MATERI SESI 4
AKUNTANSI HARGA POKOK PESANAN
MATERI BAHASAN
1. Metode Pengumpulan Harga Pokok
2. Karakteristik Harga Pokok Pesanan
3. Mengisi kartu biaya pesanan
4. Akuntansi Harga pokok pesanan
PENDAHULUAN
Prinsip-prinsip dan prosedur yang terlibat
dalam akuntansi untuk biaya bahan baku, tenaga kerja dan biaya overhead pabrik
telah dibahas secara mendalam dalam bab sebelumnya. Dalam bab ini dibahas
penerapan prosedur-prosedur tersebut dalam akuntansi harga pokok pesanan sampai
barang selesai diserahkan kepada pemesan dan bagaimana setiap pesanan tersebut
dihitung harga pokoknya menggunakan kartu biaya pesanan.
Metode pengumpulan harga pokok
Secara ekstrim metode pengumpulan harga pokok
dapat dilakukan :
a)
Metode harga pokok pesanan (Job
order costing)
Harga pokok berdasarkan pesanan dan dihitung untuk
setiap pesanan
b)
Metode harga pokok proses (Process
costing)
Suatu cara penentuan harga
pokok yang digunakan untuk produk yang diproduksi secara terus menerus.
Tabel perbedaan harga pokok
pesanan dan harga pokok proses
Job order costing
|
Process costing
|
Biaya
bahan
|
Biaya
bahan
|
Biaya
upah langsung
|
Biaya
upah
|
Biaya
overhead pabrik yaitu biaya produksi selain biaya
bahan baku dan biaya upah langsung
|
Biaya
overhead pabrik yaitu biaya produksi
selain biaya bahan dan biaya upah
|
Catatan : untuk process costing tifak
dipisahkan antara bahan baku dan bahan penolong demikian pula untuk temaga
kerja tidak dipisahkan antara tenaga kerja langsung dan tenage kerja tidak
langsung.
PENGERTIAN
HARGA POKOK PESANAN
Harga pokok pesanan adalah harga pokok untuk
produk yang dibuat berdasarkan pesanan yang harus dihitung sebelum pesanan
selesai.
Sistem harga pokok pesanan paling tepat digunakan
untuk produk-produk yang dihasilkan berbeda, setiap produk dibuat sesuai dengan
kebutuhan konsumen dan harga dibebankan erat hubungannya dengan estimasi
biayanya.
SISTEM PEMBEBANAN BIAYA PADA HARGA POKOK
PESANAN
Sistem pembebanan biaya dalam metode harga pokok
pesanan dapat dilakukan berdasarkan:
1.
Biaya Normal (Normal cost)
Artinya biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung dihitung berdasarkan biaya yang sesungguhnya
terjadi sedangkan biaya overhead pabriknya menggunakan tariff yang ditentukan
dimuka
2. Biaya yang ditentukan dimuka
(Predetermined cost)
Artinya biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabriknya dihitung
berdasarkan biaya yang ditentukan dimuka
Harga pokok pesanan menggunakan biaya ditentukan
dimuka karena saat pesanan diterima harus sudah ditentukan harga pokoknya,
tetapi yang umum digunakan sistem biaya normal.
KARAKTERISTIK HARGA POKOK PESANAN
1. Proses produksi berdasarkan pesanan dan
produk yang dihasilkan bersifat khusus
2. Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan sehingga
perhitungan:
a. Total biaya produksi dihitung pada saat pesanan selesai
b. Biaya per
unit membagi total biaya produksi dengan total unit yang dipesan.
3. Pengumpulan biaya produksi dilakukan dengan membuat Kartu Pesanan
(Job order cost sheet) yang berfungsi sebagai buku pembantu biaya yang memuat:
a. Informasi umum seperti nama pemesan, jumlah dipesan, tanggal
pesan dan lainnya.
b. Informasi biaya seperti biaya bahan baku,
tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.
4. Setelah pesanan selesai dikerjakan, biasanya
produk langsung diserahkan.
