Monday, October 12, 2015

KONSINYASI - AKUNTANSI




Pengertian Konsinyasi

Konsinyasi adalah penjualan dengan cara pemilik menitipkan barang kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga dan syarat yang telah diatur dalam perjanjian. Perjanjian konsinyasi berisi mengenai hak dan kewajiban kedua belah pihak.
Penjualan konsinyasi disebut juga dengan penjualan titipan, pihak yang menyarankan barang (pemilik) disebut consignor (konsinyor) atau pengamanat,sedang pihak yang menerima titipan barang tersebut disebut konsinyi,komisioner.


Kontrak kerja (Hak & Kewajiban konsinyi)
                     Hak konsinyi :
1.                  Berhak memperoleh penggantian biaya dan imbalan penjualan
2.                  Berhak menawarkan garansiatas barang tersebut
                     Kewajiban Konsinyi:
1.                  Harus melindungi barang konsinyasi
2.                  Harus menjual barang konsinyasi
3.                  Harus memisahkan secara fisik barang konsinyasi dengan barang dagangan lainnya
4.                  Mengirimkan laporan berkala mengenai kemajuan penjualan barang konsinyasi

Terdapat 4 hal yang merupakan ciri dari transaksi konsinyasi yaitu :
1.                  Barang komisioner harus dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamanat, karena hak untuk barang masih berada pada pengamanat
2.                  Pengiriman barang konsinyasi tidak menimbulkan pendapatan bagi pengamanat dan sebaliknya
3.                  Pihak pengamanat bertanggung jawab terhadap semua biaya yang berhubungan dengan barang konsinyasi kecuali ada ketentuan lain
4.                  Komisioner dalam batas kemampuannya harus mengikuti kewajiban yang ada 





Akuntansi konsinyasi

1.                  Transaksi konsinyasi harus diikhtisarkan terpisah dan laba atas masing-masing konsinyasi harus dihitung terpisah dari laba penjualan regular
2.                  Transaksi konsinyasi harus disatukan dengan transaksi lain
Kegiatan konsinyasi melibatkan dua belah pihak, yaitu pengamanat dan komisioner. Oleh karena itu akuntansinya juga diselenggarakan oleh kedua belah pihak.Akuntansi yang diselenggarakan oleh masing-masing pihak adalah sebagai berikut:

Akuntansi oleh pengamanat

            Pengamanat melaksanakan penjualan secara konsinyasi setelah mempertimbangkan keuntungan dan juga kerugian, namun selama penjualan konsinyasi tersebut lebih banyak segi yang menguntungkan daripada yang merugikan perusahaannya,maka perusahaan akan terus melaksanakan penjualan konsinyasi.
Barang konsinyasi milik pengamanat yang dititipkan kepada komisioner mempunyai perlakuan akuntansi sebagai berikut:
a.                   Barang konsinyasi yang dikirim kepada komisioner tidak diikuti dengan pemindahan hak milik atas barang yang dikirim tersebut sehingga barang konsinyasi tersebut harus tetap dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamanat
b.                  Pengiriman barang konsinyasi dari pengamanat kepada komisioner bukan merupakan transaksi penjualan sehingga pada saat pengiriman tersebut tidak boleh diakui adanya pendapatan.
c.                   Semua biaya yang berhubungan dengan barang konsinyasi tetap menjadi tanggung jawab pengamanat sejak barang tersebut dikirim sampai berhasil dijualkan oleh komisioner kepada pihak ketiga.

Akuntansi oleh pengamanat dapat diselenggarakan dengan 2 metode,yaitu metode terpisah dan metode tidak terpisah. Kedua metode tersebut akan menghasilkan laba atau rugi yang sama. Pencatatan menurut masing-masing metode adalah sebagai berikut:
1.                  Metode Terpisah
            Dalam metode terpisah semua laba ataupun rugi yang diperoleh dari kegiatan konsinyasi akan disajikan secara terpisah dari laba-rugi yang biasa. Untuk memisahkan tersebut maka pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan konsinyasi juga harus dipisahkan. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan pendapatan dan biaya tersebut adalah rekening “Barang Konsinyasi” . Rekening ini akan didebit dengan biaya yang berhubungan dengan barang konsinyasi dan dikredit dengan pendebitan dan pengkreditan terhadap rekening “ Barang Konsinyasi” adalah :

