Tuesday, October 13, 2015

Pemodelan persyaratan sistem menggunakan USE-CASE

       Substansi : men-capture dan mendokumentasikan persyaratan sistem dari sudut pandang pengguna dengan cara yang mudah dipahami.
       Konsep : user-centered development à sebuah proses pengembangan sistem yang didasarkan pada pemahaman akan kebutuhan stakeholder dan alasan mengapa sistem itu harus dikembangkan.
       Sarana : use-case modelling :
      proses pemodelan fungsi-fungsi sistem dalam konteks peristiwa-peristiwa bisnis, siapa yang mengawalinya, dan bagaimana sistem itu merespon.
      Pendekatan yang memfasilitasi pengembangan berpusatkan pada kegunaan.
      Menentukan, mendokumentasikan dan memahami persyaratan fungsional sistem informasi.
       Manfaat :
      Menyediakan tools untuk meng-capture persyaratan fungsional.
      Membantu menyusun ulang lingkup sistem menjadi bagian-bagian yang lebih dapat dikelola.
      Menyediakan alat komunikasi dengan para pengguna dan stakeholder yang berhubungan dengan fungsionalitas sistem.
      Memberikan cara bagaimana mengidentifikasi, menetapkan, melacak, mengontrol, dan mengelola kegiatan pengembangan sistem, terutama pengembangan incremental dan iteratif.
      Menyajikan panduan untuk mengestimasi lingkup, usaha dan jadwal proyek
      Menyajikan garis pokok pengujian, khususnya rencana tes dan test case
      Menyajikan garis pokok bagi help system dan manual pengguna pengguna, dan juga dokumentasi pengembangan sistem.
      Menyajikan tools untuk melacak persyaratan
      Menyajikan titik mulai/awal untuk identifikasi objek data atau entitas.
      Menyajikan spesifikasi fungsional untuk mendesain antarmuka pengguna dan sistem.
       Alat Utama :
       Use-case diagram à diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain secara grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem.
       Use-case narative à deskripsi tekstual kegiatan bisnis dan bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan sistem untuk menyelesaikan suatu tugas.
       Use case à urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait (skenario), baik terotomatisasi maupun secara manual, untuk tujuan melengkapi satu tugas bisnis tunggal.
       Actor/Pelaku à segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi.
  • Tipe aktor/pelaku :
  1. Primary business actor : stakeholder yang terutama mendapatkan keuntungan dari pelaksanaan use-case (contoh : karyawan dengan menerima gaji untuk periode tertentu)
  2. Primary system actor : stakeholder yang secara langsung berhadapan dengan sistem untuk menginisiasi atau memicu kegiatan atau sistem. (contoh : operator telepon yang memberi bantuan kepada pelanggan, kasir bank yang memproses transaksi)
  3. External server actor : stakeholder yang melayani kebutuhan pengguna use-case. (contoh : biro kredit yang memiliki kuasa atas perubahan kartu kredit).
  4. External receiver actor : stakeholder yang bukan pelaku utama, tapi menerima nilai yang terukur atau teramati (output) dari use-case. (contoh : gudang menerima paket permintaan uantuk menyiapkan pengiriman sesudah seorang pelanggan memesannya).
  5. Temporal event : kejadian sistem yang dipicu dengan waktu. (contoh : sistem billing untuk perusahaan kartu kredit secara otomatis mencetak tagihan pada hari ke lima dalam bulan itu (tanggal billing); billing PLN; billing PAM, bank merekonsiliasi transaksi tiap hari pada jam 5 sore). Yang menjadi actor/pelaku disini adalah waktu.
Relationship
       Hubungan yang terjadi antar simbol dalam use case
       Menggunakan garis dan tipe simbol yang digunakan untuk menghubungkan garis.
      Assosiation (gabungan) à hubungan antara aktor dengan use case di mana terjadi interaksi diantara mereka.
  
 Proses Pemodelan Use Case Persyaratan            
       Use Case Persyaratan : model yang mengkomunikasikan apa yang diperlukan dari perspektif user, bebas dari detail spesifik tentang bagaimana sistem akan dibangun dan diimplementasikan.
       Langkah-langkah :
      Mengidentifikasi Aktor Bisnis
      Mengidentifikasi use case persyaratan bisnis
      Membuat diagram model use case
      Mendokumentasikan naratif use case persyaratan bisnis

 Langkah-langkah Perancangan

    ü  Ruang lingkup, permasalahan, proses kerja
ü  dokumen
ü  Identifikasi Proses Bisnis
ü  Komponen sistem (ICOMOTED)
ü  Diagram (aliran informasi/proses)
ü  Capturing that computer-based process
ü  Kembangkan Skenario
ü  Identifikasi peristiwa dan kejadian-kejadian (event scanning)
ü  Proyeksikan Diagram Konteks
ü  Identifikasi sistem dan satuan luar (aktor)
ü  Identifikasi Use Case dan Aktor
ü  Identifikasi peristiwa + kejadian dan aktor (partisipan) yang terlibat
ü  Daftar use case, descripsi, aktor
ü  Gambarkan Diagram Use Case
ü  Proyeksi interaksi use case dan aktor (relationship)
ü  Cerminan relationship asosiasi, extend, include, abstrak, inheriten
ü  Boundry dan subsystem
ü  Kembangkan Use Case Naratif:
ü  Use case Persyaratan Bisnis (interaksi sistem dan user secara umum)
ü  Use case Analysis (dialog)
ü  Use case Design (interaksi teknis)
ü  Kembangkan Dependensi Use Case


No comments:

Post a Comment