KARTU BIAYA PESANAN
Kartu biaya pesanan (job cost sheet) adalah dokumen dasar dalam harga pokok pesanan
yang mengakumulasi biaya-biaya untuk setiap job
(pekerjaan). Karena biaya
diakumulasi untuk setiap batch atau lot dalam sistem akuntansi pesanan, kartu
biaya pesanan menunjukkan bahan langsung dan tenaga kerja langsung yang
digunakan pada suatu pekerjaan, dan juga jumlah overhead yang dibebankan.
File kartu biaya pesanan yang belum selesai dapat
berfungsi sebagai buku besar tambahan untuk Persediaan Barang dalam
Proses.
Terdapat berbagai bentuk kartu biaya pesanan. Sebagai contoh, suatu catatan medis pasien
yang berisi daftar biaya seluruh pelayanan medis yang diberikan kepada pasien
bersangkutan merupakan kartu biaya pesanan rumah sakit.
c) Melalui 1 departemen produksi
Transaksi
|
Description
|
Debit
|
Credit
|
Jurnal Reversing
|
Work in Process
|
xxx
|
|
|
Work in Process Inventory
|
|
xxx
|
Biaya produksi
|
Work in Process
|
xxx
|
|
|
Material Inventory
|
|
xxx
|
|
Payroll
|
|
xxx
|
|
Applied Factory overhead
|
|
xxx
|
Terjadi biaya OHP
|
Factory overhead Control
|
xxx
|
|
|
Various Credit
|
|
xxx
|
Barang selesai
|
Finished good Inventory
|
xxx
|
|
|
Work in Process
|
|
xxx
|
Barang yg belum
selesai
|
Work in Process Inventory
|
xxx
|
|
|
Work in Process
|
|
xxx
|
Penyerahan ke pemesan
|
Cost of good sold
|
xxx
|
|
|
Finished good Inventory
|
|
xxx
|
|
Cash
|
xxx
|
|
|
Sales
|
|
xxx
|
Jurnal diatas dibuat untuk proses produksi melalui
satu departemen produksi, bila lebih dari satu departemen produksi, setiap
rekening biayanya ditambahkan nama departemen yang bersangkutan, produk akan
diserahkan ke departemen berikutnya bila telah selesai didepartemen
sebelumnya. Pesanan lebih dari 1 jenis
tidak mempengaruhi jurnal, tetapi harus menyiapkan beberapa kartu pesanan
sesuai banyaknya jenis pesanan.
KASUS AKUNTANSI HARGA POKOK PESANAN
Berikut ini dibahas beberapa
kasus sehubungan dengan transaksi berdasarkan pesanan
Contoh 1: 1 PESANAN, 1 DEPARTEMEN
Perusahaan meubeul RESTU berproduksi atas dasar
pesanan. Tanggal 5 Agustus 2010
perusahaan menerima pesanan untuk membuat meja Pertemuan dari Hotel Santika. Harga Kontrak Rp 20.000.000
Pesanan tersebut diberi kode Pesanan Nomor 99.
Untuk memenuhi pesanan tersebut kegiatan-kegiatan
yang terjadi adalah sebagai berikut :
Pembelian bahan-bahan yang dilakukan :
Jenis bahan
|
Harga
satuan
|
Jumlah
|
|
kayu mahoni
|
Rp
600.000
|
Rp12.000.000
|
|
pelitur
|
50
liter
|
Rp
10.000
|
Rp
500.000
|
lem
|
10
Kaleng
|
Rp
30.000
|
Rp
300.000
|
paku
|
5
kg
|
Rp
40.000
|
Rp
200.000
|
|
|
Jumlah
|
Rp13.000.000
|
Bahan yang dipakai untuk memproduksi job No.99 :
Bahan baku
|
Rp 600.000
|
Rp 6.000.000
|
|
Bahan penolong
|
|
|
|
pelitur
|
6
liter
|
Rp
10.000
|
Rp
60.000
|
lem
|
2
Kaleng
|
Rp
30.000
|
Rp
60.000
|
paku
|
2
kg
|
Rp
40.000
|
Rp 80.000
|
Biaya Tenaga Kerja yang dikeluarkan untuk mengerjakan job No.99
Tenaga Kerja
Langsung Rp 4.000.000,00
Tenaga Kerja Tidak
Langsung Rp 1.000.000,00
Biaya overhead pabrik actual selain yang terjadi di atas Rp 1.500.000,00. Biaya Oerhead pabrik yang
dibebankan atas dasar tarif 75% dari biaya
Tenaga Kerja Langsung.
Pesanan tersebut selesai dikerjakan dan diserahkan kepada pemesan,
sedangkan pembayaran diterima 20 hari kemudian.
Analisis contoh soal 1
Jumlah bahan yang dibeli
Perhitungan overhead pabrik dibebankan = 75% x Rp 4.000.000 = Rp 3.000.000
I.
Jurnal yang diperlukan
Date
|
Description
|
Debit
|
Credit
|
1
|
Material Inventory
|
13.000.000
|
|
|
Account Payable
|
|
13.000.000
|
|
Jurnal pembelian bahan
|
|
|
2a
|
Work in Process
|
6.000.000
|
|
|
Material Inventory
|
|
6.000.000
|
|
Jurnal pemakaian bahan
|
|
|
2b
|
Factory overhead Control
|
200.000
|
|
|
Material Inventory
|
|
200.000
|
|
Jurnal pemakaian bahan penolong
|
|
|
3a
|
Work in Process
|
4.000.000
|
|
|
Payroll
|
|
4.000.000
|
|
Jurnal pembebanan upah langsung
|
|
|
3b
|
Factory overhead Control
|
1.000.000
|
|
|
Payroll
|
|
1.000.000
|
|
Jurnal
pembebanan upah tak langsung
|
|
|
4a
|
Factory overhead Control
|
1.500.000
|
|
|
Various Credit
|
|
1.500.000
|
|
Jurnal terjadinya biaya overhead pabrik
|
|
|
4b
|
Work in Process
|
3.000.000
|
|
|
Applied Factory Overhead
|
|
3.000.000
|
|
Jurnal pembebanan overhead pabrik
|
|
|
5
|
Finished good Inventory
|
13.000.000
|
|
|
Work in Process
|
|
13.000.000
|
|
Jurnal Barang selesai
|
|
|
6
|
Cost of good sold
|
13.000.000
|
|
|
Finished good Inventory
|
|
13.000.000
|
|
Jurnal
penyerahan Barang ke pemesan
|
|
|
7
|
Account Receivable
|
20.000.000
|
|
|
Sales
|
|
20.000.000
|
|
Jurnal mencatat piutang usaha
|
|
|
2. Job Order
Cost Sheet (Kartu Harga Pokok Pesanan)
Perusahaan RESTU Pesanan No. : 99
KARTU
PESANAN
Nama Pemesan : Hotel Santika Tanggal
Pesanan : 05-8-2005
Keterangan :
Meja, warna coklat Tanggal
Selesai : 30-8-2005
Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah
6.000.000
4.000.000 3.000.000
Ikhtisar biaya Produk : Harga
Jual Produk :
Bahan baku Rp 6.000.000 Rp
20.000.000
Upah Langsung Rp
4.000.000
Overhead pabrik Rp
3.000.000
Rp
13.000.000
Laba kotor atas
pesanan tersebut : Rp 20.000.000 – Rp 13.000.000 = Rp 7.000.000
Contoh 2 : 2 PESANAN, 2 DEPARTEMEN
Perusahaan meubeul antik mempunyai 2 departemen
produksi yaitu departemen A dan B.
Pada bulan Januari mendapat pesanan sebagai
berikut :
-Dari UTAMA 200 buah kursi kuliah @ Rp
60.000,00 total Rp 12.000.000 Job No. K-1
-Dari PT. ABC
50 buah kursi kerja @ Rp 100.000,00 total Rp 5.000.000 Job No. M-3
Pesanan K-1 dan M-3 dapat diselesaikan, namun baru
pesanan K-1 yang diserahkan
Transaksi yang terjadi untuk memenuhi pesanan
tersebut :
1.
Pemakaian bahan baku
Job No
|
Departemen A
|
Departemen B
|
Jumlah
|
K-1
|
Rp
4.000.000
|
Rp 1.000.000
|
Rp 5.000.000
|
M-3
|
Rp
1.500.000
|
Rp 250.000
|
Rp 1.750.000
|
Jumlah
|
Rp
5.500.000
|
Rp 1.250.000
|
Rp 6.750.000
|
2.
3.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Job
No
|
Departemen
A
|
Departemen
B
|
Jumlah
|
K-1
|
Rp 1.600.000
|
Rp 800.000
|
Rp 2.400.000
|
M-3
|
Rp 500.000
|
Rp 200.000
|
Rp 700.000
|
Jumlah
|
Rp 2.100.000
|
Rp 1.000.000
|
Rp 3.100.000
|
3.
Biaya Overhead Pabrik
Departemen Tarip overhead pabrik Overhead pabrik Actual
A 50% biaya Bahan baku Rp 2.700.000
B
80% biaya TK Langsung Rp 950.000
Dari data tersebut diminta
:
1.
Buatlah Jurnal yang diperlukan
2.
Buatlah Job Order Cost Sheet
masing-masing pesanan
3.
Laba kotor pesanan K-1
4.
Selisih biaya overhead untuk
periode tersebut
I.
Jurnal yang diperlukan
Date
|
Description
|
Debit
|
Credit
|
1
|
Work in Process – Dept A
|
10.350.000
|
|
|
Material Inventory
|
|
5.500.000
|
|
Payroll
|
|
2.100.000
|
|
Applied Factory Overhead - Dept A
|
|
2.750.000
|
|
Jurnal
Biaya produksi departemen A
|
|
|
2
|
Factory overhead Control- Dept A
|
2.700.000
|
|
|
Various Credit
|
|
2.700.000
|
|
Jurnal terjadi biaya overhead pabrik
|
|
|
3
|
Work in Process –Dept B
|
10.350.000
|
|
|
Work in Process - Dept A
|
|
10.350.000
|
|
J. Barang
selesai yg ditranfer ke dept B
|
|
|
4
|
Work in Process - Dept B
|
3.050.000
|
|
|
Material Inventory
|
|
1.250.000
|
|
Payroll
|
|
1.000.000
|
|
Applied Factory Overhead - Dept B
|
|
800.000
|
|
Jurnal
Biaya produksi departemen B
|
|
|
5
|
Factory overhead Control- Dept B
|
950.000
|
|
|
Various Credit
|
|
950.000
|
|
Jurnal terjadi biaya overhead pabrik
|
|
|
6
|
Finished good Inventory
|
13.400.000
|
|
|
Work in Process - Dept B
|
|
13.400.000
|
|
Jurnal Barang selesai
|
|
|
7a
|
Cost of good sold
|
10.040.000
|
|
|
Finished good Inventory
|
|
10.040.000
|
7b
|
Cash
|
12.000.000
|
|
|
Sales
|
|
12.000.000
|
Laba kotor
pesanan K-1 = Rp 12.000.000 – Rp 10.040.000 = Rp 960.000
Selisih biaya overhead pabrik = Rp 3.650.000
– Rp 3350.000 = Rp 100.000
Job
Order Cost Sheet (Kartu Harga Pokok Pesanan)
MEBEUL ANTIK Job Order No. :
K-1
KARTU
PESANAN
Customer
: UTAMA Date
Ordered : 05-8-2005
Item Description : Kursi
Kuliah Date
Started : 06-8-2005
Quantity : 200 buah Date
Finished : 30-8-2005
Departemen A
Materials Direct Labor Applied Overhead
Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah
Departemen B
Materials Direct Labor Applied Overhead
Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah
Cost Summary : Harga
Jual Produk :
Bahan baku Rp 5.000.000
Upah Langsung Rp 2.400.000
MEBEUL ANTIK Job Order No. :
M-3
KARTU
PESANAN
Customer
: PT ABC Date
Ordered : 05-8-2005
Item Description : Kursi
Kerja Date
Started : 06-8-2005
Quantity : 50 buah Date
Finished : 30-8-2005
Departemen A
Materials Direct Labor
Applied Overhead
Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah
Departemen B
Materials Direct Labor Applied Overhead
Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah Bukti No. Jumlah
250.000
200.000 160.000
Cost Summary : Harga
Jual Produk :
Bahan baku Rp 1.750.000
Upah Langsung Rp 700.000
PESANAN YANG BELUM SELESAI
SAAT TUTUP BUKU
Bila dalam Proses produksi pada akhir bulan atau
akhir tahun dilakukan penutupan
buku maka akan terjadi Pesanan yang belum selesai
yang dinamakan Barang dalam
proses ( Persediaan BDP Akhir) dan akan menjadi
BDP Awal pada periode berikutnya.
Contoh : 3 Ada barang dalam
proses awal
PT OVAL berproduksi atas dasar pesanan. Pada bulan Mei menerima pesanan :
Job
No.
|
A-2
|
A-3
|
A-4
|
Harga Kontrak
|
Rp8.000.000
|
Rp9.500.000
|
Rp8.000.000
|
Pesanan A-1
diterima bulan April dengan harga kontrak Rp 7.000.000, telah menyerap biaya
|
Bahan
|
Upah langsung
|
Overhead
pabrik
|
Jumlah
|
Job A-1
|
Rp
1.200.000
|
Rp
1.000.000
|
Rp
500.000
|
Rp2.700.000
|
Biaya-biaya yang dikeluarkan bulan Mei untuk masing-masing pesanan sebagai
berikut :
Job No.
|
A-1
|
A-2
|
A-3
|
A-4
|
Total
|
Biaya Bahan
|
Rp800.000
|
Rp2.000.000
|
Rp3.000.000
|
Rp400.000
|
Rp6.200.000
|
Biaya Upah langsung
|
Rp400.000
|
Rp1.600.000
|
Rp2.000.000
|
Rp100.000
|
Rp4.100.000
|
Biaya Overhead pabrik sesungguhnya
Rp 2.350.000,00
Biaya Overhead pabrik yang
dibebankan 50% dari biaya Tenaga Kerja Langsung
Pesanan
A-1, A-2, A-3 telah selesai
dikerjakan sedangkan yang diserahkan pesanan
A-1
dan A-2. Pesanan A-4 belum selesai dikerjakan.
Diminta : 1
Buatlah jurnal yang diperlukan
2 Buatlah kartu pesanan
1 Jurnal yang diperlukan
Date
|
Description
|
Debit
|
Credit
|
1
|
Work in Process
|
2.700.000
|
|
|
Work in Process Inventory
|
|
2.700.000
|
|
Jurnal Reversing
|
|
|
2
|
Work in Process
|
12.350.000
|
|
|
Material Inventory
|
|
6.200.000
|
|
Payroll
|
|
4.100.000
|
|
Applied Factory Overhead
|
|
2.050.000
|
|
Jurnal Biaya produksi
|
|
|
3
|
Factory overhead Control
|
2.350.000
|
|
|
Various Credit
|
|
2.350.000
|
|
Jurnal terjadi biaya overhead pabrik
|
|
|
4
|
Finished good Inventory
|
14.500.000
|
|
|
Work in Process
|
|
14.500.000
|
|
Jurnal Barang selesai
|
|
|
5a
|
Cost of good sold
|
8.500.000
|
|
|
Finished good Inventory
|
|
8.500.000
|
5b
|
Cash
|
15.000.000
|
|
|
Sales
|
|
15.000.000
|
|
Jurnal
penyerahan Barang ke pemesan
|
|
|
6
|
Work in Process Inventory
|
550.000
|
|
|
Work in Process
|
|
550.000
|
|
Jurnal Barang
yang belum selesai
|
|
|
2.Kartu Pesanan
Perusahaan OVAL Pesanan No. : A-1
KARTU PESANAN
Nama Pemesan :
|
|
|
Tanggal
Pesanan :
|
|
|||||||||
Keterangan :
|
|
|
Tanggal
Selesai :
|
|
|||||||||
Bahan
|
Upah langsung
|
Overhead pabrik
|
|||||||||||
Bukti No.
|
Jumlah
|
Bukti No.
|
Jumlah
|
Bukti No
|
Jumlah
|
||||||||
|
1.200.000
|
|
1.000.000
|
|
500.000
|
||||||||
|
800.000
|
|
400.000
|
|
200.000
|
||||||||
Ikhtisar biaya Produk : Harga
Jual Produk :
Bahan baku Rp 2.000.000 Rp 7.000.000
Upah Langsung Rp 1.400.000
Overhead pabrik Rp 700.000
Rp
4.100.000
Perusahaan OVAL Pesanan No. : A-2
KARTU PESANAN
Nama Pemesan :
|
|
|
Tanggal
Pesanan :
|
|
|||||||||
Keterangan :
|
|
|
Tanggal
Selesai :
|
|
|||||||||
Bahan
|
Upah langsung
|
Overhead pabrik
|
|||||||||||
Bukti No.
|
Jumlah
|
Bukti No.
|
Jumlah
|
Bukti No
|
Jumlah
|
||||||||
|
2.000.000
|
|
1.600.000
|
|
800.000
|
||||||||
|
|
|
|
|
|
||||||||
Ikhtisar biaya Produk : Harga
Jual Produk :
Bahan baku Rp 2.000.000 Rp
8.000.000
Upah Langsung Rp 1.600.000
Overhead pabrik Rp 800.000 .
Rp
4.400.000
Perusahaan OVAL Pesanan No. : A-3
KARTU PESANAN
Nama Pemesan :
|
|
|
Tanggal
Pesanan :
|
|
|||||||||
Keterangan :
|
|
|
Tanggal
Selesai :
|
|
|||||||||
Bahan
|
Upah langsung
|
Overhead pabrik
|
|||||||||||
Bukti No.
|
Jumlah
|
Bukti No.
|
Jumlah
|
Bukti No
|
Jumlah
|
||||||||
|
3.000.000
|
|
2.000.000
|
|
1.000.000
|
||||||||
|
|
|
|
|
|
||||||||
Ikhtisar biaya Produk : Harga
Jual Produk :
Bahan baku Rp 3.000.000 Rp
9.500.000
Upah Langsung Rp 2.000.000
Overhead pabrik Rp 1.000.000 .
Rp
6.000.000
Perusahaan OVAL Pesanan No. : A-4
KARTU PESANAN
Nama Pemesan :
|
|
|
Tanggal
Pesanan :
|
|
||||||
Keterangan :
|
|
|
Tanggal
Selesai :
|
|
||||||
Bahan
|
Upah langsung
|
Overhead pabrik
|
||||||||
Bukti No.
|
Jumlah
|
Bukti No.
|
Jumlah
|
Bukti No
|
Jumlah
|
|||||
|
400.000
|
|
100.000
|
|
50.000
|
|||||
|
|
|
|
|
|
|||||
Ikhtisar biaya Produk : Harga
Jual Produk :
Bahan baku Rp Rp
Upah Langsung Rp
Overhead pabrik Rp
.
Rp
Laba kotor masing-masing pesanan
Job No.
|
A-1
|
A-2
|
A-3
|
Harga Kontrak
|
Rp 7.000.000
|
Rp 8.000.000
|
Rp 9.500.000
|
Harga Pokok
|
Rp
4.100.000
|
Rp 4.400.000
|
Rp 6.000.000
|
Laba kotor
|
Rp
2.900.000
|
Rp 3.600.000
|
Rp 3.500.000
|
Selisih biaya
overhead pabrik
Biaya overhead pabrik dibebankan
|
Rp 2.550.000
|
Biaya overhead pabrik sesungguhnya
|
Rp 2.350.000
|
Selisih BOP lebih dibebankan
|
Rp
200.000
|
RANGKUMAN
Metode
harga pokok pesanan, digunakan untuk perusahaan yang berproduksi atas
dasar pesanan, yaitu produk diolah tergantung
keinginan pemesan. Dalam mengerjakan
pesanan dapat diolah melalui lebih dari satu
departemen produksi, sedangkan biayanya
dikumpulkan dalam kartu pesanan yang isinya
menginformasikan bahan baku yang
dipakai, tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik yang dibebankan untuk setiap
jenis pesanan. Kartu pesanan ini dapat digunakan
sebagai dasar informasi dalam
menentukan harga pokok setiap
pesanan.
Biaya-biaya yang berhubungan dengan proses
produksi pesanan dicatat berdasarkan
yang sesungguhnya kecuali biaya overhead pabrik
juga harus dicatat biaya yang
ditentukan dimuka yang disebut overhead pabrik
yang dibebankan.
kak harga jual produk itu dari mana yaa
ReplyDeletegambarnya gk loading kak yang 2 pesanan 2 depart
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete