AKUNTANSI BIAYA dan KONSEP BIAYA
TUJUAN BELAJAR
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan Anda dapat :
1. Menjelaskan Peranan akuntansi biaya
2. Menjelaskan konsep biaya
3. Membuat klasifikasi biaya
4. Memanfaatkan informasi biaya untuk
berbagai tujuan
5. Pendekatan baru dalam penentuan harga pokok
PENDAHULUAN
Akuntansi adalah
proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian dengan cara tertentu
serta penafsiran terhadapnya. Akuntansi biaya melakukan proses akuntansi
mengenai berkaitan dengan biaya. Akuntansi biaya dapat digunakan untuk
perusahaan manufaktur, perusahaan dagang atau perusahaan jasa, tapi materi
kuliah ini hanya dibahas perusahaan manufaktur yang tidak komputerisasi.
Perbedaan akuntansi keuangan umum dengan akuntansi biaya
Akuntansi keuangan bertujuan untuk penyusunan
laporan keuangan guna kepentingan intern maupun ekstern perusahaan
Contoh : hasil dari proses akuntansi adalah
Laporan keuangan yang terdiri dari Laporan Posisi keuangan ( Neraca), laporan
ini memberikan informasi harta hutang dan modal perusahaan, , Laporan Laba rugi berisi informasi
pendapatan dan seluruh biaya
Akuntansi biaya bertujuan untuk menghasilkan informasi
biaya guna memenuhi keperluan manajemen.
Contoh : hasil dari proses akuntansi biaya adalah Laporan
biaya produksi Khususnya menyangkut
perhitungan harga pokok dari suatu produk.
Hubungan antara akuntansi umum dengan akuntansi
biaya pada proses pencatatan, keduanya tetap merupakan satu kesatuan yang
saling berhubungan.
Contoh : data tentang pemakaian bahan baku
terdapat dalam buku besar biaya bahan baku, buku besar tersebut adalah
rangkaian proses dari akuntansi keuangan.
PERANAN AKUNTANSI BIAYA
Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan alat
yang diperlukan untuk aktivitas-aktivitas perencanaan dan pengendalian,
memperbaiki kualitas dan efisiensi, serta membuat keputusan-keputusan yang
bersifat rutin maupun strategis.
Contoh : didalam
struktur organisasi akan terdapat bagian akuntansi biaya, biasanya dibawah
koordinasi manager akuntansi keuangan.
Anggaran
Adalah pernyataan terkuantifikasi dan tertulis
dari rencana manajemen. Seluruh tingkatan manajemen sebaiknya terlibat dalam
membuatnya. Anggaran yang dapat dilaksanakan meningkatkan koordinasi dari
pekerja, klarifikasi kebijakan, dan kristalisasi rencana.
Contoh : agar supaya biaya bahan baku tidak
boros, maka perlu ada perencanaan pemakaian bahan baku sehingga dapat disusun
anggaran biaya bahan baku
Pengendalian biaya
Tanggung jawab atas pengendalian biaya sebaiknya
diberikan kepada individu-individu tertenu yang juga bertanggung jawab untuk
menganggarkan biaya yang berada di bawah kendali mereka. Setiap tanggung jawab manajer sebaiknya
dibatasi pada biaya dan pendapatan yang dapat dikendalikan oleh manajer
tersebut. Dan kinerja secara umum diukur dengan membandingkan antar biaya dan
pendapatan aktual terhadap anggaran.
Contoh
: Pengendalian biaya
Bila realisasi biaya lebih besar dari anggaran berarti terjadi kelebihan
biaya dari yang direncanakan, dapat diartikan biaya tidak terkendali, harus
dianalisis faktor penyebabnya
Penetapan harga
Kebijakan penetapan harga oleh manajemen idealnnya
memastikan pemulihan atas semua biaya dan mencapai laba, dalam kondisi yang
sulit sekalipun. Meskipun penawaran dan permintaan biasanya merupakan faktor
penentu dalam penetapan harga, penetapan harga jual yang menguntungnkan
memerlukan pertimbangan atas biaya.
Contoh : dengan adanya data biaya produksi yang
akurat dihasilkan oleh akuntansi biaya maka dapat dihitung harga jual yang
tepat.
Menentukan laba
Akuntansi biaya digunakan untuk menghitung biaya output yang dijual selama
suatu periode, biaya ini dan biaya-biaya lain ditandingkan dengan pendapatan
untuk menghitung laba.