Pendebitan
Pengkreditan
                     Harga pokok barang konsinyasi yang dikirim
                     Biaya pengiriman barang-barang konsinyasi

                     Biaya yang berhubungan dengan barang konsinyasi yang dibayar oleh komisioner akan tetapi ditanggung oleh pengamanat.
Pengkreditan terhadap rekening barang konsinyasi adalah hasil penjualan barang konsinyasi.
Apabila seluruh barang konsinyasi sudah terjual mka saldo rekening barang konsinyasi akan menunjukkan laba (apabila bersaldo kredit) atau rugi (apabila bersaldo debit).Apabila pada akhir periode masih terdapat barang konsinyasi yang belum terjual, sebaiknya disajikan di dalam neraca sebagai elemen persediaan dan disajikan secara terpisah dari persediaan yang ada digudang (didisclosure).

2.         Metode Tidak Terpisah
            Karena pencatatannya tidak dipisahkan dengan penjualan biasa atau penjualan lainnya maka tidak ada perbedaan dalam membuat jurnalnya. Dengan demikian pendapatan dan biaya dari penjualan konsinyasi dicatat seperti halnya pendapatan dan biaya yang diperoleh dari penjualan biasa atau penjualan lainnya.
Pengamanat membuat jurnal saat:
                     mengeluarkan biaya pengiriman ke komisioner,
                     menerima laporan konsinyasi
                     menerima uang dari komisioner.

Masalah yang perlu diketahui dalam penggunaan metode ini adalah bahwa pengamanat tidak menutup rekening pendapatan atau kerugian dari konsinyasi pada akhir periode transaksi konsinyasi. Jadi, laba atau rugi karena adanya penjualan konsinyasi tidak dibuatkan jurnal penutup atau tidak ditutup kerekening laba rugi.





Akuntansi oleh Komisioner
Bagi Consignee setiap transaksi pendapatan yang berhubungan dengan penjualan konsinyasi
dimasukkan ke dalam rekening barang komisi atau consignment in.
Komisioner hanya membuat jurnal saat:
            a. menjual barang konsinyasi,
            b. mengeluarkan biaya-biaya yang berhubungan dengan konsinyasi
            c. mencatat pendapatan komisi dan
            d. pengiriman uang ke pengamanat (consignor)

Akuntansi oleh komisioner dapat diselenggarakan dengan 2 metode,yaitu metode terpisah dan metode tidak terpisah. Kedua metode tersebut akan menghasilkan laba atau rugi yang sama.pencatatan menurut masing-masing metode adalah sebagai berikut:

1. Metode terpisah
            Didalam metode ini semua laba ataupun rugi yang diperoleh dari kegiatan konsinyasi akan disajikan secara terpisah dari laba-rugi yang biasa. Untuk memisahkan tersebut maka pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan komisioner juga harus dipisahkan.Alat yang digunakan untuk mengumpulkan pendapatan dan biaya tersebut adalah rekening “Barang Komisi”. Rekening ini akan didebit dengan biaya yang berhubungan dengan barang komisi dan dikredit dengan pendapatan yang berhubungan dengan barang komisi.Jadi pendebitan dan pengkreditan terhadap rekening “Barang Komisi” adalah:
Pendebitan
Pengkreditan
Pendebitan terhadap rekening ini terdiri atas:
                     Biaya perikatan
                     Jumlah yang harus dibayarkan kepada pengamanat
mencakup 4 transaksi,yaitu:
a.                   Membayar biaya angkut
b.                  Menjual barang komisi
c.                   Mengirim laporan pertanggungjawaban kepada pengamanat mengirim pembayaran kepada pengamanat komisioner.


2. Metode tidak terpisah
Didalam metode ini semua laba atau rugi yang diperoleh dari kegiatan tidak dipisahkan
dengan laba atau rugi dari kegiatan yang regular. Oleh karena itu ,pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kegiatan komisioner dicatat seperti halnya pendapatan dan biaya yang berhubungan kegiatan regular.
Untuk mengetahui dan membedakan dengan barangnya sendiri maka setiap transaksi yang
berhubungan dengan barang titipan akan dicatat dalam rekening ”nama pengamanat”. penggunaan rekening ini adalah :
Pendebitan
Pengkreditan
a.         Untuk mencatat pengeluaran biaya-biaya yang menjadi tanggungan pengamanat
b.        Untuk mencatat penyetoran uang
a. Untuk mencatat harga pokok penjualan pada saat terjadinya transaksi penjualan
b. Untuk mencatat penerimaan lain dan hasil penjualan konsinyasi


Contoh :
Toko Super menerima barang titipan dari pabrik pakaian olahraga PT Karim di Surabaya.
Transaksi anatar keduannya salam satu tahun adalah sebagai berikut :
1.                  Menerima 1.000 pasang pakaian olahraga dari pengamanat
2.                  Membayar ongkos kirim yang belum dibayar oleh pengamanat sebesar Rp 480.000
3.                  Membayar biaya promosi dan penjualan sebesar Rp 800.000
4.                  Penjualan 1.000 pasang pakaian olahraga secara tunai
5.                  Pada akhir tahun mengirimkan sebagian hasil uang hasil penjuualan kepada pengamanat sebesar Rp 9.000.000
6.                  Komisi yang ditetapkan oleh pengamanat sebesar 16%
7.                  Harga jual pakaian tersebut @15.000 dan harga pokok nya 9.000
Berdasarkan data pada contoh diatas apabila metodee laba tak terpisah digunakan maka jurnal dan perhitungannya yg harus dibuat Toko Sparta disemarang adalah ?

Jawab :
1.                  Tidak ada jurnal untuk menerima kiriman 1.000 pasang pakaian dari pengamanat
2.                  PT. Kanoraga                                                                          Rp480.000
         Kas                                                                                             Rp 480.000
(pembayaran ongkos kirim )
3.                  PT. Kanoraga                                                                          Rp800.000
        kas                                                                                               Rp800.000
(membayar biaya promosi dan penjualan)


4.                  Kas                                                                                          Rp15.000.0000
       penjualan                                                                                      Rp15.000.000
(penjualan 1.000 pasang pakaian : 1.000 x Rp 15.000 = 15.000.000 )
5.                  Harga Poko Penjualan                                                             Rp12.600.0000
 PT.Kanoraga                                                                          Rp12.600.000
(mencatat HPP sebesar penjuualan dikurangi komisi :
  penjualan                                                                                                         Rp15.000.000
 komisi 16%                                 2.400.000
 HPP                                                                                                                            12.600.000


6.                  PT. kanoraga                                                                                       9000.000
       Kas                                                                                                           9.000.000
(mencatat setoran sebagai uang hasil penjualan )
Berdasarkan jurnal diatas, tampak bahwa pendapatan komisi yang berasal dari transakasi konsinyasi tidak dinyatakan secara explicit di dalam perhitungan laba rugi  melainkan akan tergabung dalam laba dari penjualan regular.
Apabila dibuat buku besar piutang “PT. Kanoraga” dalam buku komisioner, akan tampak sbb :

No.
Keterangan
Debet (Rp)
Kredit (Rp)
Saldo (Rp)
1.

2.

3.
4.
pembayaran ongkos kirim pengamanat
membayar Biaya promosi dan penjualan
mencatat harga pokok penjualan
Penyetoran sebagian uang hasil penjualan.
480.000,00

800.0000,00

_

9.000.000,00
_

_

12.600.000

_


1.280.000 (D)

11.320.000(K)

2.320.000 (K)

Berdasarkan informasi  dalam buku besar tersebut tampak bahwa rekening PT. Kanoraga menunjukan saldo kredit Rp. 2.320.000 yang berarti komisioner belum menyetorkan uang hasil penjualan konsinyansi sebesar Rp 2.320.000.



3. Masalah uang muka dalam penjualan konsinyasi

            Perjanjian konsinyasi bisa disertai dengan persyaratan adanya uang muka yang harus dibayar komisioner. Uang muka tersebut berfungsi sebagai jaminan atau dapat juga berfungsi sebagai tanda kesanggupan komisioner untuk menjualkan barang milik pengemanat.
            Apabila hal ini terjadi maka komisioner pada awal transaksi terlebih dahulu harus membayar sejumlah uang yang besarnya ditentukan dalam perjanjian pada komisioner. Jurnal yang harus dibuat oleh komisioner pada saat menyerahkan uang muka adalah :

Uang muka konsinyasi                  Rp xxx
     Kas                                                       Rp xxx
           
           

            Uang muka yang disetorkan kepada pengamanat tersebut,pada akhir periode konsinyasi dapat dimintan kembali oleh komisioner atau langsung dikurangkan pada uang hasil penjualan konsinyasi sebelum disetorkan kepada pengamanat.
            Jumlah uang muka diserahkan tersebut,tidak boleh dimasukan dalam rekening konsinyasi masuk sebelah debit, sebab uang muka tersebut merupakan transaksi diluar barang konsinyasi dan bersifat sebagai pengikat atau jaminan. Dalam laporan keuangan komisioner,uang muka konsinyasi tersebut disajikan dalam neraca sebagai piutang sampai penyelesaian transaksi konsinyasi tersebut berakhir.

Masalah Barang Konsinyasi yang Belum Laku Terjual Sampai Akhir Periode Akuntansi
            Barang konsinyasi milik si pengamanat yang dititipkan kepada komisioner, ada kalanya tidak habis terjual atau dengan kata lain komisioner belum mampu menjual seluruhnya sampai akhir periode akuntansi. Apabila terjadi hal demikian, maka pengamanat sebagai pemilik barang konsinyasi tersebut harus mengadakan pencatatan atau penyesuaian terhadap catatan barang dagangannya. Jika tidak dilakukan penyesuaian maka laporan keuangan pengamanat tidak mencerminkan keadaan nilai barang danggangan yang sebenarnya. Bagi pihak komisioner adanya barang konsinyasi yang belum terjual tidak mempengaruhi catatan barang dagangannya, sebab barang konsinyasi tersebut memang bukan barang dagangan milik nya sehingga dalam hal ini komisioner tidak perlu mengadakan jurnal penyesuaian.

Barang Konsinyasi Yang Belum Terjual Pada Akhir Periode Untuk Pengamanat
            Apabila terdapat barang konsinyasi yang belum terjual pada akhir periode akuntansi maka perlu adanya penyesuaian terhadap barnag-barang yang dititipkan kepada komisioner. Secara fisik barang tersebut pada akhir periode telah menyerap biaya-biaya untuk pengelolaan barang tersebut.
            Untuk barang konsinyasi yang telah terjual semuanya tidak ada masalah terhadap biaya-biaya yang telah dikeluarkan karena langsung dapat dibebankan atau diperhitungkan pada saat penyelesain pembayaran. Tetapi untuk barang konsinyasi yang belum terjual, maka perlu diadaakna penyesuaiam demgan cara memperhitungkan biaya-biaya yang telah dikeluarkan baik yang melekat barang yang telah dijual maupun yang belum terjual. Penyesuaian terhadap biaya-biaya ini sangat penting dalam penentuan laba-rugi periodic.
Apabila telah dapat dipisahkan biaya-biaya yang melekat pada masing-masing barang konsinyasi, maka perlakuan biayanya adalah sebagai berikut :
a.                Untuk biaya yang melekat pada barang konsinyasi yang telah terjual, maka biaya tersebut diperlakukan sebagai “biaya operasi” pada periode penjualan.
b.               Untuk biaya yang melekat pada barang konsinyasi yang belum terjual maka biaya tersebut diperlakuakan dan dicatat sebagai “persekot biaya” atau “biaya yang ditangguhkan pembebanannya”.


 
 

 


2 comments:

  1. Kak Erna Mau nanya dong, aku pakai metode tidak terpisah.
    Lalu transaksi Konsinyasinya masuk ke dalam Neraca Saldo dan Laporan Laba/ Rugi gak ya?
    Kalau masuk, di bagian mananya ya?
    Terima kasih.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete