun usaha.
4)
Membayar
pajak kepada pemerintah.
5)
Membelanjakan
penghasilan untuk membeli barang/jasa yang dihasilkan produsen.
b)
Rumah Tangga
Perusahaan (RTP)
Rumah tangga ekonomi yang melakukan
kegiatan produksi barang dan jasa dalam hal ini perusahaan sebagai produsen.
Kegiatannya tersebut dilakukan dengan menggunakan faktor-faktor produksi dari
rumah tangga konsumen.
Peran rumah tangga perusahaan pada umumnya dalam kegiatan ekonomi adalah
sebagai berikut.
1)
Perusahaan
menjual hasil produksinya kepada rumah tangga konsumen, rumah tangga
pemerintah, dan masyarakat luar negeri.
2)
Membayar
kompensasi/balas jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi berupa upah/gaji,
sewa, bunga, dan keuntungan atau laba.
3)
Memproduksi
barang dan jasa yang diperoleh dari faktor-faktor produksi.
4)
Berkewajiban
membayar pajak kepada pemerintah.
c)
Rumah Tangga
Pemerintah (RTG)
Di Indonesia, pemerintah yang ada baik pemerintah pusat maupun daerah,
berperan penting dalam kegiatan perekonomian, diantaranya:
1)
Membelanjakan
penerimaan negara untuk membeli barang-barang kebutuhan pemerintah. Mengadakan
pengeluaran pemerintah dengan membeli barang dan jasa dengan tujuan meningkatkan
fasilitas untuk kepentingan umum/publik. Contohnya anggaran yang digunakan
menggaji para pegawai negeri, pengaspalan jalan, dan membuat jembatan.
2)
Menyediakan
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat luas dengan melakukan produksi
barang dan jasa melalui BUMN. Contohnya : di Indonesia PLN dengan menyediakan
listrik kepada masyarakat.
3)
Menciptakan
iklim yang kondusif dan sehat bagi dunia usaha dengan melakukan bimbingan,
pengarahan, pengaturan dan pengawasan dengan membuat peraturan/perundang-undangan
bersama dengan DPR yang berhubungan dengan perekonomian nasional. Contohnya
undang-undang anti trust (monopoli)
dan undang-undang ekspor-impor.
4)
Menjaga
stabilitas ekonomi dengan kebijakan-kebijakan ekonomi. Contohnya adalah pada
tahun 2005 pemerintah Indonesia menerapkan beberapa kebijakan yaitu, kebijakan
moneter dengan mengurangi subsidi terhadap BBM dan menetapkan harga BBM khusus
untuk Industri. Sedangkan dana yang digunakan untuk subsidi BBM sebelumnya,
digunakan pemerintah untuk memberikan dana kompensasi kepada warga miskin
sehingga pemerataan distribusi pendapatan masyarakat semakin merata.
d)
Masyarakat
Luar Negeri
Keterlibatan perekonomian negara
lain bertujuan untuk mencapai sasaran pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
sehingga suatu negara akan melakukan kerjasama dengan negara lain, baik di
dalam satu kawasan maupun di kawasan internasional. Contohnya adalah negara
Indonesia menjual barang komoditas yang diekspor berupa kelapa sawit kepada
Cina, sebaliknya Indonesia mengimpor barang komoditas motor dari Cina. Peran
masyarakat luar negeri adalah melakukan investasi pada perusahaan yang
mengeluarkan obligasi, saham, maupun sekuritas lain sehingga perusahaan
tersebut dapat melaksanakan kegiatan produksi.
3.
Model Circular Flow Diagram
Circular flow diagram dapat diartikan sebagai sebuah
gambaran interaksi timbal balik antara pelaku ekonomi dalam perekonomian yang
menunjukan arus lingkaran dan membentuk suatu sistem tertentu. Pelaku
ekonomi dibedakan menjadi 4 kelompok, yaitu : rumah tangga produsen (RTP),
rumah tangga konsumen (RTK), pemerintah, dan masyarakat ekonomi di luar negeri.
a) Circular Flow Diagram dalam Perekonomian Dua Sektor
Terdiri dari dua pelaku ekonomi
yaitu rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen. Diagramnya sebagai
berikut.
Konsumen
menyediakan faktor-faktor produksi (tenaga kerja, sumber daya alam, modal dan
kewirausahaan) kemudian atas ketersediaan faktor produksi, rumah tangga
memperoleh balas jasa yang berupa upah atau gaji, sewa, bunga modal dan laba.
Produsen mengkombinasikan faktor-faktor produksi tersebut untuk menghasilkan
barang dan jasa. Barang dan jasa dijual kepada konsumen untuk
memenuhi kebutuhannya dengan pendapatan yang diperoleh konsumen. Jadi, dalam
interaksi tersebut produsen menyerahkan barang dan jasa. Imbalannya, produsen
menerima uang dari konsumen. Sebaliknya konsumen menyerahkan faktor-faktor
produksi dan imbalannya berupa sewa, upah, bunga, dan laba.
b) Circular Flow
Diagram dalam Perekonomian Tiga Sektor
Meliputi rumah tangga konsumen, produsen, dan
pemerintah. Perekonomian ini tergantung pada sistem ekonomi apa yang dianut oleh suatu negara tersebut. Peranan pemerintah dalam kegiatan
ekonomi tercermin pada anggaran pendapatan dan belanja negara. Disini
pemerintah bertindak sebagai produsen dan konsumen yang menyediakan barang dan
jasa guna memenuhi kebutuhan publik.
Dalam diagram aliran melingkar, adanya pemerintah
digambarkan sebagai berikut.
c) Circular Flow Diagram dalam Perekonomian Empat Sektor
Dalam diagram
aliran melingkar, peranan perdagangan internasional dapat digambarkan sebagai
berikut.
Kegiatan ekonomi yang bersifat lebih kompleks,
pelaku yang terlibat dalam perekonomian ini meliputi dua kelompok yaitu
masyarakat dalam negeri dan masyarakat luar negeri. Masyarakat dalam negeri
terdiri atas rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah. Kelompok ekonomi
dalam dan luar negeri saling berinteraksi membentuk arus
lingkaran dan jasa, faktor produksi serta uang.
Perdagangan Internasional terdiri atas ekspor dan
impor. Ekspor adalah kegiatan menjual barang dan jasa ke luar negeri.
Sebaliknya, impor adalah pembelian barang dan jasa dari luar negeri.
Manfaat Circular Flow Diagram
Circular flow diagram ini
digunakan untuk membantu dalam memahami bagaimana kegiatan ekonomi berlangsung
dalam kondisi tertentu, dan dapat memperkirakan kegiatan ekonomi yang akan
terjadi sebagai akibat suatu kebijakan. Manfaat circular flow diagram dijelaskan sebagai berikut.
Bagi Pemerintah:
1) Membuat pola pembangunan nasional
2) Mengatur dan mengontrol arus barang dan jasa
3) Mengatur dan mengontrol arus barang dan jasa serta faktor-faktor produksi
4) Membuat APBN
5) Mengatur distribusi pendapatan nasional
6) Menentukan struktur ekonomi nasional
7) Mengetahui hak dan kewajiban pemerintah kepada masyarakat
Bagi Masyarakat
1) Untuk mengetahui hak dan kewajiban masyarakat
2) Untuk mengetahui jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh masyarakat
3) Untuk memperluas wawasan
7.HUBUNGAN PELAKU
EKONOMI DALAM KONSEP CIRCULAR FLOW OF ECONOMIC
ACTIVITY
Keterkaitan
pelaku-pelaku ekonomi dalam menyelenggarakan
kegiatan ekonomi suatu Negara dapat diamati melalui konsep
circular flow of economic activity ,
artinya konsep yang menganalisis tentang hubungan timbal balik antar
pelaku-pelaku ekonomi dalam kegiatan perekonomian secara keseluruhan .
Konseo
circular flow of economic activity dapat digunakan untuk menganalisis kegiatan
ekonomi baik untuk perekonomian dua sektor , tiga sektor , empat sektor maupun
lima sektor .
1.Model
Circular Flow Ekonomi dua sektor ( 2 sektor )
Teori Lazez Faire “ Kesejahteraan
atau Kemakmuran masyarakat akan tercapai tanpa campur tangan pemerintah “.
Disebut dua sektor karena yang diamati adalah hubungan dua pelaku ekonomi atau
dalam kegiatan ekonomi diasumsikan pelaku ekonomi hanya dua , yaitu RTK dan RTP
. mereka saling berinteraksi dalam mencari kepuasan optimal bagi RTK dan
keuntungan optimal bagi RTP . Perekonomiaan model dua sektor dikatakan bersifat
tertutup dan sederhana karena belum ada hubungan dengan luar negeri dan belum
ada peranan pemerintah
Ket :
S : Tabungan
S : Tabungan
C : Konsumsi
I : Investasi
Sesuai
dengan Gambar diatas :
1. RTK
menyerahkan factor- factor produksi
berupa SDA,SDM,Modal dan Skill kepada RTP
2. RTP
menyerahkan balas jasa atas faktor produksi yang berupa uang sewa , gaji ,
bunga dan laba kepada RTK
3. RTP mengolah
faktor faktor produksi menjadi barang dan jasa yang kemudian akan dikonsumsi oleh RTK
4. RTK
memberikan imbalan kepada RTP , atas
barang dan jasa yang digunakan
Hubungan komponesn C , S dan I
dengan Y ( pendapatan atau produk nasional )
dapat dikemukakan dalam bentuk model matematis sebagai berikut :
a) Ditinjau
dari sisi penerimaan atau pendapatan nasional :
Y = C + S
b) Ditinjau
dari sisis pengeluaran atau produk nasional : Y = C + I
c) Bila nilai
pendapatan nasional sama dengan nulai produk nasional , maka perekonomian
dikatakan dalam keadaan seimbang ( equilibrium )
Komponen
Tabungan (S) : merupakan variabel kebocoran arus uang dan akan memperkecil
jumlah uang yang beredar dalam kegiatan perekonomian
Komponen
Investasi (I) : merupakan variabel injeksi arus uang dan variabel investasi
dapat memperbesar jumlah uang yang beredar dalam kegiatan perekonomian
2 .Model Circular Flow Ekonomi tiga sektor ( 3 sektor )
Teori
Makro Keynes “ kesejahteraan / kemakmuran masyarakat akan tercapai dengan
campur tangan pemerintah “
Pada model tiga
sektor ini diasumsikan dalam analisis perekonomian terdapat tiga pelaku ekonomi
yang terdiri dari RTK , RTP , dan juga
RTN . ini berarti sudah ada peranan pemerintah dalam kegiatan ekonomi , yaitu
berupa belanja Negara ( Government Ecpenditure ) dan penerimaan Negara dalam
bentuk pajak ( tax )
Ketiga
pelaku ekonomi tersebut saling berinteraksi dan berupaya dalam mengoptimalkan
kepuasan bagi RTK . mengoptimalkan laba bagi RTP , dan mengoptimalkan
kesejahteraan masyarakat bagi RTN . perekonomian model tiga sektor dikatakan
masih terutup karena belum memasukan pelaku RTLN .
Ket :
a)
Konsumsi
dinyatakan dengan lambing C
b)
Tabungan dinyatakan dengan lambang S
c)
Pengeluaran pemerintah dinyatakan dengan lambang G
d)
Penerimaan pemerintah dinyatakan dengan lambang T
Kebijakan fiscal adalah Kebijakan
pemerintah menyangkut pajak dan pengeluaran.
3. Model Circular Flow Ekonomi Empat Sektor
Pada model
empat sektor diasumsikan bahwa dalam analisis perekonomian terdiri dari : RTK,
RTP, RTN dan Perbankan. Keempat pelaku ekonomi tersebut saling berinteraksi dan
berupaya dalam mengoptimalkan tujuan dari aktivitas mereka masing-masing. Bagi
RTK mengoptimalkan keuntungan, bagi RTN mengoptimalkan kesejahteraan
masyarakat. Dan Bagi perbankan untuk memperoleh laba dan mengatur peredaran
uang yang beredar di masyarakat .(Sadono sukirno edisi ke 3 hal 152)
Sumber Gambar :
Murni,Asfia,S.E.,M.Pd.2009.Ekonomika
Makro , Hal – 21
KET :
a)
Konsumsi
dinyatakan dengan lambing C
b)
Tabungan dinyatakan dengan lambang S
c)
Pengeluaran pemerintah dinyatakan dengan lambang G
d)
Penerimaan pemerintah dinyatakan dengan lambang T
e)
Investasi yang dinyatakan dengan lambang I
Kebijakan moneter adalah Alat yang digunakan oleh Federal Reserve (Bank
Sentral) untuk mengendalikan penawaran uang dan peredaran uang.
Hubungan komponen C,S,I,G dan T dengan Y (pendapatan
atau produk nasional ) yang dapat dikemukakan dalam bentuk model matematis
sebagai berikut :
A.
Ditinjau dari sisi penerimaan atau pendapatan nasional
Y = C + S + T
B.
Ditinjau dari sisi pengeluaran atau produk nasional Y = C + I +G
C.
Bila nilai pendapatan nasional sama dengan nilai
produk nasional , maka perekonomian dikatakan dalam keadaan seimbang (
equilibrium )
4 . Model ekonomi lima sektor
Kegiatan ekonomi lima sektor sering disebut perekonomian terbuka karena
kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri,
tetapi juga masyarakat ekonomi di luar negeri.
Pada
model lima sektor diasumsikan bahawa analisis perekonomian terdiri dari RTK ,
RTP ,RTN,Lembaga Keuangan dan RLTN . pada model ekonomi ini sudah ada peranan
luar negeri yang berupa ekspor dan impor .
KET :
Ø Konsumsi
dinyatakan dengan lambang C
Ø Tabungan
diinyatakan dengan lambang S
Ø Investasi
dinyatakan dengan lambang I
Ø Pengeluaran
pemerintah dinyatakan dengan lambang G
Ø Penerimaan
pemerintah dari pajak dilambangkan dengan T
Ø Pembelanjaan
untuk barang impor diinyatakan dengan lambang M
Ø Penerimaan atas
barang ekspor dilambangkan dengan lambang X
Kebijakan perdagangan luar negeri adalah Serangkaian
sasaran yang menjelaskan bagaimana suatu Negara berinteraksi dengan Negara lain
di bidang-bidang ekonomi,politik,social,militer serta dalam tingkatan yang
lebih rendah mengenai bagaimana Negara berinteraksi dengan
organisasi-organisasi non Negara
(www.google.com)
KET :
· Rumah tangga memberikan tenaga dan pikiran ke pasar tenaga
kerja
· Rumah tangga berinvestasi ke pasar uang & lembaga
keuangan.
· Pasar tenaga kerja memberikan
bahan baku, modal dan lain lain ke perusahaan
· Perusahaan memberikan pajak kepada pemerintah
· Pemerintah memberikan tunjangan, subsidi, gaji pegawai negeri
kepada rumah tangga
· Pasar barang menerima uang dari pemerintah rumah tangga
dan pasar luar negeri
· Perusahaan menghasilkan barang dan jasa ke pasar barang
· Rumah tangga memberikan simpanan ke pasar uang
o Pasar tenaga kerja memberikan gaji,
upah kepada rumah tangga
o Perusahaan meberikan
gaji, upah kepada pasar tenaga kerja
o Pemerintah memberikan subsidi kepada
perusahan
o Rumah tangga memberikan pajak
penghasilan kepada pemerintah
o Pasar barang memberikan barang
kepada pemerintah rumah tangga dan pasar luar negeri
o Perusahaan menerima uang dari pasar
barang
Hubungan
komponen C,S,I,G,T,M dan X dengan Y ( pendapatan atau produk nasional ) dapat
dikemukakan dalam bentuk model matematis sebagai berikut :
a)
Ditinjau dari sisi penerimaan atau pendapatan Nasional
Y=C+S+T+M
b)
Ditinjau dari sisi pengeluaran atau produk nasional Y=C+I+G+X
c)
Bila nilai pendapatan nasional sama dengan nilai
produk nasional , maka perekonomian dikatakan dalam keadaan seimbang (
equilibrium )\
8.KONSEP
AGGREGATE DEMAND DAN AGREGATE SUPPLY
Dalam
pembahasan ini akan diuraikan mengenai penawaran agregat (aggregat suply) dan
permintaab agregat (aggregat demand) sebagai model analisis dalam teori
makroekonomi, terutama dalam kaitannya dengan bagaimana tingkat harga
ditentukan. Selain itu, juga akan dibahas mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi dan menentukan permintaan agregat (AD) dan penawaran agregat (AS).
Dalam analisis AD-AS istilah penawaran agregat mempunyai pengertian yang sedikit berbeda. Pertama, dalam analisis AD-AS penawaran agregat diartikan sebagai penawaran barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam suatu Negara. Berarti penawaran agregat sama dengan barang dan jasa yang ditawarkan (diproduksikan) perusahaan-perusahaan dalam perekonomian. Perbedaan lainnya, yang merupakan perbedaan yang lebih penting, bersumber dari ciri pokok konsep tersebut. Dalam analisis AD-AS cirri penawaran agregat dikaitkan dengan tingkat harga.
Untuk lebih jelasnya, pemakalah akan mencoba sedikit menjelaskan tentang Model Permintaan dan Penawaran Agregat.
A. Penawaran Agregat (aggregate suply)
Adapun yang dimaksud dengan penawaran agregat (AS) adalah jumlah seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan pada berbagai tingkat harga. Atau dengan kata lain penawaran agregat merupakan nilai total dari seluruh barang akhir dan jasa yang di hasilkan dalam perekonomian.
Penawaran agregat di dalam suatu perekonomian dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
1. besarnya angkatan kerja,
2. besarnya stok kapital,
3. keadaan atau tingkat tekhnologi,
4. tingkat pengangguran alamiah, dan
5. harga faktor-faktor produksi.
Berkaitan dengan penewaran agregat ini penting untuk dibedakan antara permintaan agregat jangka pendek (short-run aggregate supply,SRAS), dan penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate suply,LRAS). Dan pengertian penawaran agregat diatas adalah dalam artian penawaran agregat jangka pendek (SRAS). Sedangkan penawaran agregat jangka panjang (LRAS) lebih menunjuk kepada jumlah ooutput riil yang ditawarkan ketika upahdan harga-harga telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga masing-masing perusahaan memproduksi output yang memaksimimkan keuntungannya dan perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment level).
Penawaran agregat jangka panjang tersebut dipengaruhi oleh factor-faktor yang mempengaruhi SRAS, kecuali harga faktor produksi. Dengan asumsi harga lain-lainnya tetap, apabila semakin besar jumlah angkatan kerja, semakin rendah tingkat pengangguran alamiah, semakin besar jumlah stok kapital, dan semakin produkktif tekhnologi yang tersedia, maka akan semakin besar pula penawaran agregat jangka panjang.
Ciri-ciri Kurva AS
• Ketika tingkat pengangguran masih tinggi, kurva permintaan agregat relative landai. Maksudnya, penambahan produksi nasional dapat dilakukan perusahaan-perusahaan pada harga yang relative tetap karena tingkat penggunaan barang modal belum mencapai kapsitasnya yang optimum dan upah masih relative tetap.
• Pada tingkat kesempatan kerja penuh, kurva AS bertambah tingkat kenaiikannya. Sebabnya ialah : pengangguran semakin merosot dan kapasitas pabrik-pabrik mencapai optimum.
• Sesudah tingkat kesempatan keja penuh kurva AS keadaannya semakin tegak.
Kurva penawaran agregat pada hakikatnya menggambarkan tentang hubungan antara tingkat harga yang berlaku dalam ekonomi dan nilai produksi riil (pendapatan nasional riil) yang akan ditawarkan dan diproduksi oleh semua perusahaan dalam suatu perekonomian.
B. Permintaan Agregat (aggregate demand)
Permintaan agregat (aggregate demand,AD) adalah jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam perekonomian yang diminta pada berbagai tingkat harga. Sementara yang disebut dengan kurva penawaran agregat (aggregate demand curve) adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara jumlah output agregat yang diminta dengan tingkat harga, dengan asumsi hal-hal lainnya tetap. Kurva permintaan agregat tersebut memilki slope negativ yang menunjukkan bahwa antara jumlah output yang diminta dengan tingkat harga hubungannya adalah negativ.
Kurva AD selalu merupakan suatu garis yang menurun dari kiri-atas kekanan-bawah. Atrinya semakin rendah tingkat harga, semakin besar permintaan agregat dalam perekonomian. Sifat kurva AD yang menurun ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan agregat didalam suatu perekonomian adalah :
• Pendapatan disposibel (Yd) atau pengeluaran konsumsi (C)
• Tingkat bunga (i)
• Investasi (I)
• Jumlah uang beredar riil (real money supply atau Ms/P)
• Pengeluaran pemerintah (G)
• Pajak (T)
• Pendapatan luar negeri (Yf)
• Harga luar negeri (Pf)
• Nilai tukar riil (Exchange rate atau ER)
Kenaikan di dalam pendapatan disposibel (Yd), pengeluaran konsumsi (C), pengeluaran investasi (I), penawaran uang riil (Ms/P), pengeluaran pemerintah (G), pendapatan luar negeri (Yf), tingkat harga luar negeri (Pf) dan penurunan tingkat bunga (i), pajak (T) dan nilai tukar atau kurs mata uang (ER) akan membawa kenaikan didalam permintaan agregat, atau menggeser kurva permintaan agregat kekanan. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan di dalam Yd,C,I,Ms/P,G,Yf,Pf, dan kenaikan di dalam I,T,ER tersebut, akan menurunkan AD atau mengserkan kurva AD ke kiri atas.
Dalam analisis AD-AS istilah penawaran agregat mempunyai pengertian yang sedikit berbeda. Pertama, dalam analisis AD-AS penawaran agregat diartikan sebagai penawaran barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam suatu Negara. Berarti penawaran agregat sama dengan barang dan jasa yang ditawarkan (diproduksikan) perusahaan-perusahaan dalam perekonomian. Perbedaan lainnya, yang merupakan perbedaan yang lebih penting, bersumber dari ciri pokok konsep tersebut. Dalam analisis AD-AS cirri penawaran agregat dikaitkan dengan tingkat harga.
Untuk lebih jelasnya, pemakalah akan mencoba sedikit menjelaskan tentang Model Permintaan dan Penawaran Agregat.
A. Penawaran Agregat (aggregate suply)
Adapun yang dimaksud dengan penawaran agregat (AS) adalah jumlah seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan pada berbagai tingkat harga. Atau dengan kata lain penawaran agregat merupakan nilai total dari seluruh barang akhir dan jasa yang di hasilkan dalam perekonomian.
Penawaran agregat di dalam suatu perekonomian dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
1. besarnya angkatan kerja,
2. besarnya stok kapital,
3. keadaan atau tingkat tekhnologi,
4. tingkat pengangguran alamiah, dan
5. harga faktor-faktor produksi.
Berkaitan dengan penewaran agregat ini penting untuk dibedakan antara permintaan agregat jangka pendek (short-run aggregate supply,SRAS), dan penawaran agregat jangka panjang (long-run aggregate suply,LRAS). Dan pengertian penawaran agregat diatas adalah dalam artian penawaran agregat jangka pendek (SRAS). Sedangkan penawaran agregat jangka panjang (LRAS) lebih menunjuk kepada jumlah ooutput riil yang ditawarkan ketika upahdan harga-harga telah disesuaikan sedemikian rupa sehingga masing-masing perusahaan memproduksi output yang memaksimimkan keuntungannya dan perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment level).
Penawaran agregat jangka panjang tersebut dipengaruhi oleh factor-faktor yang mempengaruhi SRAS, kecuali harga faktor produksi. Dengan asumsi harga lain-lainnya tetap, apabila semakin besar jumlah angkatan kerja, semakin rendah tingkat pengangguran alamiah, semakin besar jumlah stok kapital, dan semakin produkktif tekhnologi yang tersedia, maka akan semakin besar pula penawaran agregat jangka panjang.
Ciri-ciri Kurva AS
• Ketika tingkat pengangguran masih tinggi, kurva permintaan agregat relative landai. Maksudnya, penambahan produksi nasional dapat dilakukan perusahaan-perusahaan pada harga yang relative tetap karena tingkat penggunaan barang modal belum mencapai kapsitasnya yang optimum dan upah masih relative tetap.
• Pada tingkat kesempatan kerja penuh, kurva AS bertambah tingkat kenaiikannya. Sebabnya ialah : pengangguran semakin merosot dan kapasitas pabrik-pabrik mencapai optimum.
• Sesudah tingkat kesempatan keja penuh kurva AS keadaannya semakin tegak.
Kurva penawaran agregat pada hakikatnya menggambarkan tentang hubungan antara tingkat harga yang berlaku dalam ekonomi dan nilai produksi riil (pendapatan nasional riil) yang akan ditawarkan dan diproduksi oleh semua perusahaan dalam suatu perekonomian.
B. Permintaan Agregat (aggregate demand)
Permintaan agregat (aggregate demand,AD) adalah jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam perekonomian yang diminta pada berbagai tingkat harga. Sementara yang disebut dengan kurva penawaran agregat (aggregate demand curve) adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara jumlah output agregat yang diminta dengan tingkat harga, dengan asumsi hal-hal lainnya tetap. Kurva permintaan agregat tersebut memilki slope negativ yang menunjukkan bahwa antara jumlah output yang diminta dengan tingkat harga hubungannya adalah negativ.
Kurva AD selalu merupakan suatu garis yang menurun dari kiri-atas kekanan-bawah. Atrinya semakin rendah tingkat harga, semakin besar permintaan agregat dalam perekonomian. Sifat kurva AD yang menurun ini disebabkan oleh beberapa faktor.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan agregat didalam suatu perekonomian adalah :
• Pendapatan disposibel (Yd) atau pengeluaran konsumsi (C)
• Tingkat bunga (i)
• Investasi (I)
• Jumlah uang beredar riil (real money supply atau Ms/P)
• Pengeluaran pemerintah (G)
• Pajak (T)
• Pendapatan luar negeri (Yf)
• Harga luar negeri (Pf)
• Nilai tukar riil (Exchange rate atau ER)
Kenaikan di dalam pendapatan disposibel (Yd), pengeluaran konsumsi (C), pengeluaran investasi (I), penawaran uang riil (Ms/P), pengeluaran pemerintah (G), pendapatan luar negeri (Yf), tingkat harga luar negeri (Pf) dan penurunan tingkat bunga (i), pajak (T) dan nilai tukar atau kurs mata uang (ER) akan membawa kenaikan didalam permintaan agregat, atau menggeser kurva permintaan agregat kekanan. Sebaliknya, apabila terjadi penurunan di dalam Yd,C,I,Ms/P,G,Yf,Pf, dan kenaikan di dalam I,T,ER tersebut, akan menurunkan AD atau mengserkan kurva AD ke kiri atas.
No comments:
Post a Comment