Contoh : Penetapan laba
Setelah ditentukan harga jual dapat ditentukan
laba pada berbagai omzet penjualan
Dasar untuk pengambilan
keputusan
Akuntansi biaya memberikan informasi biaya yang berbeda agar dapat
dibandingkan oleh manajemen dengan pendapatan dari berbagai tindakan alternaif
yang akan dipilih.
Berdasarkan informasi ini maka manajemen dapat membuat keputusan-keputusan
perencanaan yang menyangkut masalah-masalah khusus seperti diantaranya:
menghentikan atau meneruskan suatu
produk tertentu, menerima atau menolak pesanan tertentu.
Contoh : dengan tersediaanya data harga pokok yang akurat maka manajer
terkait dapat menentukan pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak
order tertentu.
KONSEP BIAYA
Untuk membahas akuntansi biaya harus memahami
dahulu konsep biaya yang meliputi Cost,
Expense, Loss dan Losses
Cost adalah harga perolehan dari aktiva yang digunakan
dalam aktivitas bisnis
Contoh : Pembelian mesin foto copy seharga Rp
20.000.000 dalam konsep akuntansi bahwa angka Ep 20.000.000 cost atau harga
perolehan.
Expenses adalah Pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan
revenue.
Contoh : Pemeliharaan mesin foto copy, pemakaian
kertas foto copy dll merupakan biaya yang dikeluarkan agar dapat mengerjakan
order foto copy
Loss adalah Expenses
lebih besar dari revenue
Contoh : Biaya operasional mesin
foto copy lebih besar hasil jasa foto copy
Losses adalah
expenses tidak memperoleh revenue.
Contoh : Mesin
Foto Copy terbakar atau dicuri atau Kertas foto copy terbakar
KLASIFIKASI BIAYA
Biaya-biaya dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara. Untuk
keperluan data biaya yang dapat memenuhi kebutuhan manajemen perusahaan,
biaya-biaya dapat diklasifikasi biaya sebagai berikut :
1.
Kegiatan utama perusahaan
Kegiatan operasional dalam perusahaan manufaktur terdiri
atas biaya manufaktur dan biaya komersial. Biaya-biaya tersebut diuraikan sebagai berikut :
a) Biaya produksi: biaya digunakan untuk
kegiatan produksi.
Biaya ini terdiri dari biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
Biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung disebut biaya utama (Prime
costs), biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik disebut biaya
konversi (Convertion costs)
Contoh : Pembuatan suatu meja
kerja memerlukan ketiga jenis biaya tersebut
Kayu mahoni adalah merupakan
bahan baku, sedangkan harga bahan baku yang dipakai adalah biaya bahan baku.
Manusia yang mengerjakan
pembuatan meja tersebut adalah tenaga kerja langsung, saat tenaga kerja
langsung dibayar upahnya disebut biaya
tenaga kerja langsung.
Sedangkan biaya lainnya seperti depresiasi
dari peralatan dll merupakan biaya overhead pabrik.
b) Biaya pemasaran: biaya digunakan untuk
kegiatan pemasaran.
Contoh : Biaya Iklan yang
dikeluarkan untuk pengenalan produk, Gaji bagian penjualan yang melakukan
aktivitas penjualan.
c) Biaya administrasi & umum: biaya untuk
kegiatan selain pemasaran & produksi.
Contoh : Gaji pegawai kantor
dan administrasi, biaya audit
2.
Periode akuntansi
Biaya yang dikeluarkan bila dihubungkan dengan lamanya
manfaat terdiri dari :
a)Capital expenditure: pengeluaran yang manfaatnya lebih dari satu periode.
Contoh : Biaya penggantian suku cadang
mesin foto copy yang jumlah relatif besar dan dapat digunakan lebih dari satu
tahun.
b)
Revenue expenditure: pengeluaran yang
manfaatnya kurang dari satu periode.
Contoh : Biaya pemeliharaan mesin foto
copy yang manfaat hanya dirasakan saat ini.
3.
Volume produksi dan penjualan
Biaya yang dikeluarkan dihubungkan dengan volume
produksi atau penjualan terdiri dari :
a)Variabel cost: biaya berubah proposional dengan perubahan volume.
Contoh :
Biaya bahan baku ,
Biaya upah langsung
b)
Semi variabel cost: biaya berubah tidak
proposional dengan perubahan volume.
Contoh : Gaji salesman yang terdiri dari tetap ditambah
komisi dari omzet penjualan, Biaya reparasi dan pemeliharaan.
c)
Fixed cost: biaya tidak berubah walaupun
volume berubah sampai range tertentu
Contoh : Biaya penyusutan,
Asruansi properti, Pajak properti.
Tabel 1 klasifikasi biaya berdasarkan volume kegiatan
Volume
|
Biaya variabel
|
Biaya semi variabel
|
Biaya Tetap
|
1.000 unit
|
Rp1.000.000
|
Rp1.200.000
|
Rp1.000.000
|
2.000 unit
|
Rp2.000.000
|
Rp2.300.000
|
Rp1.000.000
|
3.000 unit
|
Rp3.000.000
|
Rp3.350.000
|
Rp1.000.000
|
Penjelasan tabel 1
Perhatikan kenaikan biaya variabel dengan volume
adalah proposional yaitu saat volume naik dari 1.000 unit menjadi 2.000 unit
berarti volume naik 100% sedangkan biaya variabelnya dari Rp 1.000.000 menjadi
Rp 2.000.000 naik 100%
Perhatikan biaya semi variable antara kenaikan
volume dan kenaikan biaya tidak proposional yaitu saat volumen naik 100% biaya semi variabel lebih dari 100%
Perhatikan biaya tetap saat volume naik 100%
biayanya tetap Rp 1.000.000
4.
Objek biaya
Objek biaya adalah setiap item
seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, aktivitas dan lain-lain dimana
biaya diukur dan dibebankan.
a) Biaya langsung (Direct cost): biaya yang dapat diikuti jejaknya pada produk atau
Item
lainnya.
Contoh : Biaya bahan baku bila
dihubungkan dengan produk, Penyusutan mesin pabrik bila dihubungkan dengan
departemen produksi.
b) Biaya tidak langsung (indirect cost): biaya yang tidak dapat diikuti jejaknya pada
pusat
produk atau item lainnya.
Contoh : Biaya bahan penolong
bila dihubungkan dengan produk, Penyusutan gedung pabrik bila dihubungkan
dengan departemen produksi.
MEMANFAAT INFORMASI BIAYA UNTUK BERBAGAI TUJUAN
Informasi biaya dapat dimanfaatkan untuk
mengumpulkan harga pokok, sistem pembebanan maupun kalkulasi harga pokok
Metode pengumpulan harga pokok
Secara ekstrim metode pengumpulan harga pokok
dapat dilakukan :
a)
Metode harga pokok pesanan (Job
order costing)
Harga pokok berdasarkan pesanan dan dihitung untuk
setiap pesanan
Contoh : perusahaan Percetakan, yang akan berproduksi
bila ada pesanan tetapi harga pokok harus dihitung dimuka.
b)
Metode harga pokok proses (Process
costing)
Suatu cara penentuan harga
pokok yang digunakan untuk produk yang diproduksi secara terus menerus.
Contoh : Perusahaan Indomie
yang berproduksi bukan berdasarkan pesanan tapi berdasarkan rencana
penjualannya, sehingga perusahaan tersebut akan berproduksi walaupun pembelinya
belum jelas.
Tabel 2perbedaan harga pokok
pesanan dan harga pokok proses
Job order
costing
|
Process costing
|
Biaya bahan
|
Biaya bahan
|
Biaya upah langsung
|
Biaya upah
|
Biaya overhead pabrik adalah
produksi selain biaya bahan
|
Biaya overhead pabrik
adalah produksi selain biaya bahan dan biaya upah
|
Keterangan
table 2
Dalam process
costing biaya bahan baku dan bahan penolong digabungkan sesuai department
produksi yang menggunakannya . demikianpula untuk upah digabungkan antara upah
langsung dan tidak langsung.
Sistem pembebanan biaya
a)
Sistem biaya sesungguhnya (Historical
cost system)
Sistem pembebanan biaya kepada produk berdasarkan biaya
yang sesungguhnya diserap. Baik untuk biaya bahan baku , biaya upah langsung, maupun biaya
overhead pabrik.
Contoh : biaya ini dihitung setelah proses produksi
selesai, biasanya dipakai oleh perusahaan yang memproduksi secara missal
b)
Sistem biaya ditentukan dimuka
(predetermine cost system)
Sistem pembebanan biaya kepada produk berdasarkan biaya
yang ditentukan dimuka atau
standar.
Contoh biaya ini dihitung
sebelum proses produksi yaitu setelah ada pesanan, untuk menentukan harga jual.
c) Sistem biaya normal (Normal cost
system)
Sistem
pembebanan biaya kepada produk berdasarkan biaya yang sesungguhnya diserap
untuk biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, sedangkan biaya
overhead pabrik berdasarkan biaya ditentukan dimuka.
Contoh :
biaya ini terjadi bila perusahaan melakukan kegiaran gabungan antara
berdasarkan pesanan atau berdasarkan anggaran penjualan.
Metode kalkulasi harga pokok
Untuk kalkulasi harga pokok dapat digunakan salah
satu metode sebagai berikut :
a) Full costing
Produk dibebani berdasarkan
biaya baik biaya variabel maupun biaya tetap yaitu :
Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, upah langsung dan overhead pabrik variabel maupun tetap
Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, upah langsung dan overhead pabrik variabel maupun tetap
Contoh : Laporan Laba rugi
yang megklasifikasi biaya berdasarkan fungsinya, biasanya dibuat untuk fihak
eksternal perusahaan misal perpajakan.
b) Variable costing
Produk dibebani berdasarkan biaya variabel yaitu :
Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, upah
langsung dan overhead pabrik variabel sedangkan biaya tetap dianggap sebagai
biaya periode..
Contoh : Laporan laba rugi yang memisahkan biaya
berdasarkan biaya variabel dan biaya tetap agar dapat digunakan oleh manajer
untuk pengambilan keputusan tertentu
PENDEKATAN BARU DALAM
PENENTUAN HARGA POKOK
Sistem akuntansi biaya yang telah ada (conventional) tidak memberikan
informasi yang akurat mengenai biaya atau harga pokok. Sistem ini gagal
menentukan harga pokok produk secara tepat atau akurat karena harga pokok
tersebut dihitung dengan menggunakan metode harga pokok yang sederhana dan
menyeluruh, misalnya pembebanan biaya kepada produk hanya berdasarkan pada
jumlah jam tenaga kerja langsung. Ukuran ini tidak menunjukkan penggunaan
sumber daya perusahaan oleh masing-masing produk.
Harga pokok produk tidak akurat dapat menyebabkan
perusahaan kehilangan pangsa pasar bila
terlalu tinggi sedangkan bila terlalu rendah akan menyebabkan kerugian.
Penentuan harga pokok berdasarkan aktivitas adalah
suatu pendekatan yang baru untuk penentuan harga pokok produk. Sistem ini
mengidentifikasi aktivitas-aktivitas dan menentukan biaya dari masing-masing
aktivitas serta membebankan biaya aktivitas kepada produk dengan menggunakan
cost driver yang berbeda.
Conttoh : perbedaan tradisional dan activity based
costing
Dalam perhitungan biaya tradisional biaya
dikumpulkan dan hitung berdasrkan unit sehingga semakin besar unit yang
dihasilkan semakin besarnya biayanya, walaupun aktivitas produksi sederhana, tetapi dalam
perhitungan biaya berdasarkan aktivitas , perhitungan biaya berdasarkan
kegiatan proses produksi sehingga walaupun unit yang dihasilkan kecil dapat
dibebani biaya yang besar karena prosesnya rumit.
RANGKUMAN
Akuntansi biaya bertujuan penetapan harga pokok, pengendalian biaya dan
pengambilan khusus oleh manajemen. Hubungan antara akuntansi umum dengan
akuntansi biaya pada proses pencatatan, keduanya tetap merupakan satu kesatuan
yang saling berhubungan.
Tujuan akuntansi biaya adalah untuk menyajikan informasi biaya produksi
dari suatu perusahaan. Akuntansi biaya secara khusus berkaitan dengan biaya
produksi, perhitungan harga pokok produk, pengendalian biaya dan bagaimana
memanfaat data biaya mengambil keputusan. Untuk membahas akuntansi biaya harus
memahami dahulu konsep biaya yang meliputi Cost,
Expense, Loss dan Losses. Untuk keperluan data biaya yang
dapat memenuhi kebutuhan manajemen perusahaan, biaya-biaya dapat diklasifikasi biaya sebagai berikut : menurut
kegiatan utama perusahaan, periode akuntansi,
volume produksi dan penjualan, objek biaya.
No comments:
Post a Comment